Enak dan Nggak Enaknya Ikutan Jastip Big Bad Wolf 2018

Monday, May 7, 2018


Setelah ikutan BBW 2016, kayak ada janji nggak tertulis dengan diri sendiri untuk bakal rutin mengikuti event tahunan ini.

Sayangnya, tahun lalu aku gagal ikutan karena bocah masih bayi. Lagi-lagi tahun ini pun harus merelakan karena waktu event berlangsung, aku masih di Bali.

Hati udah ikhlas merelakan BBW tahun ini. Eh, tetiba teman ngabarin di WA kalau teman kantornya adalah salah satu admin jastip BBW dan nawarin aku untuk ikutan. Belum juga iyain, tau-tau muncul group invitation di Line. Dalam sepersekian menit, aku gabung, terus langsung DP. Sempat merasa guilty, tapi happy. Gimana dong? ðŸ˜‚

Karena ini pengalaman pertama ikutan jastip BBW, aku pengen sharing tentang pengalaman yang cukup menarik ini. Siapa tahu ada yang membutuhkan atau sekedar baca-baca aja.

Kita mulai dari poin enaknya ikutan jastip

1. Pilihan buku lebih tersortir (dan menghindari belanja berlebihan). 

Karena ikutan jastip ini dadakan dan tidak direncanakan sama sekali, bikin daftar buku yang ingin dibeli (wishlist) pun bingung. Tapi aku tahu pasti buku yang pengen aku beli untuk Josh, adalah tipe activity atau sticker book. Aku coba browsing ala kadarnya untuk kategori buku tersebut dari akun resminya BBW, juga beberapa akun jastip lainnya.

Punya wishlist dan tahu pasti buku apa yang pengen kita beli, ini sangat sangat jitu untuk menghindari belanja kalap dan berujung buku-buku yang kita beli numpuk, bahkan nggak disentuh sama sekali.

Fyi, waktu sesi live upload berlangsung di grup, emak-emak lainnya gragas banget, dalam arti mereka kayak nggak peduli buku yang di-upload itu isinya kayak apa, bagus atau nggak, cocok apa nggak buat anaknya, pokoknya bungkus! ðŸ˜…

Untungnya, soal belanja di bazaar kayak gini aku bukan tipe impulsive shopper. Kalaupun belanja langsung on site, rasanya, sih, nggak bakal ngeborong sampai keranjang penuh juga. Inget, kan, dua tahun lalu juga dapet beberapa buku aja, hahaha. 

2. Nggak perlu rebutan buku best seller (yang konon cepat habisnya!). 

Nah, ini salah satu enaknya ikutan jastip, kita nggak bakal takut kehabisan buku-buku best seller yang cepet banget habisnya.

Sehari sebelum pembukaan bazaar, biasanya BBW ada bagi-bagi undangan khusus untuk belanja lebih dulu (istilahnya apa, ya, aku lupa... preview pass?). Pada hari itu, para admin jastip pun biasanya juga bakal datang, termasuk jastip yang aku join ini.

Datang di hari itu akan dapat privilege melihat buku-buku bagus apa yang dijual. Di situ lah admin-admin jastip ini "perang" untuk mendapatkan buku-buku tersebut. Jadi kalau ikutan jastip, nggak perlu takut kehabisan karena admin pasti meng-upload yang bagus-bagus dulu. 

3. Lebih efisien secara waktu dan energi. 

Ini poin paling enak, secara kami tinggal di Bogor, yaa, bok.

Karena sekali lagi, walaupun aku terlihat sangat siap untuk kalap waktu lihat pengumuman BBW, sesungguhnya saat belanja pun nggak bakal berani borong banyak.

Andaikata cuma sanggup belanja di bawah 10 buku, kayaknya kurang sebanding, ya, dengan waktu yang harus dibayar kalau langsung ke lokasi. Belum lagi harus bawa bocah di bawah 2 tahun, kayaknya bakal capek banget. So, jastip to the rescue! 

Sementara itu, berikut beberapa poin nggak enaknya ikutan jastip

1. Buku-buku yang di-upload pas sesi live upload itu-itu aja.

Entah adminnya malas ngider atau memang koleksi bukunya itu-itu aja (which is kayaknnya nggak mungkin, they have freakin' four million books!), tapi aku cukup bosan dan sedikit kzl karena buku yang di-upload itu-itu lagi. Padahal kita, kan, pengen lihat variasi buku lainnya juga. Siapa tahu ada yang cocok dan sesuai dengan wishlist.

