Review Meteor Garden 2018

Thursday, September 6, 2018


Ini pertama kalinya dalam sejarah blogging, aku nulis review ala-ala tentang tontonan drama favorit. Padahal ini bukan drama yang satu-satunya yang aku suka lho.

Meteor Garden 2018 ini adalah serial drama pertama yang aku tonton setelah lima tahun lamanya. Mungkin aku udah ngelewatin banyak serial drama bagus lainnya. But not this one! #tsah

Sebenernya, maju-mundur untuk nulis ulasan serial ini di blog. Takut dibilang norak, hahahahaha. Cuma kalo nggak ditulis, sayang banget. Karena lumayan banyak nih uneg-unegnya, hoho.

Mari kita mulai dengan sebuah pendahuluan, yaa.


Tayangnya Meteor Garden 2018kita singkat mulai sekarang dengan MG18 yaini, serta para pemeran utama: Dylan Wang, Darren Chen, Connor Liang, Caesar Wu, Shen Yue sudah diumumkan sejak akhir tahun 2017 kemarin.

Aku sama sekali tidak tahu-menahu soal ini. Nggak heran sih, soalnya emang udah jarang ngikutin update serial drama yang baru (dan bagus). Padahal di luar sana udah heboh gara-gara munculnya remake serial drama fenomenal yang tayang pertama kali 17 tahun lalu di Taiwan.

Meteor Garden jaman Barbie Hsu, Jerry Yan dkk adalah salah satu bagian terpenting di masa-masa aku beranjak abege. Inget banget tuh, kalau mau nonton MG kudu diem-diem, soalnya jam tayangnya udah melampaui jam tidur malam. Belum lagi beberapa adegan belum pantas ditonton anak usia 10-11 tahun. Mamaku sebenernya nggak ngelarang untuk nonton. Cuma karena jam tayangnya itu, makanya mamaku ngoceh-ngoceh kalau aku ketahuan nonton.

Beberapa tahun kemudian, Yiyiku yang dulu tinggal di Taiwan, beli VCD MG ini dan minjemin ke aku (yang pada akhirnya jadi hak milik, sayangnya setelah pindah rumah beberapa kali, barangnya entah ke mana TT______TT). Senengnya warbiasak! Apalagi udah lebih bebas nontonnya huahahaha.

Alasan mamaku ngijinin nonton, karena dia tau aku jadi rajin belajar Mandarin dengan sendirinya. Nonton film itu emang cara yang paling cepet dan efektif buat belajar suatu bahasa, yaa. Meski kosakata yang dipelajari macam, "Dao Ming Si, ni shi ge da hun dan!" 😂

Saking sukanya sama MG versi pertama ini, aku nolak nonton versi Jepang dan Koreanya. Padahal denger-denger versi Jepang bagus, karena emang asal muasal ceritanya dari manga mereka, ya.

Ini sebenernya lupa lhooo kenapa bisa tau tentang MG18. Kelamaan di folder draft gini nihhh 😂 Intinya, excited banget lahhh untuk nonton versi kekiniannya. Pemeran Shancai-nya cantik, member F4-nya juga lumayan (ganteng).

Kalau boleh kubilang, euforia MG18 ini persisss dengan film Dilan 1990 kemarin. Semua orang meragukan kemampuan Iqbaal memerankan Dilan. Walaupun sampai hari ini belum nonton juga, aku bisa liat kalau Iqbaal sukses memberikan bukti nyata. Bukti nyata, maksudnya masih ada aja yang sulit move on dari Dilan-Milea 🤭

Waktu pengumuman cast keluar, para netijen pun misuh-misuh. Ini anggota F4 nya newbie semua lho, mana masih muda semua (mereka kelahiran 94-98!). Ketakutan netijen, sih, sebenernya mereka nggak bisa membawakan karakter sebagus orisinilnya. Susah emang yaa kalo harus akting di drama remake, bebannya banyak.

