5 Film Favorit (dan bagus) tentang Motherhood

Thursday, April 26, 2018


Salah satu kegiatan pengisi waktu luang ala ibu rumah tangga yang cukup berfaedah, adalah dengan menonton film.

Aku termasuk yang hobi nonton di rumah daripada ke bioskop. Soalnya kalo nonton di rumah bisa diulang-ulang terus.

Emang di rumah sempat nonton?

Ya, disempat-sempatin, sih. Misalnya, pas bocah lagi tidur atau lagi sibuk main. Kalau emang lagi nggak ada kerjaan penting, biasanya aku langsung buka aplikasi Popcorn di laptop dan cari film yang bagus, baik yang udah pernah ditonton sebelumnya, atau yang memang belum sempat aku nonton di bioskop.

Nah, kali ini aku mau spesifik sharing beberapa film yang bertemakan motherhood. Walaupun genre filmnya sendiri nggak khusus bertemakan motherhood, setidaknya buat aku cukup berarti lah untuk ditonton para emak-emak.

So, are you ready? Here you go the list! 

Drama, Comedy


Aku baru belakangan ini nonton Bad Moms dan SUKA sekali!

Sebenarnya aku tahu tentang geng yang beranggotakan tiga "bad moms" ini di salah satu videonya Whatsupmoms. Waktu itu mereka sebagai bintang tamu dalam edisi Christmas. Kebetulan juga salah satu karakternya diperani oleh Kristen Bell, one of my favorite girl crush (setelah Anne Hathaway, tentu saja).

Bad Moms ini menceritakan gambaran ibu-ibu modern jaman sekarang banget. Dan poin penting yang bisa aku dapet dari film ini, adalah nggak apa-apa banget sesekali kita menjadi "bad moms".

Bad di sini berarti mungkin hal-hal yang orang lain anggap itu tidaklah ideal dilakukan oleh seorang ibu. Misal, feed your kids junk food or indomie, leave your kids at home while you're going out with friends, sibuk kerja sambil ngurus keluarga di rumah (yang sedikit terlantar), dan lainnya.

Mau jadi apapun kita, bakal banyak orang yang nge-judge. Kalau kamu seorang ibu baru dan sering mendapat kritik pedas, let me hug you, because I know how it feels! 


via GIPHY

Mengutip pesan seorang teman, orang boleh aja nge-judge kita, tapi kita sendiri yang tahu mana yang baik dan benar untuk anak kita. Dan buat kalian yang suka komentar ini-itu, please don't say anything discourages us. Kita berusaha banget untuk menjadi ibu baik versi diri kita sendiri. Bukannya aye baper, ya, kalo diomongin. Ya, gimana nggak baper kalau omongannya pedas dan sama sekali nggak membangun. Aku sangat menghargai nasehat dan kritik jika disampaikan dengan benar. So, if you don't have anything nice to say, don't say nothing at all. 

Ini kenapa jadi curhat, kan? HAHAHA

Intinya, just enjoy motherhood! Don't chase that perfection because being a perfect as a human is a myth, apalagi jadi ibu sempurna, ya kannn.

Mengutip ucapan Amy di dalam film: "We all work too damn hard trying to make our kids' lives amazing and magical. Their lives already amazing and magical. Let's be bad moms!" 

Side note: Habis ini jangan pada urakan juga, sih. Entar tulisan eike dituntut pulak. Nonton dulu, ya, pilemnya. Biar kita sepaham tentang film ini :D

UPDATE: (ini nontonnya sebelum postingan ini di-publish)
I just watched Bad Moms Christmas and it was hilarious! Kali ini geng bad moms harus sama-sama pusing dealing with their own moms.

Growing up, pasti kita semua ada masa di mana nggak mau terlalu diurus sama orangtua. Pokoknya pengen mandiri dan ogah diganggu gugat. I thought once I'm getting married, orangtua nggak bakal terlalu mencampuri urusan pribadi lagi. Well, parents will be parents. Moms are always being a mom. Selama mereka masih ada, nggak peduli kita umur berapa, mereka nggak bakal berhenti menasehatidan pastinya ngejagainkita. 

