Showing posts with label Faith Journey. Show all posts
Showing posts with label Faith Journey. Show all posts

Waiting Room

Tuesday, October 20, 2020


Bisa dibilang aku adalah salah satu dari sekian jutaan orang yang tidak suka dengan aktifitas menunggu. Apalagi kalau yang ditunggu itu nggak tahu kapan datangnya. Ini bukan ngomongin jodoh yang jauh di mata, ya. Lagi ngomongin galaunya tiap kali nunggu antrean dokter di rumah sakit. 

Being Thankful When Feels Impossible

Monday, April 27, 2020


Writing my gratitude list these days suddenly becomes a serious challenge for me. 

Alasannya ada beberapa. Pertama, karena lagi PMS. Mau ngapain rasanya nggak enak, mager. Dua hari kemarin ini aku not in proper mood. Sampai suami ngomong, "Jajan gih...". Kalau suami udah ngomong begitu, artinya aku memang udah BT banget LOL 😂

Ternyata Passion Aja Nggak Cukup Untuk Sukses

Friday, November 15, 2019


Udah lama banget rasanya nggak ngomongin tentang sebuah topik yang dulunya sangat dekat buatku, passion.

Sebelum lebih lanjut, aku ingin flashback sebentar ke beberapa tahun yang lalu di mana aku mulai sering gelisah karena soal passion ini.

This is gonna be a long one. Grab your boba or coffee drinks and snacks, bear with me. 

My Favorite Bible Reading Plans from YouVersion

Saturday, May 4, 2019


I once said that one of my morning routines before starting the day is by praying and reading the Bible. I've been sticking to this routine since... almost 10 years, I guess? Pastinya ada bolong-bolong juga lah, beberapa hari lalu aja lupa gara-gara salah inget jam masuk anak sekolah, jadinya buru-buru deh *ngaku*

BPN DAY 12: 5 Ways to Declutter Our Minds, Hearts and Souls

Saturday, December 1, 2018


de·clut·ter
remove unnecessary items from (an untidy or overcrowded place)

Sebagai penderita dermatitis atopik atau eczema, aku semakin sadar menjaga kesehatan tubuh itu memang nggak main-main. Apalagi ternyata pemicu utama eksim yang aku alami adalah stress, sesuatu yang munculnya dari 'dalam', bukan dari luar. 

Tahun 2018 ini, cukup banyak hal yang menjadi beban pikiran. Gejala eksim pertama kali muncul di saat aku lagi pusing banget tentang pola makan dan tumbuh kembang si kecil. Ditambah waktu itu aku harus persiapan menyapih. Belum lagi ada masalah internal yang harus dipikirkan juga. 

Thank God, semuanya udah berlalu. PR sekarang yang harus dilakukan adalah gimana caranya supaya nggak gampang stress lagi. 

Here are some five simple ways that I practice every day to declutter my mind, heart and soul:

Resep Menjadi Orang Kaya

Tuesday, October 17, 2017


Waktu baca artikel blog singkat ini, aku jadi keinget tema di gereja bulan ini yang membahas tentang True Riches, yang kalo diindonesiakan adalah Harta Sesungguhnya.

Biasanya kalau ngomongin harta yang terlintas pasti hal-hal berbau materi, apalagi kalau bukan uang. Padahal setiap orang punya definisi yang berbeda-beda tentang harta. 

Hari ini aku pengen share tentang apa yang kami dapet dari sermon yang dibawakan Ps. Jose Carol hari Minggu kemarin. Judul sermonnya "Kaya di Bumi, Kaya di Surga". Rohani banget yaaa kayaknya? Tapi poin-poin yang dibagikan—di samping tambahan Bible verses pastinya—ngena banget dengan kehidupan kita sehari-hari. Kadang-kadang pesan yang sederhana malah nohok kita banget, setuju nggak?

The Untold Story (What Brought Me to China 8 Years Ago)

Friday, June 2, 2017

I rarely share my testimony about the goodness of God on my blog. Mungkin pernah tapi hanya sekilas. Karena minggu lalu di gereja baru mengakhiri sermon yang bertemakan Taste and See, kayaknya aku pengen bagiin sesuatu yang berhubungan dengan itu.

