Diary of The Month: September 2020

Wednesday, October 14, 2020


Aku pernah baca blogpost-nya siapa gitu deh (maafkan lupaaa), bahwa dia merasa September itu jalannya lamaaaaa sekali. Mungkin ada beberapa teman yang merasakan hal yang sama. 

Waktu ingin memulai nulis postingan ini, seperti biasa aku harus menengok kembali jurnal pribadi tentang apa aja yang sudah dilalui. Saat membacanya, aku sambil membatin heran, "Lah, kejadian ini baru terjadi bulan lalu?? Kok kayaknya udah setahun yang lalu gitu yak" Mulai lebay, padahal lo hamil aja baru tiga bulan 😂 *HAH UDAH TIGA BULAN AJA NIH?* 🙄

Sebelum aku makin hiperbola, langsung aja yokss kita bahas kegiatan dan kejadian selama bulan September kemarin. 

The Life I've Had 

First bookstore visit during pandemic! Beberapa hari menjelang weekend, suami tiba-tiba menawarkan untuk mengantarkan aku ke salah satu tempat favorit, yaitu toko buku. Alasannya cukup sederhana, karena dia tau aku udah kangen beraaaat hunting buku di toko buku langsung. Uwuu, cocuit kan 😜

Hanya saja mengunjungi toko buku di masa PSBB ini agak tricky, karena kebanyakan toko buku seperti Gramedia maupun Books & Beyond kebanyakan berada di dalam gedung mall, sementara kami menghindari masuk mall karena mengajak si bocah. 

Suami bantu cariin banget lhoo daftar toko buku mana aja yang buka dan aman untuk dikunjungi. Tadinya doi suggest ke Aksara Kemang, yang mana dulu pas SMA cita-cita banget ke sana tapi belum kesampaian. Sayangnya, Aksara tutup dan hanya melayani pembelian online. Pas nyari-nyari lagi, eh ketemu lah Gramedia World di BSD. Gramedia yang satu ini nggak di dalam mall, tapi satu gedung milik Gramedia sendiri. Yes, you heard it right. Setiap lantai ada section masing-masing. Karena aku belum pernah ke sini, of course I was excited! ❤️ 

Minggu pagi pun kami berangkat dari Bogor ke BSD. Setelah aku di-drop di Gramedia, suami dan Josh pergi hunting ikan koki baru 😆

As expected, di dalam gedung nggak ramai sama sekali. Hanya ada segelintir orang yang lalu lalang. Alhasil, toko buku yang super luas hari itu serasa milik pribadi. Seneng buangeeeet! Akhirnya bisa ke toko buku lagi setelah 7 bulan lamanya, rasanya kayak pulang ke 'surga' dunia 😭


Koleksi buku di Gramedia World BSD ini terbilang lengkap. Apa karena aku udah lama nggak toko buku yak? Banyaaaak banget jenis bukunya. 

Nih, serinya Agatha Christie satu rak sendiri 😱

Sepertinya aku menghabiskan hampir dua jam lamanya di dalam sini. Nggak afdol kalau nggak bawa pulang 'oleh-oleh' dong. Aku berhasil bungkus empat buah buku, dan kalau kamu pengguna kartu kredit BCA, ada tambahan diskon untuk buku terbitan Gramedia. Kebetulan 3 dari 4 buku yang kubeli punyanya Gramedia, so I got a great deal! 😍

Tadinya aku berencana untuk duduk sebentar di coffee shop lantai dasar sembari nunggu dijemput suami. Ternyata pas aku lagi di kasir, mereka udah mau sampai di Gramedia. Begitu masuk mobil, udah ada satu kantong air besarrrr isinya ikan koki baruuuuuuw 😍Sunday well spent! Semuanya senang, semuanya menang banyak, hahahaha 🥰

Food/Drinks I've Tried


Dewata Latte
Masih inget nggak Dewata Latte yang pernah kucoba di Starbucks Reserve Bali? Ternyata di salah satu kedai Starbucks Bogor (Pahlawan) menjual versi literannya! Anehnya, mereka nggak jual single cup-nya di menu. Jadi yang ingin coba, nggak perlu jauh-jauh ke Bali dulu nih. Siapa tau di Starbucks dekat tempat tinggal kalian ada yang jual juga. Kebetulan hari itu lagi craving banget dengan New York Cheesecake, jadi sekalian aja deh beli Dewata Latte. Ceritanya ngidam plus kangen Bali 🙈