Nah, geng bad moms pun merasa seperti itu. Masing-masing ibu mereka punya isu tersendiri dengan anaknya. Ada yang terlalu kepo, terlalu intimidating, terlalu manjain cucu, dan sebagainya. Tapi mau berantem gimana pun sampai punya pandangan yang berbeda 180 derajat, they finally got a closure dan berdamai dengan ibu mereka masing-masing. Terharu, sih. Jadi inget nyokap gue, deh ):

Walaupun sama gilanya, sekuel Christmas ini bisa dibilang sedikit lebih serius daripada sebelumnya. Karena temanya Natal, oke juga nih sebagai tambahan dalam Christmas holiday movie list.

2. Room
Drama, thriller, family


Begitu film ini masuk dalam beberapa nominasi Oscar, termasuk nominasi best writing adapted screenplay, aku langsung heboh pengen cari dan baca bukunya, sebelum nonton filmnya. Kayaknya udah hukum wajib yang nggak tertulis, read book first then watch the movie. 

Karena nggak dapet buku aslinya, akhirnya aku baca terjemahan bahasa Indonesia. Gara-gara udah nonton trailer-nya, di kepala udah kebayang banget situasi ceritanya kayak apa.

Room menceritakan seorang ibu (Ma) dan anak (Jack) yang dikurung dalam sebuah ruangan berukuran 11x11 yang akhirnya disebut dengan "room". Jack tumbuh sejak dari lahir dalam "room" ini bersama ibunya. Sehari-hari mereka sharing tempat tidur, kamar mandi, meja makan, dan melakukan aktifitas apapun dalam ruangan sempit tersebut.


Suatu hari, Ma memutuskan bahwa ia dan Jack harus melarikan dari tempat ini. Sangat mustahil, karena pada dasarnya kehidupan mereka sangat bergantung pada Old Nick, pria yang telah menculik dan memperkosa Ma sampai akhirnya Jack lahir di dunia ini. Hanya Old Nick yang tahu password key "room" dan lokasi mereka ini tidak ada dalam peta.

Nggak mudah untuk memberikan pemahaman pada seorang anak berusia 5 tahun untuk melarikan diri ke dunia nyata (literally). Sejak bayi sampai usianya saat itu, Jack hanya tahu kehidupan nyatanya hanya di dalam "room". Di luar sana adalah seperti ilustrasi dalam TV.


*tissue mana... tissue... T_____T*

Emosi aku campur aduk banget selama nonton ini. Apalagi karakter yang diperankan oleh Brie Larson dan Jacob Tremblay kuat banget di film ini. Bukan Jane namanya kalo nggak mewek di beberapa scenes, hahahaha. Jacob Tremblay, sih, warbiasak aktingnya. So stunning! Pokoknya setiap adegan yang bikin nangis, langsung kepingin peluk Josh sekenceng-kencengnya *mama baperan* *terus anaknya nolak dipeluk*

Nggak cuma plot cerita yang menarik, kita dimanjain banget dengan visual effect sepanjang film berlangsung. It's quite dark, but it's beautiful.

Untuk isi ceritanya sendiri juga sangat deep. Di sini kita bisa lihat psikologis anak yang tumbuh selama lima tahun hanya di dalam sebuah ruangan sempit, bersama ibunya yang menjadi korban pemerkosaan.

Oh ya, Room ini ditulis berdasarkan kisah nyata yang terjadi di Kanada, lho. Cerita nyatanya jauh lebih dark dan kalau nggak salah si korban nggak hanya melahirkan satu anak, beberapa anak gitu, deh. Parah, sih, ini. I can't imagine myself being Ma itu kayak apa. Di filmnya si Ma ini ajaib dan strong banget. Di tengah keadaan mental dan jiwanya yang seperti itu masih bisa membesarkan Jack sendirian.

Buat yang belum nonton, pengen nonton tapi nggak sempat juga, go watch it right now! I highly highly recommend this!

3. Wonder 
Drama, family, friendship 


Nah, yang ini juga nggak kalah bagus. Sama seperti Room, Wonder juga diangkat dari novel kategori children's literature terlaris di tahun lalu. Padahal novel ini pertama kali diliris tahun 2012, nggak tahu kenapa di Indonesia baru terkenal belakangan ini. Sampai pengarangnya, R.J. Palacio membuat versi picture book untuk anak-anak. Novelnya sendiri masuk dalam daftar novel favorit dan aku pernah review singkat di blog ini.