Aku nggak tahu semua jastip BBW seperti ini atau gimana, tapi kemarin kejadian yang aku alami, sih, seperti itu. 

2. Jenis buku terbatas di genre anak-anak.

Kalau ada yang bilang BBW itu identik dengan buku anak-anak, pada setuju nggak?

Mungkin karena belakangan ini BBW ngehits di kalangan ibu-ibu kali, ya. Padahal menurutku BBW nggak cuma anak-anak doang, sih. Hampir semua jenis genre ada lho.

Nah, kayaknya, sih, ini gara-gara jastip yang aku ikuti hanya fokus ke kategori anak-anak. Kalaupun ktia punya wishlist beberapa jenis buku lain, seperti novel atau buku lainnya, besar kemungkinan nggak bakal dicariin sama adminnya. Buku parenting pun nggak khusus dicariin sama mereka. Kecuali kalau kebetulan lewat atau ada yang "nyasar" di rak buku anak-anak, mereka coba upload siapa tahu ada yang mau.

Tipsnya, buat yang pengen nitip belanja tapi bukan buku anak-anak, mungkin bisa dicari aja jastip yang bisa bantu belanjain. Coba browsing di Instagram aja. 

3. Admin nggak begitu berusaha untuk mendapatkan wishlist customer.

Jadi, kemarin itu di grup buanyak banget yang bikin wishlist. Kebanyakan foto yang ditaruh di wishlist itu "nyomot" dari grup atau akun jastip lain. Kalau emang seperti itu, adminnya pasti bantu cariin. Tapi kalau buku yang kita pengen nggak di-upload di akun jastip lainnyaatau di luar genre anak-anakkemungkinan besar nggak bakal dicariin. Ya balik lagi ke poin sebelumnya, ya. Jastip yang aku ikuti kemarin emang fokus di anak-anak aja, jadi kayaknya mereka agak rempong kalau harus khusus hunting lagi, apalagi kalau jumlahnya nggak banyak. 

Hal-hal lainnya tentang jastip: 

  • Buku kita bakal dikirimin setelah event selesai dan rekapan per customer sudah oke. Pengiriman mereka cukup cepat kok. Asalkan kita juga kooperatif dalam pembayaran. Ya, di mana-mana orang jualan paling senang dengan pembeli yang bisa lunasin belanjaan tepat waktu, kan. 
  • Sistem pembayarannya itu dengan melakukan deposit. H-1 event, admin akan minta DP (kemarin aku hanya diminta DP 50-100rb). Setelah itu kita bisa deposit sukarela, tergantung jumlah belanjaan kita saat itu. Ya, tahu diri aja lah, ya. Misal, dalam satu hari kita udah borong 10 buku, ya deposit aja sesuai jumlah totalan belanjaan kita. Kasihan adminnya entar nombok, hahahaha. 
  • Live upload akan diumumkan sehari sebelum atau beberapa jam sebelum dilangsungkan. Buat emak-emak yang di rumah, sih, bisa anytime standby selama bocah anteng-anteng, ye. Kalau yang kantoran mungkin agak tricky. Coba disesuaikan aja waktunya biar bisa tetap ikutan. 
  • Admin jastip hampir setiap hari bakal ke lokasi untuk hunting. Waktunya bisa pagi, siang, malam bahkan midnight. Kalau midnight, sih, mereka nggak bakal upload. Biasanya hanya mencari wishlist customer (atau buat mereka sendiri kali, ya *ngarang*)
  • Jastip fee-nya rata-rata sama, sih, di kalangan jastip lainnya. Start from 5K-30K, tergantung harga per buku.  
  • Di luar pendapat pribadiku nggak enaknya ikutan jastip, aku sangat appreciate dengan cara kerja para admin. Makanya, plisss jangan dijutekin, ya, adminnya. Mereka susah payah banget lho cariin buku buat kita-kita. Be nice!
  • Akun jastip yang aku ikuti kemarin namanya @jastipjualindo

***
Berikutnya, aku mau pamer hasil "belanja" dari jastip kemarin. Enam buku aja, sist, dan udah puas banget. Menurutku ini udah cukup untuk sementara waktu. Here you go!