Rapokki dan Jjajangmyeon Mujigae
Sejak Mba Eno merekomendasikan Rapokki instan milik Mujigae, baru bulan kemarin kesampaian untuk beli dan mencoba langsung. Sebelumnya susah banget untuk dapetin produk ini, sold out terus di Tokopedia. Jangan-jangan diborong Mba Eno dan pengikutnya, ya? Hihi 😜 

Waktu lagi belanja kebutuhan dapur, ehhh toko langgananku di Tokopedia ada jual si Rapokki plus Jjajangmyeon milik Mujigae ini. Langsung deh beli beberapa bungkus. 

Untuk Jjajangmyeon-nya sendiri, mohon maaf nih nggak ada fotonya. Tapi sebagai bayangan rasa, penampakan dan rasa Jjajangmyeon Mujigae ini PERSISSS dengan semur sapi! Nggak bohong, rasanya kayak makan udon pake semur sapi 🤣 agak lain, sih, rasanya dari jjajangmyeon yang biasa kumakan. Tapi ya tetep enak. Mungkin ini yang namanya jjajangmyeon dengan karifan lokal LOL

Nah, kalau untuk rapokki-nya sendiri, harus diakui untuk ukuran makanan instan si rapokki ini rasanya enak, hampir mendekati rasa restoran. Sausnya itu lhooo, endul! Ditambah fish cake-nya yang nggak pelit. Aku menambahkan sedikit potongan daun bawang biar rasanya lebih seimbang di mulut *halah bahasanya*


Things I've Watched 


Yuri Han TV (Youtube)
Udah bukan rahasia lagi di kalangan Sone (sebutan fandom SNSD) kalau salah satu membernya, Yuri,  adalah si tukang masak di dalam grup, jadi isi channel-nya ini pun tentang masak memasak. Suatu hari, Yuri berjanji kalau channel-nya berhasil mencapai 100k subscribers, dia akan mengundang seluruh member SNSD ke acaranya ini dan dia akan menyediakan menu khusus buat mereka. And she did it! Sebagai #SONEforever, aku bahagiaaa sekali dengan konten ini. Gapapa deh belum bisa lihat mereka sepanggung lagi, setidaknya mereka hadir dalam satu frame dan ngumpul-ngumpul receh kayak gini. Sayangnya, dua member lainnya berhalangan hadir, but still acara ini sangat sangat mengobati rasa kangenku ❤

Seneng banget lho akutu di tengah pandemi gini para idol kesayangan tetap produktif supaya bisa menghibur para fansnya hihi 

The House Detox (Viu)
Lagi-lagi ini racunnya Mba Eno (maacih, ya, Mbaaa racunmu kok nagih-nagih XD). Setelah membaca review Mba Eno tentang reality show Korea, The House Detox ini, aku langsung mencari link untuk nonton dan ketemu lah acara ini di situs Viu. 

Pada dasarnya, acara ini tentang bebenah rumah milik artis Korea. Berbeda dari acara makeover rumah pada umumnya, The House Detox fokus dengan teknik menata ulang perabot dan barang-barang yang memang sudah dimiliki oleh si pemilik rumah. Dengan kata lain, mereka hampir nggak menambahkan barang baru (kecuali di beberapa episode, karena memang kebutuhan) di rumah klien. Alih-alih menambah barang, para host acara ini malah encourage si pemilik rumah untuk membuang barang-barang yang tidak mereka butuhkan. 

Watching this series is sooo therapeutic. Nggak heran Mba Eno juga bilang acara ini seperti memberikan rasa healing setelah selesai menontonnya. Mulai dari bagaimana si pemilik rumah memilah barang-barang mereka sampai akhirnya penampakan before dan after penataan rumah. 

