Menang Kalah Itu Biasa

Wednesday, May 22, 2019


Kenapa ya kok kayaknya kita susah banget untuk terima kekalahan? (netijen menjawab: ah lo doang kali). Apa sulitnya ngaku kalah dan move on. Namun, setelah dipikir-pikir untuk menerima kekalahan memang sesulit itu, butuh kelapangan dada yang amat sangat. 

Sulitnya menerima kekalahan itu bisa disebabkan berbagai faktor; merasa udah banyak berkorbanmungkin dari segi waktu maupun materi, merasa udah memberikan segala-galanya tapi nggak ada hasil yang berarti (di sini berarti kemenangan) dan lainnya. 

Jangankan Pemilu, terkadang kita juga ngebet pengen menjadi nomor satu di antara yang lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Iya apa iyaaa? 

Baru aja kemarin ini mamaku cerita soal adikku yang suka kena omel waktu SD karena hasil ulangan Matematika dapet 97. Menurut Mama, harusnya si adik bisa mendapatkan nilai sempurna. Alih-alih berbangga hati, beliau malah marah-marah. Pada akhirnya Mama ngaku salah, sih, seharusnya memang nggak boleh seperti itu. Tapi ini bisa menjadi contoh simpel kalo kita memang dituntut untuk menjadi nomor satu sejak kecil.

Sebagai ibu, jiwa kompetisi malah semakin membara. Di media sosial, ibu-ibu paling gercep untuk ikutan giveaway atau lomba di sekolahan. Kalo nggak salah dulu pernah baca di postingan blog Ci Leony tentang orangtua yang kompetitif. Nggak usah lomba, di kelas Sekolah Minggu Josh aja nih kalau sedang activity session, di mana anak-anak diberikan activity di atas meja seperti coloring, pasting dll, para nanny malah yang sibuk bantuin si anak mewarnai atau tempel-tempel prakarya, anaknya malah bengong ngeliatin doang.

Baru-baru ini juga aku cerita soal Josh menang fashion show di acara Kartinian di sekolah beberapa waktu lalu. Aku dan suami sama-sama nggak nyangka Josh menang, bisa ikutan aja udah senang banget karena ini pertama kalinya untuk kami semua. Josh senang nggak menang lomba? Sebagai balita berumur 2 tahun 8 bulan, tentu dia belom paham soal menang atau kalah. Terima kado aja doi ngambek karena lagi asik maen slide hahaha. Ajang lomba fashion show tersebut kuanggap sebagai ajang melatih kepercayaan diri Josh di depan banyak orang. Selama ini dia hanya di rumah doang, yang dilihat ya elu-elu lagi. Buat kami, Josh udah 'menang' di situ.

Jujur aku belum kebayang gimana cara mengajarkan Josh konsep menang kalah ini. Usianya masih terlalu kecil bok, cuma ngerti main aja. Aku juga nggak mau capek-capek mengharuskan Josh untuk selalu di posisi atas, yang penting dia melakukan terbaik aja. (Nggak tau dehhhh kalau anaknya beranjak besar ahahahaha). 

Mental juara itu harus, tapi harus diingat juga, kalah menang itu biasa; keduanya butuh kerja keras yang sama dan nggak boleh cepat puas. 

***
Tambahan terakhir, semoga nyambung. Mendadak teringat cerita nyata dari dunia K-Pop

Buat para ARMY, inget nggak pertama kali reaksi para member BTS saat mereka menang Daesang (kategori Album of The Year) untuk pertama kalinya di ajang penghargaan musik Melon Music Awards 2016?

Buat EXO-L, inget nggak reaksi members EXO waktu mereka nggak mendapatkan award yang seharusnya mereka dapatkan (kabarnya terjadi manipulasi voting atau gimana lah dari pihak Mnet, harusnya EXO yang menang tapi malah diberikan kepada grup lain) saat Mnet Asian Music Awards 2017?

 BTS

EXO

Btw, buat para non-fans, kedua boygroup ini punya fanbase terbesar di Korea maupun secara global. Kedua grup juga punya prestasi yang sangat cemerlang. I'm an EXO-L, fyi. Nyebut-nyebut BTS dari kemarin plus nontonin performance mereka mulu, tapi masih belum berani melabeli diri sendiri  sebagai ARMY *sekilas info*

BTS nggak nyangka sama sekali mereka bakal memenangkan Daesang, reaksi spontan mereka ketika nama BTS disebut bahkan viral sebagai meme. Dengar-dengar, sih, tahun itu memang mereka lagi melebarkan sayap, kerja keras mereka mulai diapresiasi banyak pihak sampai akhirnya memenangkan kategori penghargaan tertinggi di ajang penghargaan MMA tersebut. Terus, setelah menang Daesang apa mereka berhenti berkarya? Apa membuat mereka jadi belagu terus berhenti kerja keras? Dijawab sendiri aja lah ya. Hari gini siapa yang nggak tau BTS. Anak-anaknya juga lagi pada sibuk perform di Amerika tuh.

Hah? Apa gimana? Kita menang??

Waktu EXO kalahdi samping kontroversi yang terjadi antara Mnet dan SM (ini kalo dibahas ribet), apakah mereka jadi marah-marah? Demo di depan kantor Mnet karena nggak dipilih sebagai pemenang? Nggak juga, kan? Mereka malah makin bersinar tuh tahun-tahun berikutnya. 

Intinya, mau kalah atau menang harus bisa cepat move on. Kalo kalah, jangan baper. Kalo menang, jangan terlena. Harus cepat-cepat bangkit lagi untuk terus berkarya lebih baik.

Peace and love everyone!

All pictures credit to Charles PH on Unsplash, BigHit Entertainment, SMTown Ent

5 comments:

  1. hahaha demo di kantor mnet. lucu banget bayanginnya ;D

    Emang nih.... gara2 kejadian ini jadi pengen nanti kalo udah punya anak, ngajarin kalau kalah gpp. Dijadiin pemicu buat jadi lebih baik ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa-bisa aku ilfeel kalo mereka demo beneran huahaha

      Delete
  2. Ah, sepakat banget mbak. Kita mungkin bukan siapa-siapa untuk turut campur dalam kasus yang sekarang sedang ramai. Tapi kita bsa mendoakan agar situasi cepat kembali kondusif serta mengambil hikmah untuk mendidik anak agar mampu menyeimbangkan perasaan antara kemenangan dan kekalahan.

    ReplyDelete
  3. Iya betul. Sejujurnya saya juga pihak netral namun tetap menyayangkan aksi rusuh kemarin, banyak pihak yang dirugikan ): semoga kita bisa mengajarkan tentang ini ke anak kita masing-masing ya Mba (:

    ReplyDelete
  4. Josh lucu banget pakai baju adat balinya >< selamat!! Fanatik politik lebih serem dari fanatik kpop🙊

    ReplyDelete