BPN DAY 1: Alasan yang Sebenarnya Kenapa Menulis Blog

Tuesday, November 20, 2018


Aku cerita sedikit alasan kenapa ngeblog di zaman lampau, ya.

Sebelum akhirnya aku memutuskan untuk ngeblog di platform Blogger.com, aku sempat ngeblog di era Myspace lho. Waktu itu Myspace adalah platform yang paling hits dan kece di jamannya. Aku bahkan masih inget pernah cerita soal HP disita guru saat jam pelajaran komputer waktu SMA. Isinya, sih, cuma marah-marah dan menumpahkan kekesalan pada guru yang nggak ada kerjaan menyita HP murid dan baru boleh diambil dalam beberapa waktu ke depan. Untung Myspace udah tutup, kalo nggak malu juga sih pernah nulis ala abege labil kayak gitu.

Setelah beberapa bulan nyoba blogging dan ngerasa aktifitas ini semakin asik, aku pun mulai rajin blogwalking. Pengen tau, blog orang lain itu isinya apa aja, sih.

Terdampar lah aku suatu hari di blognya Alanda Kariza. Ternyata dia seumuran denganku, 8 bulan lebih tua di atasku. Isi blognya waktu itu seputar kegiatan sehari-hari juga, tentang hobi, review film favorit dll. Hampir setiap hari aku baca blognya meski belum ada postingan baru. Gaya tulisannya asik, mudah dimengerti dan berkualitas. Tapii, kalo boleh bilang nih, dulu Alanda sempet "alay" juga kok. Masih inget deh tampilan blognya warna hitam dan warna font-nya juga kontras. Fotonya juga diedit ala anak-anak Deviantart di jamannya. Cumaaaaa, "alay"nya doi lebih keren dari gue. Kalo misalnya dibaca ulang pun rasanya biasa aja deh. Emang dasarnya orang keren mau gimana juga keren ya (maaf, kalo ngomongin AK saya bias banget). 

Sejak saat itu, aku mengidolakan sosok Alanda Kariza. Blognya selalu jadi inspirasi dan penyemangat aku untuk bisa nulis lebih baik lagi. Nggak berapa lama kemudian, tau-tau dia menerbitkan novel teenlit pertamanya and that makes me admire her even more! Dan tiba-tiba juga, out of nowhere, someone told her about one of my blog post yang isinya tentang role model and I wrote about how much I love her. Dia sampai nggak percaya kalo ada stranger yang nulis tentang dia and ended up copy-paste that post in her blog. Aku pun malu banget lah rasanya tulisan sendiri dibaca idola. Ini semacam kepergok gebetan, ya.

Ini kenapa jadi out of topic, ya? Hahahaha. Tapi ini berhubungan kok. Karena kemudian aku tersadar, Alanda dikasih tau orang lain tentang keberadaan blog aku, which means ada yang baca blog gue ya saat itu?

Bisa dibilang sejak saat itu aku mulai coba untuk makin rajin menulis, meski isinya hanya curhatan nggak penting apalagi berfaedah. Blog lamaku nggak kuhapus, tapi udah ditutup untuk publik, jadi cuma aku yang bisa baca. Lumayan lah untuk hiburan pribadi.

Sampai di pertengahan tahun 2009 aku berangkat kuliah ke Guang Zhou, aku sempet vakum ngeblog dan lanjut kembali dengan yang baru ini di tahun 2010. Buat yang pengen baca-baca cuplikan kehidupan aku zaman kuliah dulu, bisa tengok di archive tahun 2011-2012, ya. Maaf kalo tulisannya bikin 'sakit mata', hahahaha.

Era blogging di Indonesia itu cukup unik, ya. Dari yang awalnya berfungsi sebagai buku harian online, kemudian mulai bermunculan blogger dengan berbagai label, terus blogger yang semata-mata mencari uang dan isi kontennya sponsor semua, sampai sekarang ini malah balik lagi ke era zaman dahulu kala: ngeblog dengan konten personal, yang lebih raw, apa adanya, tapi menarik banget untuk dibaca. Seneng banget bisa baca-baca blog yang kayak gini, punya ciri khasnya masing-masing.