Nggak cuma soal bebenah rumah, acara ini juga menyuguhkan cerita yang personal dan menyentuh dari setiap pemilik rumah. Ada beberapa episode yang sukses bikin aku nangis, salah satunya di episode 4, di mana mereka mengunjungi rumah seorang komedian ternama, Jung Ju Ri, yang juga seorang ibu dari tiga anak. Seperti yang kalian bayangkan, rumah dengan tiga balita itu udah pasti kayak kapal pecah. Jung Ju Ri mengakui kalau dia stres banget tiap kali melihat isi rumahnya. Bahkan dia merasa lelah dan ingin segera kembali ke atas panggung, karena dia merasa itulah jati dirinya. It's not like she hated being a mother, she loves her kids so so much. Tapi di salah satu sisi, dia merasa menjadi ibu itu 'mencuri' sebagian jati dirinya. Awwwww, auto nangessss aku dong karena relate banget TT__________TT 

Cuplikannya di sini yaa 

Lewat acara ini, aku jadi paham esensi rumah bagi setiap orang itu berbeda-beda, namun garis besarnya tetap sama: di mana pun kamu tinggal, kamu harus bisa bahagia ❤

Toko Barang Mantan (Netflix)
Suatu malam, aku dan suami random kepingin nonton film Indonesia lagi, pilihan pun jatuh di Toko Barang Mantan, yang dibintangi oleh Reza Rahadian dan Marsha Timothy. 

Ceritanya bermula pada seorang pemuda bernama Tristan, yang membuka bisnis toko khusus menjual barang-barang mantan. Inspirasinya pengalaman dia pribadi setelah putus dari mantan-mantannya. Di toko ini juga, para pengunjung boleh menjual barang peninggalan mantan masing-masing, namun dengan satu syarat, barang tersebut harus ada nilai sejarahnya. Semakin suram sejarahnya, semakin tinggi nilai jualnya 🤣

Suatu hari, salah satu mantan (terindah) Tristan datang mengunjungi tokonya. Namun siapa yang menyangka, kedatangan si mantan ini membuka luka lama Tristan yang ternyata belum kelar. 

Awal ceritanya agak bingung gitu sih, ini mau dibawa ke mana, ya. Tapi lama-lama lucu juga, si Tristan ini bentukannya rocker gitu, galak banget tapi jago ngegombal sama cewek gebetan. Terus, dua pegawainya juga menambah bumbu manis di keseluruhan cerita. 

Sayangnya, menurut aku dan suami, film ini akan mendapatkan nilai 10 kalau saja ending-nya tidak demikian. Jadi terpaksa kami memberikan nilai 8 aja deh untuk film ini. Yang penasaran, cusss nonton langsung, ya! 

Things I've Listened 

"First Snow" dan "Christmas Day" by EXO. Gara-gara nonton video reaction di Youtube, aku jadi CLBK deh dengan cinta lama. Sebelum sebucin sekarang dengan BTS, dulu ada masanya juga aku gone crazy dengan boy group yang satu ini. Dua lagu ini selalu berada dalam Christmas playlist aku setiap tahunnya. Kadang-kadang malah sebelum Desember datang pun suka dengerin. EXO vocals always amaze me

Books I've Read

Selain daftar buku yang sudah di-share di JanexLia akhir bulan lalu, ada satu buku lainnya yang berhasil aku lahap semalaman. Buku tersebut berjudul Bird Box, salah satu buku yang kubeli di Gramedia World. 

Sejak nonton filmnya dua tahun lalu, aku udah penasaran sekali untuk baca novelnya, apakah sama menegangkannya. Bird Box yang kubeli ini versi terjemahan, sih. Tapi ternyata tetap enak dibaca dan versi bukunya ini jauh lebih intens. I like the book better, karena alurnya sedikit berbeda dengan filmnya. Aku pernah baca sebuah artikel, di mana sang produser film Bird Box pernah mengatakan bahwa versi film sengaja dibuat lebih hopeful, karena bukunya lebih dark, which is true. Nggak kebayang betapa suram dan seramnya kalau adegan di novel ditampilkan di dalam film. Ada sedikit twist di akhir buku ini yang nggak ada juga dalam film, yang mana membuatku sedikit tersentak dan berujar, "Hah yang benar aja!". 