1. On Safari - flip flap books (75K)

Buku ini super lucuuu dan gemes! Aku sengaja beli ini karena Josh lagi senang sekali dengan binatang. 

Buku ini berisi halaman flip flap, jadi bisa buka-tutup gitu. Yang bikin lucu, dari flaps-nya kita bisa pasang-pasangin badan binatangnya gitu. Agak susah dijelaskan, cuma lihat foto di bawah ini mudah-mudahan ngerti, ya. 



2. The Very Hungry Caterpillar and Friends Artist Pad (and some reusable stickers) (+/- 100K)

Artist pad ini sebenarnya includes 3 buah crayon (dua sisi warna), tapi sayangnya baru buka paket crayonnya patah satu. 

Kebetulan Josh lagi senang "gambar", jadi aku beliin ini dan dia senang banget. Selain untuk colouring, ada stikernya juga. Belum juga seminggu bukunya tiba, udah lusuh banget gara-gara saking sering dipakai. Biar nggak boros, sesekali aku keluarin buku ini untuk Josh. Karena beberapa halaman di dalamnya bisa dipakai nanti kalau Josh mulai usia playgroup (ada activity seperti tracing, counting, dll). 


3. My Press-out and Play... Pampered Pets (20K)

Gara-gara harganya cuma duapuluhrebu, pas live upload buru-buru aku bid biar nggak kehabisan. Aku kira ini sticker book, eh ternyata bukan. Tahu mainan jadul yang gambarnya kita gunting, terus kita lipet-lipet jadi model? Nah, kayak gitu dah isi buku ini. 

Tadinya mau aku jual lagi, tapi yasudalah. Mungkin suatu hari nanti aku keluarin untuk main bareng dengan Josh. 

4. Fisher Price Sticker Fun (30K)

Aku ngefans banget dengan karakternya Fisher Price semenjak Josh lahir. They are so adorable and they are all cute animals! 

Ini juga sticker book dan termasuk buku mewarnai. Buku ini sangat tipis dan rencananya mau aku bawa untuk naik pesawat pulang Bali liburan nanti. Siapa tahu kalau anaknya menolak tidur, kita bisa main bareng dengan buku ini. 

5. First Sticker Story Fun Baby Animals by Campbell (65K)

Ini sticker book favorit aku dan sengaja aku simpan dulu sampai nanti Josh ngerti main stiker dan mewarnai. Karena ini ada ceritanya gitu dan stikernya ditempel berdasarkan cerita. Kalau nggak salah harga aslinya sekitar Rp 100,000 ke atas dan ini cuma 65K, which is mureeeh banget! 

6. Mandarin Book (30K)

Bukan Jane namanya kalau nggak sekalian beli buku Mandarin, hahaha. Buku Mandarin itu, kan, rada susah dicari. Nyesel juga kenapa nggak beli banyakan kemarin ini T_T

Walaupun murah, tapi kualitas bukunya oke banget lho. Per halaman di buku ini bisa di push untuk melihat jawaban dari pertanyaan yang ada. Misal, seperti foto di atas ada gambar jeruk, lalu ada kata Jeruk dalam bahasa Mandarin. Kemudian ada pertanyaan di bawahnya, "What color is the orange?" terus kita push tab-nya, maka ada jawabannya, deh. Buku ini aku rekomen juga untuk bahan mengajar guru Mandarin. 

***
Jadiii, rekomen nggak nih ikutan jastip BBW kayak gini? 

Setelah menjabarkan poin-poin di atas, kalian yang bisa menentukan sendiri. Jujur, menurutku kalau memang kalian punya waktu luang dan jarak ke lokasi event bukan menjadi masalah, lebih baik hunting langsung aja. Banyak yang kasih tips, buat yang memang tinggal di area Jakarta atau sekitaran BSD, enaknya hunting pas midnight atau ikutan preview dulu untuk menghindari crowd

Tapiii, kalau misal kalian berhalangan dan hanya ingin membeli beberapa buku, ikutan jastip bisa menjadi pilihan. Aku sendiri puas kok ikutan jastip kali ini. 