Selain ciri khas setiap blogger yang berbeda, alasan kenapa setiap kita menulis blog pun pasti beragam. Berikut alasan kenapa aku (masih) betah menulis blog sampai hari ini:

1. Berbagi cerita pengalaman pribadi yang menginspirasi. 

Dulu nulis blog cuma sebatas curhat, sekarang masih sering curhat juga, sih, hahahahaha. Bedanya sekarang, aku memfilter banget tentang apa yang ingin dibagikan, apalagi kalo yang berbau personal, ya. Dan biasanya, sebisa mungkin aku berbagi cerita yang memang udah selesai, udah ketemu solusinya dan ada pembelajaraan yang bermanfaat. Kalo ada yang baca salah satu tulisanku dan mereka merasa tercerahkan (ciee, siapa gueee) atau setidaknya merasa "ada teman sepenanggungan", itu bonus banget buat aku. Rasanya seneng juga, kan, bisa saling menginspirasi dengan orang-orang di luar sana.

2. Mengisi waktu luang supaya lebih produktif. 

Buat seorang ibu rumah tangga macam saya, nulis blog begini termasuk kegiatan yang produktif banget lho. Merasa punya jati diri yang berbeda selain menjadi seorang ibu. Ada nggak, sih, yang samaan kayak aku, yang ngerasa keren ketik-ketik di depan laptop sambil pasang muka serius, padahal mah lagi nulis curhatan emak-emak kenapa anak nggak mau makan atau lagi nge-review Chinese drama yang baru ditonton, kemudian mendadak senyum-senyum bego, hahahahaha.

3. Mengasah otak dan melatih kreatifitas. 

Diam di rumah selama seminggu penuh itu bisa bikin otak tumpul lho. Apalagi kalo memang nggak ada kerjaan sampingan selain mengurus anak dan rumah, ya. Bisa-bisa jadi lemot dan kudet kalo nggak cari kesibukan.

Selain sebagai sarana menulis, blogging juga sangat mengasah otak. Gimana maksudnya? Jadii, selain nulis, aku juga harus mikirin printilan blog lainnya, seperti layout blog, mau desain banner untuk setiap blog post seperti apa, brainstorming ide untuk postingan selanjutnya dll. Kadang-kadang harus berurusan sama kode CSS yang menjelimet itu. Walau bikin pusing, tapi otak ini rasanya jadi lebih kepake, hahahaha. Nggak melulu mikirin urusan domestik, tapi juga urusan yang lebih 'profesional'. Ngurus blog itu kudu profesional dong, biar lebih enak dibaca dan menarik perhatian pihak sponsor, ya kan? :P

4. Menambah lingkaran teman.

Khususnya lingkaran teman sesama mommy blogger. Selain bisa saling sharing perintilan anak, bisa juga saling berbagi ilmu dalam urusan blog. Beberapa teman yang tadinya kenal dari blog, sekarang bisa japri-japrian di WA.

Aku bukan tipe yang cepat akrab sama orang yang baru dikenal. Tapi sejak jadi mama, kayaknya jadi banyak bahan obrolan. Dunia anak itu, kan, luas. Nggak ada habisnya kalau dibahas. Kalo cocok, malah bisa ngomongin hal lain. So thanks to this blog, kita yang tadinya asing, sekarang bisa jadi teman, ya.

5. Menyimpan memori dan catatan kejadian penting dalam hidup. 

Walaupun aku masih rajin nulis di buku jurnal, mungkin aja suatu saat nanti buku-buku tersebut bisa hilang atau rusak karena satu dan lain hal. Dengan menulis di blog, aku bisa membaca ulang kapan pun aku mau. Bahkan kalau suatu hari nanti anak kami sudah besar dan mereka ingin baca blog ini, aku pasti mengizinkan. Dengan catatan, emaknya jangan diketawain, ya, hahaha.

6. Nambah pundi-pundi uang rumah tangga.

Tadinya ini mau di urutan kedua, cuma ketauan dong gue matrenya, HAHAHA. Nggak yaaa, boong. Segala sesuatu harus dimulai dengan tulus, bukan karena uang *okesip*

Tapi aku serius dalam hal ngeblog untuk menambah penghasilan. Meski pernah mendapat job dari sponsor dan nominalnya nggak seberapa, malah pernah hanya mendapat imbalan voucher belanja, cuma lumayan banget, kan.