Buat yang belum pernah nonton filmnya (karena takut atau alasan lainnya 😅), boleh coba dulu baca novelnya ini. Kalau jantung masih aman, boleh lah lanjut nonton filmnya 🙈

***
Bagaimana dengan cerita September versi manteman? (: 

36 comments:

  1. hmmm ikan koki? maksudnya ikan koi? hahaha

    wuah aku jadi pengen nonton Toko Barang Mantan
    Baru tahu spoilernya di sini, hoho
    ternyata bikin penasaran
    wuah ssikat deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ikan koki, Mbaa. Suamiku hobi pelihara yang jenis ranchu dan oranda, coba deh cek di google, yg ranchu gemes banget gendut bantet gitu 😂

      Cusss sikat! Nanti kasih tau yaa pendapat Mba setelah nonton ya :D

      Delete
  2. Kenapa yaa aku ga kepikiran ke Gramedia yang satu gedung sendiri hahaha selama ini mau ke toko buku ragu-ragu terus karena di dalem mall ituu masih rada gimana gitu kalo masuk ke mall 🙈

    Aku belakangan baru nonton 2 film Indonesia juga, Gie dan Sang Penari. Dua-duanya film lama sih, tapinya ahaha. Katalog film Indonesia di Netflix tuh beragam banget yaa pilihannya, jadi senang 😆

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku pun kenapa setelah lewat tujuh bulan baru ngeh kalau ada Gramedia World ini wkwkwk sampai hari ini aku masih menghindari mall, Eyaa. Soalnya emang nggak penting-penting banget sih ke sana. Mau bebelian pun lebih milih lewat online aja, aman dan cepat langsung sampe ke rumah 🙈

      Eh iya bener. Sampai Petualangan Sherina pun ada yaa di Netflix, aku ngajakin Josh nonton sekilas bagian nari-narinya hahahaha nostalgic banget hihi Btw, Sang Penari itu genrenya sejarah atau agak-agak misteri gitu, Eya? Masa aku jadi teringat judul KKN di Desa Penari 😆

      Delete
    2. Ahaha mentang-mentang sama-sama ada penarinya niih 😆

      Sang Penari ini genrenya lebih ke Sejarah sih.. Sebenernya ini dari novel Ronggeng Dukuh Paruk, tapi agak banyak yang dipotong haha.. Kalo di novelnya sendiri lebih ada mistisnya sedikit, tapi filmnya sama sekali enggak mistis 😆

      Delete
  3. Aku kemarin aja juga barusan habis ketemuan sama temen yang mau balik kerja ke Jakarta, aku rewel banget pokoknya kalau ketemu harus 14 hari setelah kedatangan dia, tempat ketemunya harus yang punya sirkulasi udara yang bagus, yang terbuka, jadi nggak kena ruangan ber-AC tertutup dll dsb, ribet banget mau keluar-keluar di pandemi begini ya Ci T_____T
    Itu gambar semurnya...eh jjajangmyeonnya waktu aku baca ini kok ada di bagian film Toko Barang Mantan? xD
    Waduuuhhh ini nih yang bikin penasaran, buku Bird Box. Masuk list tumpukan selanjutnya untuk dibaca wkwkwk.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Astagaa dianya juga harus karantina mandiri dulu yaa 14 hari. Memang ribet mau ketemu-ketemuan di tengah pandemi gini. Apalagi yang punya anak, serba salah kayaknya mau diajak ke mana pun, tapi anaknya juga kasian bosen banget di rumah ): semoga ini cepat kelar deh!

      EH YA LORDD KENAPA FOTONYA NYASAR KE SANA SIH -______-;; maacih Endah udah dikasih tau wkwkwk sudah dipindahkan ke tempat semula XD

      Delete
  4. Penasaran, Agatha mengeluarkan berapa banyak buku dan yang diterjemahkan di Indonesia ada berapa 😆 sebab kalau ke toko buku, pasti buka Agatha ada di rak khusus full isinya hahahaha 😂

    By the way, untuk Mujigae, kesukaan saya Rapokki mba, kalau Jajangmyeon masih lebih suka yang instan merk Jjapaguri (yang ada di film Parasite) 🙈 wehehehehe. Duh baca ini jadi mau order Rapokki lagiiiih, biasanya saya kasih tambahan bakso sapi sama telur rebus biar persis kayak di Koriya 😆