Yang paling bikin geliii adalah adanya banyak komentar yang bilang kalau para aktor MG18 ini terlalu cheesyKissing scene aja sampe ada yang protes karena dianggap terlalu malu-malu. "Is that a kiss? That's a lip-press!" Sumpah, ketawa banget baca komennya. Udah gitu, ditulis lhooo ciuman benerannya harus kayak apa. Iya dah, Mba, elu paling jago 😂

Menurutku, ini semua dikarenakan versi yang baru sepertinya lebih menuju ke target anak-anak muda. Sementara, MG Taiwan dulu lebih ke usia dewasa, young millenial pada zamannya. Dulu nontonnya pun kerasa ada age-gap.

Tapii, buat yang udah nonton versi baru ini pasti paham dengan perbedaannya. Dari gaya berpakaian, dialog, jokes, lebih ke anak-anak jaman now di sana (China). Makanya, kalau ada yang protes versi baru ini nggak bisa disandingkan dengan versi Taiwan, ya nggak perlu segitunya juga. Maklum, adaptasi serial ini udah ada tiga versi sebelumnya. Masing-masing versi punya hardcore fans tersendiri.

Okeeee, preambule-nya kepanjangan ternyata, hahahahaha. Markimul ulasan dari aku pribadi, ya!

Warning warning. Postingan ini akan berisi banyaaaaak spoiler. Buat yang belum nonton atau belum sampai di episode tertentu, jangan ngambek, yaaaa. Gih, nonton dulu.

Dao Ming Si (Dylan Wang He Di)



Udahhhh, jangan diliatin terus kali poster di atas, hahahahaha.

Di versi Taiwan, member F4 favorit aku adalah Dao Ming Si. Dalam versi baru ini pun tetep sama. Disuruh milih bagusan versi Jerry Yan atau Dylan Wang (Didi), kutakbisaaaa. Sama kayak disuruh milih mana yang enak antara martabak manis atau martabak asin. Masing-masing punya citarasanya sendiri. Demikian juga antara Jerry Yan dan Didi. Wolopun memerankan karakter yang sama, namun keduanya memberikan 'rasa' dan 'sense' yang berbeda. Sense, yaaa, bukan size 😜

Kok sukanya Dao Ming Si? Karena karakternya kuat, meski tampak luar dia kasar, pecicilan, arogan dan emosian banget, kalo 'digali' lebih dalam orangnya setia dan tulus. Kalo nggak, mana mungkin F3 betah temenan sama doi, kan?


Dylan Wang memerankan Dao Ming Si ini, kalau boleh aku bilang hampir sempurna lah. Tengilnya, dapet. Songongnya, dapet. Sotoynya, dapet. Romantisnya, dapet. Gantengnya, dapet. Paling gemes kalo liat adegan doi salting di depan Shancai. Ya, Lord. Otot muka udah kenceng kali nih kebanyakan senyum.

*smiling auto mode on*

Di lima episode pertama, emang, sih, aktingnya terlihat agak kagok. Beberapa kali aku juga ngerasa cringey di beberapa adegan. Mungkin itu kenapa beberapa orang nggak betah dan mengurungkan niat untuk lanjut sampai selesai. Namun, setelah itu aktingnya semakin natural kok. Apalagi waktu masuk episode klimaks, yaowohhh ku dibuat baper nggak kelar-kelar.


Setelah syuting kelar, Didi menulis status panjang lebar yang berisi perpisahan dengan karakter fenomenal dan pertamanya ini di akun Weibo-nya. Aku nggak nemu nih translation-nya, tapi kalo dicari di Youtube ada kok. Intinya, doi ngerasa udah deket banget dengan karakter Dao Ming Si ini. Dia juga nulis nggak ada orang lain yang bisa memahami Dao Ming Si selain dirinya sendiri, karena somehow Didi merasa mereka berdua terlalu mirip. Agak-agak emotional, sih, isi statusnya.

Dalam sebuah wawancara, Didi ditanya apa dia takut karakter Dao Ming Si ini terlalu nempel di dirinya dan orang-orang nggak bisa move on dengan karakter yang diperankannya ini. Dia bilang salah satu sisi itu bagus, berarti dia berhasil memerankan karakter tsb dengan amat baik. Tapi sebagai profesional, dia juga harus bisa move on dan melanjutkan karya berikutnya. Jawabannya oke banget, ya? Ngingetin diri sendiri nggak boleh gampang baper kalo suatu hari nanti ada postingan di blog ini yang viral. Kuduu cepet move on dan menghasilkan karya baru.

