Things I Always Wanted To Do (but it never happened)

Tuesday, July 26, 2016


Kalian punya semacam daftar tentang hal-hal yang (sebenarnya) pengen dilakukan, tapi nggak pernah dilakukan nggak, sih?

Well, I have.

Berikut di bawah ini beberapa hal yang entah kenapa nggak pernah berhasil dilakukan: 

1. Minum sebotol bir, sendirian.
Dulu pernah punya pemikiran, nanti pas udah umur 17, pasti otomatis bisa minum bir (dan minuman beralkohol lainnya). Pasti lah dari kalian punya pemikiran yang sama, ya kan ya kan?

Namun ternyata, aku bahkan nggak bisa negak secupu bir bi**ang rasa lemon LOL

Mungkin emang dari sananya nggak suka kali ya. I even don't like regular soft drinks anymore. This actually a good thing.

Jadi ya, ini salah satu hal yang selalu pengen dicoba tapi nggak akan pernah bisa. I'm more milk tea babes! 

2. Nongkrong di beach club bareng ciwik-ciwik.
Sejak pindah ke Bali, beberapa teman mengira aku berubah menjadi one of that cool girls yang suka nongkrong (baca: nge-woles) di beach club. Bali kan banyak banget tuh ya beach club-nya, you name it. Mulai dari yang mainstream macam Potato Head dan Ku De Ta atau yang sedikit high class macam Rock Bar Ayana dan Soleil The Mulia.

Ternyata (lagi), aku bukan tipe yang suka nongkrong di beach club. Pernah nyoba sekali ke Potato Head, bukannya nggak suka sih, lebih ke awkward gitu lho, kayak yang "wth I'm doing here", alias mati gaya lah. Malah waktu itu agak salah kostum, ke beach club tapi kayaknya terlalu 'lengkap' gitu outfit-nya, hahaha. Lebih suka duduk dan ngopi cantik di kafe kece. Bali kan juga banyak ya must visit coffee shop-nya.

So next time if you plan to ask me out in Bali, I would be more happy to have some coffee and dessert with you.

3. Pasang behel.
Sebenarnya sih memang nggak pernah punya keinginan buat pasang behel, karena ke dokter gigi itu satu-satunya hal yang PALING menakutkan seumur hidup.

Cuma pas waktu SMA, tiba-tiba aja peer pressure datang. Mulai banyak yang perhatiin kekurangan fisikku ini dan 'menyarankan' untuk pasang behel. Biasanya sih kalimatnya semacam, "Lo kenapa nggak pasang behel aja?". Nah, kalau udah kayak gitu maksudnya kan, "Jadi menurut lo gigi gue jelek??". Emang nggak rapi sih, I know that. But you know it right, rasanya kekurangan kita tuh di-notice orang lain kayak apa? Tadinya fine-fine aja, gara-gara diperhatiin jadi berasa itu memang kekurangan kita yang terlihat jelas, and you will try hard to cover it. Padahal ya itu, sebelum diperhatiin orang, kita nggak apa-apa kok. 

Namanya juga anak SMA, anaknya gampang bete dan galau, akhirnya consider untuk pasang behel. Padahal uang nggak ada, terus tau sendiri kalau ke dokter gigi itu horor banget.

Keinginan pasang behel itu on and off banget, deh. Sebelum berangkat kuliah, pengen coba tapi hanya berakhir di tanya-tanya harga. Terus kepengen lagi pas setahun sebelum merit, maksudnya biar cakep gitu kan buat foto. Apalagi katanya ada behel damon yang lebih nyaman dan nggak sesakit behel biasa. Sempet tergoda banget lho. 

Namun bisa ditebak, sampai hari ini (dan selamanya) gue nggak akan pasang behel. Udah prinsip, sebodo deh mau dikatain jelek atau nggak cantik. 

Moral of the story-nya, kalau punya kekurangan fisik apapun, selama itu nggak mengganggu diri kita sendiri, then don't bother what others say, just embrace our flaws. Lebih baik kita memaksimalkan apa yang jadi kelebihan kita aja deh. #tsaaah

4. Ganti warna rambut.
Nah, ini satu-satunya hal yang paling gemes karena nggak pernah aku lakukan walaupun PENGEN BANGET.

I've told this story before somewhere, lupa di postingan yang mana, kalau dulu sempet pernah beli semacam hair color jenis bubble (yang korea-korea itu deh), udah yakin banget pengen dicat, tapi entah kenapa feeling guilty sama mama yang nggak ngebolehin cat rambut. Itu udah jadi anak kuliahan lho, tapi anaknya masih denger apa kata mama banget, hahaha. Terus ngoceh deh si mama, akhirnya kujual itu cat rambutnya, ahahahaha.

Sampai sekarang aku nggak pernah ngerti, sih, kenapa susah banget buatku untuk cat rambut. Antara takut rambut makin kering atau sayang sama rambut hitam alami ini. Wacananya, sih... habis lahiran ini mau coba ganti warna rambut. Masih nggak tau apa langsung ke salon untuk dicat atau nyoba yang bubble ala korea itu lagi.

What do you think, girls? 

Sebenarnya masih banyak lagi yang pengen dilakukan, tapi yang selalu jadi kepikiran cuma empat hal ini aja.

Is it only me or you guys have something that you always wanted to do, but it never happened? Mind to share with me? :D

4 comments:

  1. Gue lagi mikir, apaan ya yang gue kepingin tapi akhirnya gak terlaksana. Setelah gue pikir-pikir, dari dulu gue pengen banget nonton konser Celine Dion di Las Vegas. Tapi diomongin doang dari masa kuliah, sampe akhirnya kerja, sampe akhirnya shownya udah ga ada, sampe sekarang shownya ada lagi, dan gue masih belum juga pergi. Habis tiba-tiba prioritas bergeser, dan somehow yang dulu excited, sekarang jadi biasa aja. But I won't miss it seandainya suatu hari gue ke Vegas dan shownya masih ada.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semua berakhir menjadi wacana ya ci Le ((:

      Tapi kadang memang gitu nggak sih, seiring waktu prioritas dan kepentingan berganti, jadinya sesuatu yang tadinya kita pengen banget jadi bergeser dan akhirnya udah nggak gitu diminati lagi. Cuma setujuuu, boleh lah sekali-kali nikmatin konser diva, di Vegas kayaknya oke banget deh (:

      Delete
  2. Aku juga selalu ingin cat rambut Jane, tapi enggak pernah terlaksana :)) bedanya, kalau aku yang enggak ngijinin Bapak. Takut kualat kalau enggak dengerin haha. Sama pengin jalan-jalan ke Yogyakarta sendirian, tapi belum terlaksana karena enggak yakin berani :))

    Eniwei kemaren pas acara kantor ke Bali sempat ke Potato Head juga, dan I feel exactly the same, awkward enggak tau mau ngapain hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha aneh ya, somehow we are adult by age already tapi kayak masih "manut" banget sama ortu ((: Kalau solo traveling mah hajar aja eyaa, sekali seumur hidup, pasti seru.

      Delete