    Mba Jane mengikuti House Detox ugha? Hihi. Favorit saya yang bapak-bapak di episode 9-11 kalah nggak salah. Ada tiga bapak, aktor semua, tapi ceritanya beda-beda 🤣 ternyata jadi bapak itu nggak mudah, yah *begitu yang terlintas di benak saya saat menonton episodenya* 🙈

    Ohya lagu Exo yang Christmas Day itu seringgg banget saya dengar kalau lagi ke cafe di Jeju bulan Desember ~ vibe lagunya bagus, saya sampai hapal nadanya 😍 Habis putar lagunya langsung bring back the memories. Kangen Jeju jadinyaaah 🤧

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepertinya penulis senior (dan terkenal) seperti Agatha Christie ini selalu punya rak pribadi di toko buku manapun, Mbaa. Terus sekarang cover-nya edisi baru, cakep banget buat koleksi 😆 tapi sayangnya kemarin aku cari judul yang direkomendasikan Lia di postingan Mba Eno malah nggak ada hiks

      Ahhh yang Chapagetti itu ya, Mba Eno? Tiap ke supermarket merk itu suka kosong entah mengapa ): yang selalu on stock malah si pasangannya Jjapguri yaitu Neoguri hahahaha sepertinya harus beli online deh. Kemarin waktu mampir ke supermarket Korea pun tak ada stok 🤔

      IYAA MBA ENOOO! *maap capslock* XD begitu Mba Eno tulis review di blog, aku langsung cusss nonton hahahaha yang rumah para keluarga itu semuanya bagus menurutku, tapi memang yang episode 11 itu paling bikin mewek sih. Yang bapaknya nangis terharu karena dikasih space me time di kamarnya sendiri ): terus melihat dia berusaha memberikan yang terbaik buat anak-anaknya juga bikin hati ini terenyuh. Betul Mba, jadi ibu maupun ayah sama-sama tidak mudah 🤧

      Aku pernah dengar katanya album Christmas EXO yang pertama itu memang langganan diputar di mana-mana selama bulan Desember di Korea 😆 sampai Mba Eno sendiri pun hafal yaa dengan lagunya, bikin kangen pulak hihi

      Delete
  5. Selain Samyang, Jajangmyeon memang ngga ada lawan. Kalo punya duit lebih, kayaknya akan beli lagi, deh. Terus ditambah telur setengag matang seperti yang disarankan kak Jane.

    Kalo apa yang saya tonton, September kemarin baru saja nonton Enola Holmes yangs seru dan menghibur. Universenya cukup menjanjikan untuk dikembangkan. Apalagi, saya baru tau kalo Sherlock Holmes punya adik perempuan.

    Toko Barang Mantan memang bagus. Meski endingnya begitu, saya masih bisa menerima itu. Ohya, rambut Reza Rahadian disitu agak ganggu. Kalo mau menggambarkan anak yang rebel dan mandiri, sepertinya bisa pake cara lain selain gaya rambut

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aminnnn! Semoga suatu hari nanti bisa jajan beberapa stok lagi untuk disimpan di rumah ya, Mas Rahul! :D entah kenapa mau makan indomie goreng atau jjajangmyeon, saya sukanya dipadukan dengan telur setengah matang, kuning telurnya itu bikin rasanya makin nampol 😆

      Wah wah, saya bukan penggemar Holmes tapi agak kaget juga ternyata dia punya adik perempuan ya. Terus ini saya barusan browsing, ternyata poster filmnya sering muncul di daftar "sedang tren" di Netflix hahaha nggak ngeh kalau ini ada hubungannya dengan detektif terkenal di London itu.

      SETUJU! Saya bingung banget kenapa rambutnya harus seperti itu. Saya kira awalnya dia anak band rock apa gimana, ternyata nggak ada korelasinya samsek. Betul yang Mas Rahul bilang, anak rebel nggak harus selalu digambarkan seperti itu. Suami saya juga sampai bilang, "Itu rambutnya Reza gengges banget, pengen aku cepol" 🤣

      Delete
  6. Kebalikan dari Cici, aku malah ngerasa bulan Oktober ini berjalan lebih lambat daripada September. Aku pikir udah akhir bulan, ternyata masih pertengahan 😂

    Anyway, congrats Cici! Akhirnya bisa juga ke toko buku setelah berbulan-bulan menanti ya 🥳, sampai menempuh jarak sejauh itu dari Bogor - BSD supaya bisa ke toko buku. Niat 🤣
    Di dekat daerahku juga ada Gramedia World tapi koleksi bukunya nggak banyak padahal aku berekspetasi bahwa Gramedia World ini akan jadi seperti Gramedia Matraman yang dari lantai 2 sampai 4/5 isinya full buku 😂.