Fun fact: Dylan Wang dipilih oleh produser Angie Chai sendiri untuk casting pemeran F4, di acara reality show Super Idol. Waktu itu Didi melakukan adegan iconic Dao Ming Si dan berhasil menarik perhatian sang produser. Di saat yang bersamaan, Connor Leong juga terpilih untuk casting bareng. Buat yang tertarik nonton, di Youtube ada cut-nya. Siap-siap ikutan nyengir bareng doi waktu nama dia disebut sang produser 😁

Shan Cai (Shen Yue)


Akting Shenyue jauhh lebih luwes daripada Didi. Setelah nonton beberapa episode, baru tau sebelumnya udah pernah akting di drama A Love So Beautiful.

Sejujurnya, aku langsung suka dengan karakter Shancai yang diperankan Shenyue sejak episode pertama. Karakternya lebih real dan relatable dengan kehidupan sehari-hari.

Meski katanya Shancai itu ibarat wild grass, mau diapain pun tetep strong, di versi yang baru ini karakternya ternyata nggak se-tough yang diperankan Da S (Barbie Hsu) dulu. Shancai di sini lebih imut, manja gemes, malu-malu tapi mau. Kelihatan bangettt kok dia naksir Dao Ming Si sejak awal. Waktu dia ngomong, cuma ada rasa 10% dengan A Si, rasanya eike pengen nyubit deh. Udah ditolongin beberapa kali, didukung mati-matian pas kompetisi masak (ini episode terfavorit!), masa iyaa cuma ada rasa 10% 🤔 Cuma gapapa deh, biar kita yang nonton makin gremet-gremet. Lagian, ngaku perasaan yang sebenarnya emang nggak segampang itu, sih *true story*

Romantis ala Cai-Si (((:

Cieee yang salting abis diajak nikah 🤭

Dipikir-pikir ngejalanin hubungan macam Shancai dan Dao Ming Si capek uga nggak, sih? Tiap ketemu kalo nggak berantem, ya, berantem. Putus nyambung entah berapa kali. Begitu dua-duanya udah yakin banget sampai memutuskan untuk nikah, masih aja nggak direstui orangtua. Kata orang, kalo kita jatuh cinta dengan orang yang tepat, harusnya akan berjalan mudah. Kalau sulit, mungkin bukan jodoh. Tapiii, ngebayangin mereka berdua jalan masing-masing juga nggak mungkin. Mungkin ini yang dinamakan perjuangan cinta tiap orang memang beda-beda. Nggak ada salah atau benar. Yang ada layak atau nggak layak. 

Meski hati ini masih belum bisa terima the way they end the story (it's a happy ending tho, cuma kokkk...), I'm still very very very happy for Dylan and Shenyue... eh, salah, maksudnya A Si dan Shancai :P #DyShenShipper

Soal chemistry dengan Didi? Yaaaaa, nggak perlu dibahas lebih lanjut yaaa. *brb nonton ulang semuaaaa BTS mereka*

Btw, titip pesan buat penanggung jawab wardrobe-nya Shancai nih. Ngerti sih keluarganya digambarkan dengan kondisi yang biasa-biasa aja, selera berpakaian Shancai pun lebih plain. Tapi yaaaa nggak perlu terlalu anak-anak dan out of date juga sih. Gemesss banget rasanya liat Shancai pake dress biru waktu ke pesta ultahnya Jing. Li Zhen aja bisa nyicil dress baru, padahal dia gak diundang resmi. Ini gue komen soal baju kayak gue punya selera bagus aja hahahaha

Hua Ze Lei (Darren Chen - Guan Hong) 


Setuju nggak, sih, Hua Ze Lei di versi ini jauuuuuuh lebih friendly? Senyumnya murah banget. Sekali senyum, hati rasanya langsung ademmmm. 


