Sahabat Baru Penulis: Tablet PC

Monday, February 11, 2013

Sesuai judul, saya bakal membahas tentang tablet PC beserta subjek penggunannya, yaitu penulis. Karena saya penulis jadi saya mengambil dari sisi perkerjaan ini aja yah.

Siapa yang nggak tau tentang tablet PC? Itu loh, bentuknya ada yang tipis maupun agak tebal, besarnya paling sebesar buku pelajaran sekolah. Menurut definisi Wikipedia, tablet PC ( komputer tablet, atau diringkas tablet) adalah suatu komputer portabel lengkap yang seluruhnya berupa layar sentuh datar. Ciri pembeda utamanya adalah penggunaan layar sebagai peranti masukan, dengan menggunakan stilus, pena digital atau ujung jari, alih-alih menggunakan papan ketik atau mouse. Arti gampangnya, layar tablet itu menggunakan teknologi touch screen. Jadi bayangin aja, tablet itu seperti layar laptop kalian yang dicopotin, terus bisa dibawa kemana saja (bahkan sudah ada laptop seperti ini- yang LCD-nya bisa dicopotin dan berfungsi sebagai tablet, keluaran sebuah brand yang cukup terkenal dengan tagline-nya “how to live creative”). Saya kira yang pertama kali mengeluarkan tablet adalah Apple, ternyata Microsoft terlebih dahulu memperkenalkan dalam versi Windows XP di tahun 2000. Sepuluh tahun kemudian barulah Apple muncul dengan iPad, disusul oleh Samsung dengan Galaxy Tab di tahun 2011. Baru setelah itu muncul begitu banyak macam tablet dari brand lainnya.

Fungsi tablet sendiri sebenarnya sama saja dengan laptop, tapi kembali lagi dengan kebutuhan setiap orang. Saya menemukan banyak orang menggunakan tablet karena dianggap sebagai kebutuhan gaya hidup. Dulu saya berpikir, begitu muncul barang baru yang namanya laptop saja sudah sangat menolong kehidupan kita. Laptop kan juga bisa dibawa kemana pun sebagai pengganti PC yang ada di rumah kita. Tapi memang manusia nggak pernah puas dan mereka nggak pernah berhenti untuk menjadi kreatif. Laptop dianggap masih terlalu berat untuk menjadi portable PC, maka muncullah tablet yang saat ini bisa kita temuka di pasaran.  

Sebagai penulis, komputer adalah sahabat baru saya di era milenium. Saya ingat pertama kali saya menggunakan komputer untuk benar-benar menulis adalah saat SMP, lalu baru mempunyai laptop sendiri saat masuk kuliah. Begitu ada laptop sendiri rasanya senang luar biasa. Gimana tidak, laptop saya ini bisa saya bawa kemana pun saya ingin pergi mengerjakan tugas, menulis atau sekedar numpang wi-fi gratis. Begitu melihat beberapa orang mulai memakai tablet, saya menjadi tergiur. Asik juga yah, bawa tablet hanya sebesar buku dan bisa dimasukkan ke dalam tas jalan (nggak perlu tas khusus yang besar seperti laptop). Tapi waktu itu saya masih senang dengan sensasi suara ketika keyboard dan masih senang juga menulis manual bersama pen dan buku jurnal. Jadi tablet belum perlu lah.

Lama-kelamaan, kok yang pakai tablet semakin banyak yah? Bukan hanya untuk bisnis, tablet bisa jadi bahan hiburan. Tinggal download aplikasi games kesukaan, dan bisa main sepuasnya. Terus dengan tablet juga, kita bisa mengunduh beberapa buku bacaan dalam format PDF (atau disebut dengan e-book), lalu dimasukkan ke dalam tablet. Dalam seketika, tablet juga berfungsi sebagai buku bacaan. Saya yang mempunyai hobi gimana nggak semakin tergiur untuk memiliki tablet, begitu banyak buku yang ingin saya baca, tinggal download saja dan dibawa dalam satu tablet. Tapi saya mempunyai alasan bagus lagi, saya juga masih senang dengan sensasi bau buku dan membalikkan tiap halaman buku yang saya baca. Jadi sekali lagi, tablet belum perlu lah.

Namun, selalu saja ada alasan untuk membuat saya tertarik kembali pada tablet. Saya menyadari dengan adanya tablet, benar-benar bisa membuat gaya hidup saya menjadi jauh lebih praktis, khususnya dalam hal menulis. Nggak bisa membohongi diri saya sendiri, dua alasan di atas adalah satu-satunya saya kepingin banget sebuah tablet. Maka dari itu kenapa saya katakan, tablet adalah sahabat baru bagi penulis. Melalui tablet, kita juga bisa dibantu untuk menjadi produktif, dan ini sangat menggoda saya. Sebut saja aplikasi seperti Evernote (saya pakai ini di Blackberry saya),  Any.do, dan yang ini saya baru mengetahuinya dari situs milik Arriane Serafico- Wanderrgirl, yaitu Unstuck. Selain aplikasi produktif, saya mendapati aplikasi mainstream seperti Instagram, lalu juga ada aplikasi untuk mendengarkan streaming radio, juga menjadi favorit saya.

Karena belum tau pasti akan bisa memiliki tablet atau tidak, nggak ada salahnya juga kan untuk mempunyai ‘calon’ tablet? Di bawah ini adalah dua tablet favorit saya. Yang satu keluaran Samsung dan satunya lagi Nexus (saya lebih suka Nexus sih, harga terjangkau dan Nexus bersahabat baik dengan Google. Ya, saya juga sahabatan sama Google!).



Baik Samsung Galaxy Tab maupun Nexus 7, masing-masing mempunyai spesifikasi yang berbeda, tapi buat saya pribadi, dua tablet ini mendekati kebutuhan pribadi. So, kalau teman-teman tertarik pada tablet, silakan hunting terlebih dahulu mana yang cocok buat kalian. Balik lagi, kebutuhan setiap orang berbeda. Tablet pun dirancang dengan spesifikasi yang beragam. Bagi orang bisnis, dia akan memilih tablet yang dapat mendukung kelancaran bisnisnya. Bagi para desainer, mungkin mereka akan memilih tablet yang dilengkapi denga pen digital untuk membantu mereka menggambar. Sekali lagi, saya nggak menuntut saya kudu punya tablet, saya cuman kepingin, walaupun kata orang gadget itu udah jadi kebutuhan primer. Bisa punya ya bersyukur, nggak punya ya tetap bersyukur (:

Mungkin teman-teman bisa share, kegunaan tablet buat kalian itu apa, sih? Ada yang sama seperti saya, menjadikan tablet sebagai sahabat baru penulis?

No comments:

Post a Comment