Dan aku bisa dengan berani bilang poin ini adalah salah satu motivasi untuk blogging dan menulis konten lebih baik lagi. Sekali lagi, kalo tulisan yang oke akan menarik pihak sponsor bukan? *kedip-kedip*

***
Tujuan dan motivasi menulis blog bagi setiap orang pasti beda-beda, ya. Nggak saklek sama semua. Nggak usah terlalu musingin cara atau tujuan orang lain dalam blogging. Kalo punya niat yang baik, hasilnya juga pasti baik.

Mengutip pantun meme dari blogger panutanku, Grace Melia: "Jangan lupa kentjan dengan Helokiti, biar ngeblognya makin pake hati." Kzl, karena nggak ada hubungannya sama Hello Kitty. Tapi semoga message di kalimat keduanya nyambung, ya, ke kita-kita semua ❤️

Semangat terus ngeblog-nya!

15 comments:

  1. Baca tulisan Mba tentang mengidolakan blog seseorang, saya pun pernah demikian. Kalau sekarang inget itu, saya merasa konyol banget 😅

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaaha iya kan? Saya juga geli-geli sendiri ingetnya. Waktu itu lebay amat sih hahahaha

      Delete
  2. Wah ternyata memang ada role model buat kita jadi terinspirasi ikutan ngeblog ya.. dulu zamannya Blog Pocoooong heboh, disaat itu saya pingin punya blog konyol kayak gitu. Hahhaa..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah iya tuh. Dulu kayaknya sempet ngetren blog lawak ala-ala Raditya Dika ya. Biasanya kalo ada role model jadi lebih semangat gitu melakukan sesuatu. Kayak ada panutan lah hihi

      Delete
  3. Aku pingin ikut challenge ini juga!!😛

    ReplyDelete
  4. Mami gesi idolaque hahaha..bener banget tuh poin dimana jadi banyak teman. Awal2 saling tanya satu sama lain lama2 jadi akrab bisa ngobrol A sampe Z...blog is the gate to friendship, apalagi buat introvert kaya aku😂😂 salam kenal btw :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. I know righttt. Aku juga introvert *tosss* dan nggak mudah untuk ngobrol sama orang baru. Sejak rajin nulis blog, malah dapet berkah punya teman-teman baru. Hahahaha. Nice to know you too! :D

      Delete
  5. Aku dulu pernah kayaknya beberapa kali baca blog lamamu Jane, tapi jaman itu belum paham gimana ninggalin komen :)) Alasan tiap orang buat ngeblog beragam yaa memang dan kalau kita punya orang yang menginspirasi buat ngeblog memang jadi lebih semangat ngeblognya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayaknya pernah dehh, tapi nggak ada yang diingat kan? Memalukan banget soalnya hahahaha. Iya, dulu tuh nggak tren komen-komenan di blog. Mungkin itu kenapa yaa ngeblog jaman dulu cenderung lebih bebass, karena nggak ada yang komen, hahahaha

      Delete
  6. eh, aku suka blog ini.. simple dan enak aja :)

    ReplyDelete
  7. Aku pribadi lebiu suka berkunjung ke blog2 personal, apa ya, chemistynya lebih dapet aja gitu pas baca. Apalagi kalo ada perasaan ikut merasakan hal yang si pemilik blog tulis. Semacam "duhh gue banget nih" makin betah aja berkunjung hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah iya betul. Ada chemistry-nya gitu ya. Padahal nggak saling kenal, tapi dengan cerita personal mereka, kita seolah-olah ngobrol sama teman lama (:

      Delete
  8. Jane, saya tuh pas pertama kali ngeblog, mikirnya nyatet diary buat diri sendiri. Eh lama2 kok banyak yg mampir dan baca... Ealah, jd keterusan sampe sekarang. Makanya kalo baca tulisan yang dulu2, brasa alay banget hahaha. Tapi itulah evolusi ngeblog, tersimpan rapi selama 15 tahun menulis. Dibaca lagi tulisan lama, bikin garuk2 kepala, kok bisa ya, sealay itu!

    ReplyDelete