But, Hua Ze Lei is being Hua Ze Lei. Ngomongnya irit, tapi nancep. Menganut paham talk less, do more. Sayang, adegan iconic jempol ke bawah (apa sih nyebutnya) nggak direka ulang. Padahal cukup banyak adegan yang layak mendapatkan respon khas Lei ini, hahahaha.

Ada satu adegan favorit, di mana Lei marah besar gara-gara kerjaan dua cewek yang bohong dan mengakibatkan Shancai terjebak di badai salju waktu mereka berlibur ke Kanada. Lei nggak marah yang teriak-teriak lho. Cukup menyiram muka si cewek tersebut dengan segelas wine, kayaknya udah sukses bikin si cewek merasa berdosa banget. 


Karakter Hua Ze Lei emang lebih boyfriend material. Jago musik, lebih gentle sama cewek, murah senyum dan suka menolong. Untung Shancai tetep milih yang bisa diajak ribut tiap hari daripada sama yang tiap kali ketemu harus mikir topik pembicaraan, hahahaha.

Still, Hua Ze Lei is lovable too. Kita semua pasti ngerasa iba sama doi yang udah beberapa kali ditinggal Shancai gitu aja demi balik lagi sama A Si. Rasanya pengen pukpuk doii. 

Btw, setelah nonton beberapa interview dan behind the scenes di Youtube, karakter asli Guan Hong nggak jauh beda deh dengan Hua Ze Lei. Dia juga bilang mereka berdua mirip sih. Nggak heran Didi bilang kesan pertama ketemu Guan Hong orangnya boring abis. Di antara mereka berempat, doi kelihatan paling kalem, senyumnya tetep paling adem. And his adorable Taiwan accents, I just can't 😍

Xi Men (Caesar Wu Xi Ze)

Gue doang atau ada yang sependapat kalau dari samping dia mirip Baekhyun (EXO)?

Tau nggak, sih, waktu baru nonton trailer, sekilas aku kira Caesar ini memerankan Hua Ze Lei lho. Soalnya raut mukanya lebih dingin dan galak. Sementara Xi Men yang diperankan Ken Zhu dulu lebih playful dan paling jago cengin A Si kalo udah salting ngomongin Shan Cai, ahahahaha.

Xi Men yang dikenal playboy dan nggak bisa cuma dengan satu cewek dalam seminggu, akhirnya luluh juga dengan Xiao You. Tapi emang yaa, cowok kayak gini pasti punya bekgron yang kurang baik. Untung ada Xiao You yang gigih banget untuk ngebantuin dia berdamai dengan masa lalunya. I'm glad they have a happy ending.


Soal akting, Caesar pantas banget untuk dapet pujian. Kalau nggak salah, Meteor Garden ini project akting perdananya juga deh. Kurang tahu juga ke depannya doi lebih milih berkarir di musik atau film. Kita tunggu aja, yeeee.

Mei Zuo (Connor Liang Jing Kang)


Siapa yang di sini bias-nya di F4 adalah Connor Leong?

*unjuk tangan*

Selain Didi, Connor ini lumayan juga dilihat-lihat. Hahahaha.

Dari segi usia, doi adalah member paling tua. Mungkin itu kenapa pembawaannya lebih anteng, dewasa dan bijak. Malah kayaknya peran Lei bisa deh diperanin Kang Kang. Perannya jadi Mei Zuo not bad sih, tapi terlalu gentle, hahahaha. Kusedihhhh kenapa dia nggak jadian sama Caina jiejie. Why oh why ):


Setelah MG18, Kang Kang langsung syuting film baru lagi bareng Shenyue, di Another Me. Nggak sabar untuk liat aktingnya lagi!

Untuk supporting roles lainnya, overall aku puas banget. Aku jarang nonton serial drama dari Mainland China, ternyata para aktornya lumayan, yaaa. Sun Yi Han yang jadi Jing bening benerrrr.

Yang jadi kejutan, mereka ternyata memilih Xiao S (Dee Hsu), yang adalah adik kandung asli dari Barbie Hsu, untuk memainkan karakter Dao Ming Zhuang. Dan yang bikin ngakak, Wang Yue yang memerankan karakter Yue Jie, dulunya itu yang memerankan karakter mamanya Shancai. Lucuuuu banget waktu dia nyebut-nyebut nama A Si dan Shancai berkali-kali, hahahaha.

