Tamasya Singkat ke The Ranch Puncak

Saturday, October 13, 2018


Hari Kamis pagi yang lalu, kami bertiga pergi ke The Ranch Puncak untuk refreshing di tengah minggu. Puncak sekarang banyak tempat wisata seru, ya. Cimory udah pernah, Bavarian Haus juga udah, sekarang cobain ke The Ranch ini deh. 

Btw, ada yang ngeh nggak kalau The Ranch Puncak ini berbeda tulisan dengan De Ranch Bandung? Sengaja atau memang beda kepemilikan, ya? 

Salah satu tips untuk menghindari keramaian saat mengunjungi tempat wisata adalah pergilah di hari biasa, alias bukan weekend, bukan juga saat tanggal merah. Apalagi kalo destinasi wisatanya ada di Puncak, yang di mana macetnya udah nggak kenal waktu sebenarnya. 

Kami sampai di lokasi tepat di jam buka, yaitu pukul sembilan pagi. Gerbang pun belum dibuka. Selain kami, ada satu bus besar yang membawa rombongan ibuk-ibuk arisan (kayaknya, sih, soalnya bajunya matching semua) yang sudah menunggu di pintu masuk. 

Tiket masuknya cukup murah kok, 20k per orang dan 10k per mobil. Tiket masuknya jangan dibuang, karena bisa ditukar dengan complimentary susu segar di dalam. Ini sama kayak Farm House Bandung, ya. Konsep tempat wisatanya pun mirip-mirip. Kemudian, baru sadar setelah googling, pemiliknya sama dong, hahahaha. 


Selain bisa foto-foto, wisata andalannya The Ranch ini adalah riding horse, alias berkuda. Nggak lupa disertai dengan kostum koboi atau robin hood ala-ala saat menunggang kuda. 

Sayangnya, Josh nolak untuk naik kuda. Padahal bapak atau emaknya siap-siap aja buat nemenin kalau anaknya mau. Josh lebih suka lihat binatang farm lainnya, kayak kelinci, domba dan sapi. Setiap kali mampir ke kandang binatang yang berbeda, disapa atu-atu. Begitu mau pamit, didadahin juga atu-atu, hahahaha. 

 Para domba sibuk makannn

 Dua kelinci ini unyu banget deh. Nempel terosss sampai kita pergi.


Meski hari biasa, ternyata pengunjungnya lumayan ramai juga lho. Kebanyakan dari luar kota, sih. Seramai-ramainya pengunjung di hari biasa, nggak akan seramai di saat libur anak sekolah, sih, di mana setiap spot banyak yang selfie dan mendadak jadi lokasi pemotretan. Masih bearable dan tetep enjoy kok. 


Banyak permainan seru lainnya kok di sini. Ada main tangkap ikan pakai jaring, mancing mainan ikan, memanah, main sepeda, dll. Yang bawa anak-anak pastinya nggak bakal bosan di sini. 

Waktu main ke Floating Market Bandung, aku kelupaan nyoba the legendary tahu susu. Karena The Ranch ini judulnya "taste of Bandung", ada beberapa stand makanan yang menjual jajanan khas Bandung, salah satunya tahu susu. Aku coba beli yang goreng untuk makan di tempat, dan ternyata rasanyaa... endeussss pisan! Apalagi dimakannya pas panas-panas mengepul, nggak lupa dicocol kecap manis. 

Hayoo, habis lihat ini jadi kepengen makan juga nggak?
Sana buruan goreng tahu, terus ngemil sore, hahaha

Harga per porsi isi 10 tahu goreng ini 20k aja. Karena enak, beli juga deh mentahnya buat digoreng di rumah. Satu rumah pada suka, hihi. 

Kami hanya menghabiskan waktu selama satu setengah jam di sini. Karena tempatnya semakin ramai dan kami mau lanjuttt ke atas untuk makan siang di Bumi Aki. 

Oh ya, lokasi The Ranch ini ada di sebelah kanan pinggir jalan (dari arah Jakarta). Sebelum Taman Safari pokoknya. 

Bener deh. Kalo belum punya anak, rasanya nggak bakal main-main ke tempat beginian. Beruntung juga setelah punya Josh, bisa punya kesempatan mengeksplorasi tempat-tempat baru, hahaha. 

Sampai jumpa, The Ranch Puncak!

1 comment:

  1. Gagal fokus liat kelinci2 unyunya, gemesinnnn.
    Tamasya alam seperti ini memang bagus untuk anak-anak. Sayangnya di daerah saya domisili wisata alam dan satwa seperti ini masih sangat kurang, kalo ada pun sudah dalam keadaan hidup segan mati tak mau.

    ReplyDelete