I was impressed with Jacob Tremblay's acting before and he did it again in this movie! Ditambah dengan penampilannya Julia Robert dan akting kocak khasnya Owen Wilson.

Sama kayak bukunya, film ini bakal bikin kita ketawa, senyum-senyum sampai mewek. Film yang pas banget buat dinikmati oleh semua anggota keluarga. Banyak pelajaran dan nilai berharga tentang keluarga, toleransi maupun persahabatan yang bisa dipetik dari film ini.

Adik-adik dengan akting yang menggemaskan

Oh ya, kenapa ini masuk kategori motherhood versi aku, karena kita bisa belajar gimana seorang ibu dalam mendidik dan membesarkan anak dengan disabilitas. Semua ibu dan anak itu spesial. Di sini kita bisa liat Mamanya Auggie nggak selalu 'kuat' dalam menghadapi anaknya. Dan kadang sebagai mama kita suka khawatir anak kita bakal begini atau nggak bisa begitu. Tapi ternyata si anaknya sendiri bisa meng-handle situasi lingkungannya dengan caranya sendiri. Asal fondasinya benar, anak pasti sukses kok di luar sana :D

Buat yang belum ada rencana di weekend ini, nonton Wonder bareng keluarga aja di rumah. Kalau nggak salah, Ko Arman juga merekomendasi film ini.

K-Drama, family 

Drama seri ini sebenarnya udah lama, sekitar lima tahun yang lalu (2013). Aku inget banget nonton ini pas di tengah-tengah pengerjaan skripsi. Iseng aja pengen nonton, karena aku kenal salah satu aktrisnya pernah main di drama seri The Secret Lovers

Jumlah episode drama ini hanya empat, masing-masing episode menceritakan tentang empat karakter Ibu dan anak mereka dengan latar belakang yang berbeda-beda. Semua episode berhubungan dan plot ceritanya agak maju-mundur. Jadi kalau bisa jangan diloncat nontonnya. 

Their Perfect Day menceritakan tentang kehidupan empat Ibu dan anak-anak mereka di salah satu sekolah mewah di kawasan Gangnam. Keempat ibu ini punya cerita masing-masing; kesempurnaan yang ingin mereka capai sebagai seorang ibu, ekspektasi berlebih pada anak, moms war, pernikahan yang di ujung tanduk, dll.

 Scary moms are judging you!


Selama nonton drama ini, keinget beberapa cerita "klasik" tentang ibu-ibu arisan di sekolahan yang pernah aku dengar. Emak-emak kalo udah punya ambisi dan "ada maunya" emang mengerikan, ye. Sampai anak pun jadi korban.

Aku, sih, belum ketemu di dunia nyata jenis emak-emak yang digambarkan di drama ini. But, I met some of them on social media, and indeed they're so scary!

Sedikit menegangkan, tapi nagih pengen lanjut terus! Sekali lagi, plotnya emang maju mundur, asal nontonnya berurutan pasti paham.

Aku kurang tahu kalo donlot seri Korea itu di situs apa. Dulu, sih, waktu di China aku donlotnya di Funshion. Kalau ada yang tertarik, coba aja di-gugel atau mungkin para emak yang biasa streaming K-Drama bisa dibantu share link situsnya (: 

*Bonus: Sex and The City (the movie 1&2)
Drama, romance

Sebagai pecinta film drama, telat banget memang nonton ini di tahun 2018. Kalau dihitung dari  season terakhir serial TV-nya, sih, udah telat 14 tahun lebih, hahahaha.

Buat yang ngikutin serialnya, udah nggak perlu dijelasin kali, ya, tentang karakter ciwik-ciwik kece dan background mereka kayak apa. Aku, sih, nggak pernah nonton serinya, makanya sempat ragu nggak bakal bisa ngikutin plot di filmnya. Malah nontonnya yang sekuel kedua dulu pula. But, berbekal Wikipedia dan hasil obrolan WA dengan sahabat, jalan cerita di kedua sekuel film ini nggak terlalu membingungkan. 