    Ngomongin Dewata Latte, kemarin aku lihat di Starbucks pas ada diskon. Akupun heran sebab aku pikir Dewata Latte kan hanya ada di Bali, eh ternyata di sini dijual Literannya Hahaha.

    Oiya, aku juga ingin nonton The House Detox tapi kemarin bingung nonton dimana karena lagi nggak langganan Netflix 😂. Di Viu juga ada ya, Ci? Aku download Viu aja kalau gitu hihihi terima kasih atas informasinya!

    Sehat-sehat selalu untuk Cici Jane ya ♥️

    ReplyDelete
    Replies
    1. Liii, tau nggak sih. Per hari ini di mana saat aku membalas komentar kamu, aku harus setuju kalau Oktober ini berjalan semakin lambat ketimbang bulan sebelumnya HAHAHA 😂 kayaknya gara-gara si Josh sempat libur mid semester deh, jadinya waktu terasa lamaaa banget hihi

      Ah, aku sempat baca komentarnya Devina di bawah, dia juga nyebut Gramedia Matraman. Kalau baca pendapat kalian, sepertinya Gramedia World ini nggak ada apa-apanya sih wkwkwkw lantai 2-4/5 full buku apa rasanyaaaa 😨 sepertinya aku bakal nginep semalem sih di sana wkwkwk

      Iya, jadi nggak eksklusif deh dibikin literan gini *halah* 🤣 soalnya di Bali tuh dijanjiinnya "must try only in Bali" gituu. Tapi seneng juga sih, bisa mencicip sedikit rasa "Bali" di Bogor hihi

      The House Detox ini memang nggak ada di Netflix, Lii. Adanya di Viu, gratis kok tinggal download aplikasinya aja dan log in :D aku kira udah tamat, ternyata kemarin aku cek ada dua episode baru, yaaay! ❤ Ayoo buruan nonton, siapa tau tertarik juga XD

      Terima kasih, Lia! Kamu juga sehat-sehat yaa :*

      Delete
    2. HAHAHAH terasa kan lambatnya bulan ini, Ci 🙈 bahkan hari ini aja baru tanggal 20, aku ngerasanya udah akhir bulan aja 🤣

      Rasanya kalau ke Gramedia Matraman kayak lagi ke Surga buku, Ci 🙈. Asik banget sih seharian di sana!! Kalau mau nginep, jangan lupa bawa tenda wkwkw. Buat tendaan di dalam aja muat kok, luas soalnya 🤭

      Iya, aku pikir juga akan hanya menjadi minuman khas Bali, eh ternyata dijual luas juga 😂 jadi minuman Starbucks khas Balinya hanya tinggal 1 dong, yang non-kopi tapi aku lupa namanya apa. Hiks.

      Ciii, aku udah nonton, sekarang eps 5 dan beneran bagusss! Terima kasih atas informasinya, Ci 😭

      Aminnnn!! Luv Cici Jane, always 💕

      Delete
  7. Halo mbak Jane, saya kadang ke Gramedia tapi bukan beli buku novel tapi belinya malah komik, soalnya lebih suka baca komik daripada novel yang tebal.😂

    Banyak juga ya novel Agatha Christie, pasti bukunya banyak peminatnya makanya banyak diterjemahkan bahkan dikasih satu rak khusus.