Mudah-mudahan Big Bad Wolf hadir lagi tahun depan dan kami bisa ikutan. Kali ini pengen bawa Josh, sih. Kayaknya dia bakal senang banget (dan mungkin lebih kalap dari emaknya, ahahahaha).

Semoga sharing pengalaman ini bisa membantu teman-teman yang penasaran kayak apa, sih, sistem jastip BBW. 

Ada yang bernasib sama dengan saya ikutan jastip kemarin? Atau yang punya rekomendasi akun jastip BBW lainnya yang oke, bisa di-share di bawah, ya. 

Happy Monday and stay awesome!

10 comments:

  1. Kayaknya kalau dibilang BBW identik sama buku anak, iya juga sih Jane. Aku kemarin juga kaget pas lihat area buku anak separuh ruangan sendiri :D dateng pas jam makan siang (dengan catatan udah makan siang duluan) juga lumayan efektif kayaknya, karena banyak orang yang ke foodcourt jadi area buku ga terlalu padat hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seriusan? Soalnya waktu pertama kali ke BBW 2 tahun lalu kayaknya nggak sebanyak sekarang ini sih buku anak-anaknya.

      Nah iya bener, waktu orang makan siang kita hunting di dalam ya. Mudah-mudahan tahun depan kalau ada lagi bisa ikutan langsung :D

      Delete
  2. aku tahun ini juga iseng buka jasa titip, tapi dibanding yang lain, aku mah cuma remahan roti doang hahahaha... hebat yang lain bisa jepret sana sini, aku nyari buku ini itu aja uda mabok sendiri hahahaha...

    dan emang kayaknya target pasar si BBW ini emang orangtua yang punya anak, karena buku2 anaknya mendominasi banget...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ci aku sempat lihat stories ci Mel open jastip ya, hahaha. Aku, sih, nggak kuat deh kalo harus foto-foto buku segitu banyak. Salut juga sama admin jastipnya yang bolak-balik untuk ngambilin buku customer, belom lagi ngantrinya.

      Delete
  3. hebat juga ya bisnis jastip ini... walaupun gua gak kebayang apa bisa untung ya dibanding waktu yang diluangkan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, pemikiran yang sama waktu jastip BBW ini bertebaran. Belom lagi kalau yang adminnya sampai ada 5-6 orang gitu. Pembagian untungnya kayak apa dan apakah sebanding? Hmmm

      Delete
  4. tahun lalu juga ada BBW di Sby lgsg cuss kesna.. enak belanja langsung sih tapi jadi kalap mata apalagi harganya murmer jadi ngambilnya pun ga terkontrol... buku ny emang bgus2 sih buat anak2 atau buat koleksi... tar klo ada BBW lg d sby mgkin hrus sdkit kontrol diri... cpek sih emang klo hunting langsung gt, ikut jastip juga boleh tuh sesekali...

    glow-ie.blogspot.co.id

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener, dua-duanya ada enak dan nggak enaknya. Mungkin kalau belanja langsung tetep harus bawa list biar nggak kalap banget. Kalau ikutan jastip enaknya ada yang belanjain, tapi ya pilihan buku-bukunya terbatas deh.

      Delete
  5. Cici nggak pernah dtg BBW lagi gara2 oernah dtg 2 thn 2016 itu ampun penuh sesek baru masuk lgs keluar itu jalan aja desek2an, gak rekomen deh kalau mau cuci mata liat buku sambil bawa 2 anak :(

    Blom pernah ikut jastip abis kebanyakan buku anak2 dan tempel stiker (udah nggak pake wahahahaha) naksirnya sama buku enid blyton atau buku2 desain gitu, tar deh kalau tahun depan ada lagi, anak2 udah gedean dan ada waktu luang, mau nyobain dtg lagi (masalahnya waktu luangnya sempit dan tptnya jauh pula)...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin karena waktu tahun 2016 itu BBW pertama kali ya di Jakarta? Eh, iya bukan sih? Soalnya waktu ke sana juga rame banget, mana lagi hamil, hahahaha.

      Iya nih, next BBW aku juga pengen cari novel dan buku buat aku sendiri plus buku2 cerita klasik buat Josh. Btw, boleh nih kalau banyak buku stiker yang nggak pake hahaha :P

      Delete