Sekuel pertama dan kedua sama bagusnya. Sebenarnya ini lebih masuk ke kategori relationship atau marriage, karena plotnya banyak ngebahas tentang kedua itu.

Tapiii, di beberapa scenes dalam sekuel kedua ada yang sedikit "ngena" di aku, yaitu pas adegannya Charlotte dan Miranda ngobrolin soal kegalauan mereka sebagai seorang ibu. Yang bikin lucu, setiap kali Charlotte ragu untuk menyampaikan perasaan guilty-nya sebagai ibu, Miranda langsung suruh neguk alkoholnya. Maksudnya, perasaan bersalah seorang ibu mah wajar-wajar aja, dikeluarkan aja semuanya biar plong.

Salah satu scene favorit di sekuel kedua 

Buat emak-emak muda macam saya yang tiap harinya ngendon di rumah, film ini cucok lah sebagai hiburan atau pelepas stres. Movie date bareng suami juga boleh lho, kali aja abis itu lebih romantis ðŸ˜œ

***
Sebenarnya masih ada beberapa film tentang tema serupa yang belum aku tonton. I heard Still Alice was great too. Eh, itu masuk genre yang dimaksud nggak, ya? 

Mungkin ada yang punya rekomendasi film bagus lainnya? Monggo, di-share di bawah, ya!

Stay awesome and have a great Thursday night!


Picture credis to: Denver Post, Google, Korean Drama, Women Voice for Change

15 comments:

  1. still alice just ok... mungkin gua terlalu high expectation juga sih pas nontonnya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah beneran ko? I just downloaded the movie. Berarti nanti nontonnya dengan ekspekstasi 0 aja biar nggak nyesel, hahaha

      Delete
  2. Gara-gara nonton Room, aku jadi suka banget sama Jacob Tremblay, luar biasa nih anak aktingnya. Dan dia kembali berakting luar biasa di Wonder, huhu makin ngefans :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Samaaa! Aku juga sejak nonton Room ngepens banget sama Jacob Tremblay. Jenius amat actingnya, huhuhu

      Delete
  3. wah dapet rekomendasi film tentang motherhood. boleh nih dicoba nonton! yang pengen banget ditonton Wonder :D kelewat belum nonton hiks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Delina!

      Iyaa, Wonder harus nonton! Cepet sih durasinya, nggak berasa tau-tau udah kelar aja filmnya, hahaha. Semoga suka juga ya!

      Delete
  4. Wah kayanya film-film di atas recomended banget ya mbak ditonton. Saya jadi ikut penasaran sama film room. Ngomong-ngomong soal k-drama motherhood, k-drama yang berjudul Wedding Dress (2010) dan Mother (2018) juga bagus buat ditonton mbak. Bikin mewek bertubi-tubi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Room aku rekomen banget untuk ditonton, karena ceritanya menarik.

      Siap! Nanti dicari deh film Korea yang disebutkan. Makasih banyak ya! (:

      Delete
  5. aku cuma pernah nonton wonder, dan emang bagus banget... film korea yang judulnya wedding dress juga bagus, sad ending sih, tapi ngajarin pentingnya menyiapkan anak untuk mandiri, jadi kalo seandainya amit2 kita orangtuanya uda ga ada, mereka uda siap... cuma siap2 tissue ya hahahaha...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Duh, kayaknya harus siap mewek ya nonton wedding dress ini, hahaha. Nanti aku cari dulu donlotannya. Makasih ya ci rekomennya!

      Delete
  6. Jd pengin nonton juga. Makasih share-nya mom.. setuju kalau setiap ibu dan anak itu unik :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama juga, Mom. Semoga menghibur ya rekomendasi filmnya (:

      Delete
  7. wonder aku sukaa. kalau untuk film Bollywood kayaknya nil battey sannata bisa jadi pilihan juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, ini baru denger nih ada film bollywood yang oke. Sip, nanti dicari filmnya. Makasih banyak ya!

      Delete
  8. nonton filmnya kelamaan ni sudah ada reviewnya tinggal nanti kalau lagi pengin nonton bisa cari filmnya

    ReplyDelete