Other personal thoughts:
1. Buat yang pengen nonton drama ini, tapi ragu karena takut punya ekspektasi tinggi gara-gara kebanyakan spoiler dan yang fangirling, saranku: mulai aja dulu. Ciee, kayak hashtag salah satu e-commerce lokal aja.

Soalnya aku awalnya gitu. Liat interview yang udah keluar, foto-foto BTS, belum lagi suara para pemeran utama yang di-dubbed yang mungkin agak ganggu, kayaknya kok nggak meyakinkan. Kalo di aku sendiri, nonton episode pertama langsung betah dan lanjuttt terus.

Tapi kalo udah nonton sampai 5 episode dan nggak suka, yaudah gapapa juga. Mungkin kita beda selera :D

2. Pas nonton, kalau bisa nggak usah dibanding-bandingkan dengan versi originalnya atau versi negara lainnya. Banding-banding terus nggak akan ada habisnya. Yang ada malah gak bisa menikmati dramanya sendiri. Enjoy ajaaa.

3. MG18 ini remake dari versi Taiwan dan mengikuti cerita asli dari manganya, Hana Yori Dango.

Beberapa adegan agak komikal, seperti waktu Shan Cai mengibarkan bendera perang dengan F4, ekspresi dan dialog tiap aktor, maupun jokes-nya. Buat yang nggak terbiasa, ini memang bikin cringey. Tapi lagi-lagi, enjoy ajalahhh, justru ini yang bikin dramanya unik.


4. Film/drama yang bagus, biasanya didukung OST yang bagus juga, dan OST untuk serial ini ENAK SEMUAAAA.

Setiap lagu kayak punya ceritanya sendiri. Misalnya, lagu "Love, Exist" menggambarkan kisah cinta Cai-Si, kemudian lagu "The Tenderness Behind Flower" menyuarakan isi hati Lei yang sebenarnya, ada juga lagu yang dibawakan Didi, "Don't Even Have to Think About It", liriknya yang A Si banget. Nggak lupa opening theme song serial ini, "For You" yang sekarang ini on repeat terussss di rumah, gegara si bocah demen ngikutin nyanyi. Kebetulan Josh memang lagi belajar nyanyi, kebetulan juga mamanya lagi demam MG18, tiba-tiba dia belajar sendiri ngikutin liriknya, hahahaha.

Dan yang terpenting dari segala-galanya, mereka memasukkan lagu "Qing Fei De Yi" dan "Ni Yao De Ai" sebagai OST serial remake ini. Dua lagu ini identik banget dengan Meteor Garden nggak, sih? Tiap kali lagu "Ni Yao De Ai" diputar dalam beberapa scene, I got goosebumps. 

5. Ada yang penasaran kenapa suara para pemeran utamanya di-dubbed ulang?

Jadii, di negara China ada standar pelafalan bahasa Mandarin yang biasa disebut "pu tong hua". Standar ini diambil dari dialect orang Beijing. Nggak setiap orang bisa melafalkan "pu tong hua" ini, karena ada percampuran aksen dari kota asal masing-masing.

Misalnya, kota asal Dylan Wang adalah Sichuan (kampungnya para Panda!). Seperti pada umumnya, setiap provinsi ada bahasa daerahnya sendiri. Kalo kita contohnya, bahasa Sunda atau Jawa gitu deh.

Kalo kalian udah denger suara asli Dylan, beda banget, kan, dengan suara dubbing Dao Ming Si? Walaupun terdengar lucu dan orisinil, kalau mau lebih maju di dunia perfilman, seorang aktor harus bisa belajar melafalkan pu tong hua ini. Didi sadar ini PR penting buat dia untuk project selanjutnya. Mudah-mudahan kita bisa denger suara asli Didi di film/drama berikutnya ya, gengs!

6. Tentang plot ending cerita dan behind the scenes.

Beneran deh, sampai hari ini aku masih ngerasa ada missing plot di episode akhirnya. Masih nggak terima. Kzl.

My reaction about the finale episode. 