Note: What I'm gonna write here is what I believe in. Tapi aku percaya apa yang aku tulis nggak bicara tentang agama tertentu, malah harusnya sangat dekat dalam kehidupan sehari-hari even you're not on the same "belief" with me. Namanya "iman" itu, kan, sangat personal, ya. So, aku percaya kalian juga pasti pernah mengalaminya (:

The Delicious Cake

Thursday, January 1, 2015

A daughter was telling her mother how everything was going wrong. "I am failing Algebra. My boyfriend just broke up with me, and my best friend is moving away," she wailed. Her mom listened patiently, and then asked, "I made a cake for dinner. Would you like a snack?" The girl grinned and said, "Sure, Mom. I love your cake." The mom smiled and asked, "How about some cooking oil?" The daughter look surprised at the offer and responded with a loud "Yuk!" The mom tried again, "How about some raw eggs?" With a look of confusion, the daughter said, "Gross, Mom!". With a smile, the mother offered, "Would you like some flour or maybe a cup of baking soda?" The daughter responded, "Mom, all of those things are gross!" The mother cut a piece of cake and placed it on plate with a fork. As she handed the delicious snack to her daughter, she explained, "Honey, all of those things seem bad when you think about eating them alone, but when they put together in right way, they make a delicious cake.
-"Can We Really Trust God", Girlfriends in God devotion

I love this short conversation between a mom with her little girl. I sometimes wonder how God works for me and my family. We often don't understand why He allows some difficult times into our life. 

Suatu malam sebelum tidur, seperti biasa I got night phone call from Andreas. Saat itu aku nggak gitu fokus dengan apa yang dibicarakan because my mind took me somewhere else. Tanpa sadar saat dia lagi ngomong aku potong. He could say already that must be something wrong from my shaky voice. Hari itu rasanya lelah dan capek banget, habis dapat kabar yang nggak enak. If I don't tell him then who else? Nggak beberapa menit kemudian tangis pun pecah. Long story short, I was telling him something that really personal about my life and what was just happening. I was battling with myself for almost five years. Ada satu masa di mana sempat ngerasa I'm totally useless and failed. Aku merasa nggak berkontribusi banyak buat keluarga. Mengambil keputusan untuk kerja tujuh bulan sebagai barista adalah satu dari sekian hal yang bisa aku lakukan buat keluarga. I know gaji nggak seberapa dan suara-suara nggak enak seperti, "Nggak salah kamu lulusan S1 luar negeri jadi tukang kopi?" pun sudah terbiasa dikonsumsi. Something in my past suddenly trying to knock my heart and mind. Aku mulai sering menyalahkan diri sendiri di saat orang lain di sekitar nggak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

I know everyone is dealing with different kind of life issues, yang bikin berbeda adalah reaksi masing-masing orang. Dalam kasusku sendiri, mengasihani diri berlarut-larut nggak akan ada gunanya. Saat hampir jatuh di kegelapan, I finally saw the glimmer of light. Tuhan kasih kesempatan untuk aku berdamai dengan masa lalu dan ngasih kekuatan ekstra untuk menjalani apa yang ada sekarang. Kalau belum cukup puas dengan apa yang terjadi, bersyukur dan keep moving. Kalau nggak suka dengan cara kerja yang sekarang, berubah dan lebih giat lagi. There is no room for the past, we never get back to change it, we only can to do what's in present.

Sorry for a little bit gloomy post on the first day of 2015, I just want to tell about something that really matters. Only God can take your broken pieces into something beautiful, just like the cake. Sometimes He offers something that we think so gross and asks Him just let us enjoy the cake alone. Only Him who can put everything together in His way, our part is just to keep trusting Him and His love for us. 

Let's make a promise in 2015: forgive your past, enjoy the process while we waiting for the delicious cake that God has prepared! Cheers for a new year, new hope and new dreams. Stay awesome my loves!