Tips Berpergian dengan Pesawat bersama Anak 1 Tahun

Tuesday, November 14, 2017


Awal bulan Desember nanti, kami bertiga bakal berlibur ke Bali lagi. Rasanya aneh banget kalau ke Bali itu disebut liburan, karena buat kami lebih tepatnya "pulang kampung". Di sisi lain, nggak salah juga sih, karena di Bali itu everyday is a holiday!

Ini bukan pertama kalinya untuk kami pergi berlibur naik pesawat bertiga. Pertama kali naik pesawat waktu Josh di usia 5 bulan. Perginya lancar, pulangnya dese ngamuk 'dikit' waktu pesawat take off. Kedua dan ketiga kalinya puji Tuhan lancar jaya. Tiap kali pulang liburan, rasanya nagih gitu lho pengen naik pesawat lagi bareng anak. Walaupun saat ini paling jauh hanya bisa ke Bali dulu.

Entah kenapa menyambut trip yang akan datang ini, aku malah sedikit deg-degan. Pertama, kami harus ke Surabaya dulu semalam karena ada nikahan teman. Besoknya, kami baru naik pesawat lagi menuju Denpasar. Berarti dalam dua hari berturut-turut, Josh bakal naik pesawat terbang dong?!

Ih, lebay banget, yeee. Padahal jarak tempuh Jakarta-Surabaya nggak sampai dua jam, apalagi dari Surabaya ke Denpasar cuma butuh 30 menit aja. Pakabar entar mau ke Eropa nih! *tunggu rejeki lebih dilimpahkan*. Tapi yang namanya emak-emak, boleh lah drama dikit :P

Demi perjalanan yang menyenangkan dan lancar jaya, berikut aku mau share beberapa tips yang biasa (dan akan) aku lakukan sebelum dan saat naik pesawat (dengan catatan durasi penerbangan kira-kira 2 jam):

1) Pastikan anak kenyang sebelum naik pesawat
Soalnya maskapai penerbangan yang kami pilih belum tentu menyediakan in flight meals. Belum lagi taste makanan di pesawat itu kurang enak buat selera anak. Untuk trip kali ini, aku bener-bener harus memastikan Josh kenyang dulu sebelum naik pesawat. Selain itu, supaya nggak "masuk angin" kalau kata orang tua, hihi. 


2) Bawa buku dan cemilan yang cukup selama penerbangan untuk si anak  
Di usia hampir 15 bulan ini, Josh mulai doyan ngemil. Sebelumnya boro-boro cari cemilan, disodorin makanan langsung geleng-geleng. Sekarang belum disodorin udah bisa nunjuk dan minta. I should be proud of this, yes? 😂 Maka itulah aku harus banget stok cemilan di dalam tas. Cemilan favorit Josh: soft cookies, sereal, buah-buahan dan... kerupuk bawang! Dengan bekal ini, mudah-mudahan doi bakal betah dan anteng selama di dalam pesawat.

Aku nggak pernah bawa mainan karena memang Josh nggak pernah punya mainan kesukaan yang spesifik. Basically, barang apapun bisa dijadikan mainan buat Josh. Sebut saja plastik kresek, peralatan makan, gula sachetan, dll. So, sebagai ganti mainan, aku selalu bawa buku bacaan untuk Josh. Kalau traveling gini, biasanya aku kudu bawa 3-4 buku, tapi digilir biar anaknya nggak bosan.

3) Bawa air putih sendiri
Bukan rahasia lagi ya di dalam pesawat itu kita gampang banget haus karena kelembapan udara dalam kabin yang sangat rendah. Sebisa mungkin minum air putih aja, nggak usah minum yang lain. Kebiasaan jelek aku sebelum naik pesawat malah suka minum kopi, yang mengakibatkan beser atau perut yang bergejolak selama di dalam pesawat. Not a good thing! Air putih biasa udah cukup untuk stay hydrated!

4) Pilih jam penerbangan favorit
Dari sebelum punya anak, aku dan Andreas memang paling suka penerbangan pagi, antara jam 7-11 pagi. Pokoknya sebelum jam 12 siang, lah. Kalau sekarang paling menyesuaikan dengan jam tidur si anak. Cuma di usia Josh yang sekarang, aku udah nggak gitu musingin doi tidur atau nggak, yang penting behave aja selama penerbangan. Kalau tidur ya alhamdullilah, nggak tidur juga gapapa... tapi jangan ganggu penumpang lain ya, Josh.

Nah, seminggu yang lalu, tetiba aku panik dong belum booking tiket pesawat untuk trip Desember mendatang ini. Belum lagi harus mesen hotel juga untuk nginap semalam di Surabaya. Sejak dulu, aku lebih suka beli tiket pesawat jauh-jauh hari biar aman. Bukannya bantuin booking, si suami malah ngetawain. Dia bilang hari gini nggak usah panikan kalau mau beli tiket pesawat. Tinggal buka Traveloka, #JadiBisa pesen tiket pesawat kapan pun kita mau.