Untungnyaaa, kekesalan akan ending ini langsung diobati dengan hadirnya episode behind the scenes. They are gold!

Adanya BTS ini sangat sangat mengobati rasa rindu juga akan serial drama ini. BTS sebuah film/drama selalu menarik buatku, karena kita bisa melihat interaksi yang real para aktor secara off cam. Buat para #DyShenShipper, berbahagialah kita semua karena sangat dimanjakan dengan BTS ini. Udah baper sama CaiSi, makin baper gara-gara kelakuan DyShen. Mau nanya dong sama kalian berdua, udah pada move on belom, sih? *semoga belommm hahahaha*


Nemu ini di gallery akun Weibonya Dylan. 
Ini bertiga ngegemesin banget aaaaaakh

***
Akhir kata, makasih buat yang udah baca sampai kalimat penutup ini, hahahaha. Panjang juga yaa bok! 

Meteor Garden 2018 mungkin bukan serial terbaik di tengah tahun ini. Namun, cukup menghibur seorang ibu rumah tangga yang lagi galau mikirin cara nyapih anak (btw, per tulisan ini di-publish, udah hari kedua Josh disapih. Doakan lancar ya, mak!). Udah lama juga nggak marathon nonton serial dan berakhir fangirling berkepanjangan. 

Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa liat F4 main bareng lagi... meski chance-nya kecil, sih, hahahahaha *kedip-kedip ke produser Angie Chai*



F4 & Shancai illustration picture credit to Shenyue's official Weibo
Other pictures credit to Meteor Garden official Weibo account

22 comments:

  1. Ci, sungguh ini bikin pengen buruan weekend trus nonton. TFS!

    ReplyDelete
  2. banyak denger good review tentang meteor garden yang baru ini...
    yang lama aja gua juga gak pernah nonton.. hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang versi Taiwan coba nonton ko, kemarin aku coba nonton ulang ternyata masih bagus aja hahaha

      Delete
  3. Aku masih ragu mau nonton ini apa enggak karena pusing duluan liat jumlah episodenya :)) udah lama ga nonton drama yang episodenya di atas 25 huhu tapi sebagai penggemar franchise Hana Yori Dango/Meteor Garden kok merasa tetap harus nonton :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jumlah episodenya emang intimidating sih, cuma kalo udah suka pasti ngerasa 50 episode aja kuranh hahahaha 😜

      Banyak yang bilang versi baru ini yang paling mendekati versi manganya sih. Aku nggak nonton Hana Yori Dango, tapi coba aja siapa tau suka juga yang versi Dylan Wang dkk ini 😁

      Delete
  4. Ulasannya keren banget! Kompliiittt! Suka. Makasih ya. Saya adalah fans berat (bodinya yang berat) Meteor Garden versi Jerry Yan itu (1 dan 2 meskipun yang kedua tidak terlalu suka). Sampai berantem sama orang rebutan poster Jerry Yan di mall, terus koleksi cd-nya (jaman ituh!) terus koleksian dipinjam orang dan hilang sampai hari ini. Btw saya masih simpan foto Jerry Yan di dompet :p busyeettt...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah makasih ya! Tosss dulu dong sama-sama penggemar Jerry Yan nih. Dulu juga sampe nabung uang jajan beli majalah yang covernya F4, terus ngafalin lirik lagu wo shi zhen de zhen de hen ai ni di kelas bareng temen2 hahahaha *norakkk*

      Delete
  5. Aku baru tadi siang kelar nonton ci jane!!! Dan gatel pingin nulis juga di blog haha, aku baru tau kalau suara daoming si didubbing pantes kok nggak sama kayak pas dia nyanyi xD btw pas aku nunggu engsubnya keluar aku kepikiran gini "ci jane enak nih kalo nonton ga perlu nunggu sub" hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahahaha iya nih mayan nggak perlu nunggu sub biar nggak penasaran terlalu lama 😜

      Ayooo dong nulis juga, nanti aku baca!