    Sepertinya film toko barang mantan menarik, cuma sayangnya saya tidak langganan Netflix, pengin download tapi itu ilegal ya.😂 (Bilang saja lagi ngirit kuota internet.😆)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kadang-kadang kalau ke toko buku saya juga suka mampir ke bagian rak komik, Mas. Kangen juga sih baca komik, meski yang dibaca itu-itu lagi (kalau nggak Miiko ya Conan XD). Sepertinya sekarang judul komik makin banyak, ya. Dan beberapa kali saya perhatikan (sebelum pandemi ini) yang suka nongkrong baca di rak komik kebanyakan kaum adam yang berpakaian kemeja dan celana bahan, kayaknya lagi melepas stres setelah pulang kerja hahaha 😂

      Wahahaah gapapa, Mas Agus. Saya diem-diem aja kok kalau memang mau download 🙈

      Delete
  8. ur list sounds cozy :-)
    btw rekomendasiin kdrama yg ada di netflix dong

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah thank you so much for reading! ❤

      Aku malah jarang nih nonton Kdrama di Netflix 🙈 judul yang baru aku tonton itu hanya Hospital Playlist dan Itaewon Class. Eh tapi barusan aku cek lagi di Netflix, ada beberapa judul kdrama lama yang pernah aku tonton sebelumnya. Nih judul yang aku rekomendasikan: Because This is My First Life dan My ID is Gangnam Beauty. Dua judul ini agak berbeda tema, tapi sama-sama menghibur hihi

      Delete
  9. Wuiiih ke gramedia serasa milik sendiri ya karena sepiii! Sudah lama buanget juga nih aku kaga ke sanaa. Milih beli online sih karena harganya lebih mureeeh >.<

    Ah ci Jane
    aku juga jadi nonton The House Detox karena baca posnya kak Eno! Tapi baru sampe episode 2 sih. Belom lanjut lagi hehehe

    Bird Box tuh cerita horror gitu kah ci??

    BTW selamat yaak sudah lewat trisemester pertama hehehe 🥳🥳🥳

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hepiii banget aselik pas ke Gramedia World itu hahahahaha norak banget bisa puas-puasin keliling lihat-lihat buku hihi selama pandemi ini aku juga lebih sering beli online, sih. Enaknya nggak usah capek-capek nyari buku, terus free ongkir pulak kan 😜

      Ayooo lanjut lagi, Fris! Yang awal-awal agak bosenin ya? Soalnya tentang rumahnya para pria lajang 😂 begitu masuk episode yang rumah keluarga tuh lebih seruuu (dan mengharukan 🤧)

      Bird Box lebih ke horror thriller kali ya, soalnya ada adegan suicidal-nya gitu 🙈 dan meski horor tapi "makhluk halusnya" nggak diperlihatkan samsek. Buat aku yang cemen nonton genre beginian, masih okelaah. Meski nontonnya pun ada merem-meremnya wkwkwk

      Terima kasihhh, Frisca! ❤ semoga kamu juga sehat-sehat terus yaaa!

      Delete
    2. Selain free ongkir, harganya jauh lebih murah ci karena yang aku beli komik yg sekarang sudah 28rb harganyaaa 😖😖😖

      Iyaaa mungkin karena rumah cowo-cowo lajang di 2 episode awal. Kurang messy gimana gitu hehehe
      Nanti kulanjutin deh hehehe

      Ho gituuuu ci. Aku juga cemen kalo nonton horror wkwkwk ga bisa!

      Delete
  10. Cici, aku pernah lewat Gramedia di BSD itu, tapi waktu itu belom sempet mampir. Kalau cici mau ke Gramedia yg super gede dan lengkap juga, bisa dateng ke Gramedia Matraman. Cici uda pernah belum? Itu luas juga dan ada 3 lantai kalo ga salah. Lantai dasar aksesoris sama alat tulis. Lantai 1 kaya buku2 pengetahuan gitu. Lantai 2 kebanyakan novel dan comic. Lantai 3 khusus buku cerita dan sekolah anak-anak. Ada mini cafe dan Dunkin Donuts juga, lumayan abis beli buku bisa baca disitu sambil santai-santai.

    Sebelah gramed ada bakso enak dan es podeng mantap. Trus ada nasi gudeg juga yg enak. Siapa tau abis belanja terus lapar 🤣

    Aku juga lagi nonton The House Detox tapi belom lanjut lagi. Emang jadi proses healing yg menyenangkan yaaaa.