Masalahnya, kami berdua paling gemes kalau harga tiket pesawat tiba-tiba berubah—jadi lebih murah!—padahal satu jam sebelumnya baru booking flight yang sama. Soalnya pernah kejadian tuh, habis booking tiket, terus suami iseng ngecek lagi, laaaah flight yang kita book sebelumnya turun harga bisa sampai 10%. Lumayan banget, diskonan tiket pesawatnya, kan, bisa dialokasikan ke yang lain... untuk kuliner misalnya *urusan perut tetap yang utama saat liburan*

Menghindari kesalahan dan kekesalan yang sama, aku mengaktifkan fitur Price Alert di aplikasi Traveloka. Cara mengaktifkannya super gampang. 

1. Klik my account, lalu klik Price Alert

2. Klik tombol (+) berwarna orange di bawah kanan, tinggal isi detail flight pilihan kalian deh, termasuk budget penerbangan. Misalnya, kalau aku penerbangan 2 penumpang plus 1 balita, budget kami sebesar 1,5jt rupiah. Traveloka akan memberikan push notification secara daily/weekly harga tiket pesawat sesuai dengan budget yang kita masukkan. Easy peasy!


Fitur ini sangat menolong kami untuk beli tiket dengan budget yang sesuai. Paling penting juga nggak perlu lagi bolak-balik buka aplikasi untuk ngecek penerbangan apa yang masih available dengan harga yang cocok. I lap you lah, Traveloka!

5) Light packing 
Kami berdua penganut light packing garis keras LOL. Ya, tapi nggak light banget sampai yang cuma bawa ransel, hahaha. Setelah punya anak pun, bawaan kami dibilang cukup simpel dan nggak rempong. Biasanya tentengan kam sebagai berikut: 1 koper bagasi, 1 ransel yang dibawa suami, 1 diaper bag yang aku bawa. Wis, itu aja. Termasuk light packing, 'kan? :D

Mungkin karena destinasi tujuan kami baru Bali aja, sih, jadi nggak pernah rempong dengan bagasi. Secara kalau di Bali masih bisa cuci baju di rumah atau laundry. Kami juga masih punya beberapa pakaian yang sengaja ditinggal di rumah Bali supaya nggak perlu bawa baju berlebihan.

6) Beri afirmasi positif
Begitulah kami, para ibu-ibu muda zaman sekarang menyebutkannya. Ini memang salah satu yang paling penting, sih. Afirmasi atau kata-kata positif yang disampaikan pada anak, nggak perlu yang terlalu ribet, pilihan kata-katanya yang sederhana aja. Afirmasi versi aku ke Josh biasa seperti ini (anggaplah dalam bahasa Mandarin ya hahahaha): "Josh, nanti naik pesawat yang anteng, ya. Kalau ngantuk, bobok aja. Kalau nggak ngantuk, baca buku atau ngemil aja, ya." Kesannya mungkin si anak nggak mudeng apa yang kita sampaikan, namun sebenarnya mereka ngerti lho.

Afirmasi positif bisa diberikan juga pada diri sendiri. I don't hate flying, tapi selalu nervous tiap kali pesawat mau lepas landas. Ditambah sekarang terbang bareng anak, aku harus bisa ngusir jauh-jauh rasa gugup ini biar nggak mempengaruhi si anak sendiri. So, sebelum terbang kami pasti doa dulu, terus menenangkan diri dengan mengucapkan "rileks, Jane, rileks" berulang kali sampai benar-benar santai... and it works!
 
Traveling dengan/tanpa anak sebenarnya sama excited-nya. Persiapannya aja yang harus diatur sedemikian rupa supaya perjalanan aman dan tentram.

Doakan supaya perjalanan kali ini lancar jaya, aman sentosa dan pulang bisa bawa "oleh-oleh" berupa postingan blog, ya!

December... please come faster!

 
Artikel blog ini diikutsertakan dalam Kontes Blog #JadiBisa dengan Traveloka.

6 comments:

  1. kemaren itu karena jayden pengen banget naik pesawat jadi kayaknya sayang kalo terbang pas di jam tidurnya... jadi sengaja cari yang paling pagi banget, biar pas dibangunin nyawanya belom ngumpul... jadi di pesawat anteng hahahaha...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo anaknya udah gede seru juga ya udah ngerti enak naik pesawat hahaha. Mudah-mudahan sih makin gede makin fleksibel juga untuk pilih jam terbang.

      Delete
  2. gw baru tau loh ada price alert di apps traveloka. hahaha. aktivin dulu ah. sayang ya belum ada buat hotel.

    gw yg belum punya anak kepikiran juga, nanti kalau punya anak trus mo naik pesawat, gimana caranya bikin anaknya ga rewel. hahaha padahal punya aja belom udah parno dluan :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nggak usah dipikirin dulu ci, realitanya nggak sehoror itu kok hahahaha. Kalau kita santai mah anak juga ngikut :D

      Iya, price alert baru untuk pesawat aja nih. Soalnya harga tiket pesawat gampang banget ya naik-turunnya.

      Delete
  3. samaa.. axel juga ga pernah punya mainan favorit jadinya ga pernah bawa mainan. sama jg, bawanya malah buku. tapi dlm case gw, kemaren ke jp aja cuma bawa 1 buku, abis berat bo hahaha. gw juga selalu sediain camilan biar dia bisa antengan dikit. selamat liburan jane!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuih, padahal perjalanan cukup panjang ya, tapi selama ada cemilan aman deh hahaha.

      Thank you ci!

      Delete