      Delete
  6. Wah udah tamat ya dramanya. Baca ini jadi mengingat-ingat lagi memori meteor garden jaman aku sma dulu. Hihi. Sancai-nya emang ngegemesin ya yang versi baru ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa kayaknya yang versi baru ini paling imut deh Shancai nya. Di versi lain kayaknya garang semua hahahaha

      Delete
  7. wahh kita sependapat.. Dylan awalnya kagok.. tp lama2 jadi bagus.. Shen Yue juga sama.. bagusnya mereka pas di ep 41 yg harus pisah di London,nonton ampe mewek juga, adegan A Si sedih dan mabok gara2 Lei bilang mau kejar Sancai, Dylan aktingnya oke bgt. OST nya bagus semua.. kyk tiap lagu bahkan lagu say something aja spt mewakili perasaan. Edisi 2018 lbh membumi, bully dikit (edisi korea punya parah bgt) Dan bener endingnya sih aneh.. bbrp adegan malah kadang Dylan pake anting, trus balik badan antingnya gak ada.. tapi yahh gak ada yg sempurna lah ya.. nikmati aja itu bocah2 ganteng.. yg beda umur lebih dr 1 shio ma gw hahaha.. berasa tante2 bgt..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waaaa iya kita samaan banget nih opininya.

      Soal akting, si Dylan Wang ini memang mengejutkan ya skillnya. Pas doi nangis di scene makan hotpot itu sedih banget T__T kontras banget sama A Si di awal2. Mudah-mudahan Dylan ada project drama lagi ya. Pengen liat doi akting lagi.

      Tentang OST, lagu lawas Anyone of Us aja jadi makin enak dijadiin OST serial ini hahaha.

      Sayang endingnya aja nih, kok plotnya maksa banget huhu ketolong episode BTS banget deh pokoknya, gemasss liat Dyshen hahahaha

      Delete
  8. Mbaaa aku juga lagi senengnya sama Drama ini karena nemu di aplikasi Viu. Awalnya males nonton kan sudah pernah nonton versi lama dan versi koreanya. Tapi pas dimulai, aaaakk nagih >,<

    Setuju banget sama pemilihan pemeran yang pas banget dengan usia mereka yang backgroundnya anak kuliahan. Yang kurang suka perpindahan adegan ke adegan suka nggak nyambung. Tiba2 di LN, besok udah balik, lagi berduaan di malam hari, pas jalan pulang udah pagi. Tapi lebih dari itu sukak banget, apalagi dylan wang yang actingnya ngeselin tapi ngegemesin. Hahaha.

    Btw saya nemu postingan ini di halaman pertama google lho, keywordnya blog meteor garden 2018.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Duhh, Mba Enny. Komenmu ini made my day banget. Lagi not in a good mood terus baca komen kayak gini hati langsung ademm T_T

      Tosss, aku juga nonton di Viu waktu itu. Aku juga nonton dengan ekspektasi 0 besar. Karena tau drama ini juga random banget. Sekarang malah susah move on gara-gara brondong wahahaha

      Delete
  9. suka banget review nya >_<
    Baru nonton juga dan end nya emang nanggung gtu kaya kurang micin2 nya kali ya? haha
    soal dub itu pertama nonton udh aneh sih tapi gak nyangka ternyata di dub, jadi itu di dub bukan suara dylan wang yang asli ?
    setelah baca review langsung Otw nonton bts nya XD
    kayanya bakal lama move on jga dari drama ini
    harapan nya semoga drama ini ada season 2 nya hihi masih gemes soal nya

    ReplyDelete
  10. Baru selesai nonton dan bener2 dibuat baper sama drama ini >_<
    Ost cerita pokok nya semua nya sukaaaaaa
    emang di end rada kurang sih kebanyakan flashback juga blom lagi kebanyakan sponsor nya hihi lucu juga sebener nya
    Setelah baca review ini langsung otw buka2 bts nya soal nya bakal gagal move on lama gara2 drama ini
    semoga ada season 2 nya deh
    Argh bakal susah move on sama mas dylan wang hihi

    ReplyDelete
  11. Baru mau nonton lg. Krn 2018 stop diawal, msh on going. Lupa gara2 nonton drakor yg lain. Enaknya MG 18 ini bullying nya dikiiiit.. ga parah lah. Msh bikin orang pengen idup, ga bunuh diri.
    Soundtrack nya jg yg baru bagus, yg lama pun jg bikin nostalgia sendiri.
    Bener bgt dulu nonton ini (apalagi aku Indonesia bagian tengah) super malem bgt nontonnya. Takut ketauan ortu. Untung bokap sigap, trs cariin VCD nya, biar aku bisa fokus belajar.

    Ttg beberapa scene, daoming si yg kadang pk anting kdg ilang, kocak sih. Tp kok sering aja Miss di tiap scene. Kali di Dylan aslinya ga betah pk anting Yee...

    Soal dubbing dr dulu jaman SD selalu bertanya2, knp sih kok kyknya ga sinkron pemain sama suara. Knp musti pk suara orang. Emang suaranya knp??
    Terjawab disini. Ternyata dialek musti seragam ya. Soalnya kl nonton drakor kan, ketauan bgt, mana dialek org kota (Seoul) sama dialek dr kampung.

    Sekali riviewnya keren. Makasi

    ReplyDelete
  12. Halo, baru pertama nih mampir di blog ini.
    Coba tonton yang Hana Yori Dango Jepang ci.. mulai season 1,2 dan movie nya. Kalau di konversi ke episode kira-kira hanya 22 episode saja total semuanya, ga banyak kan..

    Sama seperti tipikal drama Jepang lainnya, mereka ga banyak bertele2 nyeritain side characternya.

    Dulu aku juga sama, ga mau nonton yang Jepang. Nonton versi Taiwan duluan, lalu Kodea, asli males banget nonton hang Jepang. Akhirnya, 3 taun lalu nonton yang Jepang. Sumpah nyesel banget..kenapa baru nonton sekarang .😂😂

    Sebagus itu. Chemistry paling top dari semua versi. Domyouji dan Makino yang karakternya paling dapet dari semua versi juga.

    Wajib banget ditonton untuk yang suka plotnya HYD.

    All those reviews yang menggembar gemborkan versi Jepangnya memang tidak salah. Ini yang terbaik :)

    ReplyDelete
  13. Saya br selesai nonton, dan lg nyari yg sama2 susah move on, dl pas sma nonton versi jerry yan, yg korea jg udah tp kurang suka, terlalu cringe 😅 dan versi dylan wang emang bkn gemes abis, plg suka pas dylan gnti gaya rambut jd mkn glowing shining shimmering splendid 😄

    ReplyDelete
  14. ������ keren reviewnya. Jadi pengen ikut komen, karena abis katam F4 Thailand ������.
    Terus nonton ulang versi MG18 ini.

    Kalau aku, setelah menonton 6 versi adaptasinya, palinga suka (selera sih ini) ��:

    Urutan 1 & 2, tetep ditempati oleh HYD (Jepang) dan MG 1 (Taiwan). Aku enggak bisa milihhhh mana yang lebih bagussss dari 2 versi ini ��. Dan aku juga mulai belajar mandarin setelah nonton MG 1.

    Urutan 3 & 4 ditempati oleh MG18 dan Thailand ��. Dylan ama Bright keren banget meranin Daoming Si / Thymes! Tengil dan konyolnya mereka dapet banget. Kayaknya referensi mereka ini Daoming Si versi Taiwan deh. Padahal Bright (Thailand) pas diwawancara bilang kalau lebih mirip Goo Jun Pyo, tapi aku enggak setuju. Mereka berdua ini beneran turunannya Jerry Yan pas meranin Daoming Si.

    Urutan 5 & 6 ditempati oleh versi Korea dan Meteor Shower (Tiongkok, lupa kapan tahunnya). Versi Korea sebenarnya lebih baik daripada Meteor Shower, tapi tetap saja cringe sih buatku. Lee Min Ho memang ganteng, tapi enggak cucok meranin tokoh Tsukasa. Aktingnya kaku menurutku.

    Kalau yang versi Indonesia enggak usah ditanya deh ��

    Kalau peran Sanchai/Makino, terdebest tetep versi Taiwan dan Jepang. Mereka tangguh banget. Ibarat kata, kalau mereka ditandingin di ring, enggak akan selesai dalam sehari ��

    ReplyDelete