    Gara2 nonton drakor jadi pengen makan masakan korea juga apalagi liat foto makanan cici 😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Asikkk dapet rekomendasi nggak cuma toko buku yang super gedaa, tapi ada jajanan enak di sebelahnya 😆 astagaa, kamu nyebut es podeng sama nasi gudeg, dua-duanya favorit akohh! Boleh juga idenya yaa, abis capek hunting buku bisa melipir ke sebelahnya buat isi perut wkwkwk makasih banyak, Devinaaa buat rekomendasinya! 🤗

      Betul sekali. Rasanya ikut tenang saat melihat proses mereka beberes rumah masing-masing. Dan memotivasi juga untuk bebenah tempat tinggal sendiri hihi

      Emang drakor ini racun banget. Bukan ceritanya doang yang nagih, jadi kepingin cobain kulinernya juga hahahaha

      Delete
    2. Hhhaa setidaknya lokasi lebih kejangkau dari Bogor. Karena ga sejauh ke BSD.

      Nama Tempat Bakso nya itu Bakso Bang Erik. Di depan nya jual Es Podeng. Trus ada jual rujak serut juga. Itu juga enak kalo cici doyan rujak.

      Nah kalau gudeg nama tempatnya Gudeg Bu Darmo (kalo ga salah) 🤣, lokasinya samping EF. Di sana juga masakan lain juga selain gudeg. Jadi buat Josh bisa makan kaya ayam goreng gitu kalo kurang suka gudeg.

      Tempat makan ini adanya sebelum Gramedia Matraman. Tapi dr gramed bisa jalan kaki.

      Semoga bisa mampir kesana ya cici dan keluarga 😁

      Iyeess racun bangeeet, kulinerannya mengoda abis bikin pengen.

      Delete
  11. Wah... ternyata Jjajangmyeon-nya Mujigae itu beda banget sama yang asli ya mba? Aku kadang suka nyetok yg dari TokPed. Pantes aja cocok di lidahku, sudah dengan kearifan lokal ternyata :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kebetulan memang rasa Jjajangmyeon-nya Mujigae ini agak berbeda dengan jjajangmyeon yang pernah aku coba, Mba Hichaa. Memang enak sih, cuma jadi unik ajaa kok kayak makan mie pake semur sapi 😂 buat lidah orang Indonesia pas banget memang hihi

      Delete
  12. Kupengeeen juga ke toko bukuu 😆😆 Liat foto2 Mba Jane di Gramedia bikin hati aku bergejolak (#lebay) saking udah lamanya ga ke toko buku lngsng donk. Hehehe.. Terakhir ke toko buku itu sebelum pandemi. Hiks

    Kalau yg paling deket rumahku toko buku yg bukan dalam mall itu ada Gramedia Bintaro. Jd inget dulu suka mampir ke sana sblm pandemi pas kontrol kehamilan krna letaknya depan2an sama Rspi Bintaro 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha seruuu banget yaa, sembari nunggu giliran kontrol dokter bisa sambil yalan-yalan di toko buku hihi

      Kapan-kapan mampir aja sebentar, Mba. Mungkin kalau mau lebih aman jalan sendiri aja kali yaa, tanpa bawa anak-anak. Kemarin untungnya tempatnya luas dan nggak begitu banyak pengunjung. Jadi aku cukup merasa aman dan nyaman selama di dalam gedung hihi

      Delete
  13. Saya malah nggak ingat dong, September kemaren cepat atau enggak, yang saya ingat sekarang harinya cepat banget bergulir.
    tauk-tauk udah malam, tauk-tauk udah siang.
    Tauk-tauk udah weekend.

    Saya bahkan kasian mikirin anak-anak, takutnya mereka stres di rumah mulu dengan hari yang cepat bergulir :)

    Btw itu koleksi novelnya bikin saya berhayal bisa duduk bacain semua serinya.
    Kangen banget bisa baca novel kayak dulu, huhuhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hari ke hari memang cepat sih, Mba Reyy. Aku juga merasanya seperti itu kalau si kecil ada jadwal sekolah daring. Cuma gara-gara akhir bulan doi libur tengah semester, waktu jadi berjalan lamaaaa 😂

      Aku juga suka mikirin anakku, Mbaa. Kasian dia kangen main di luar, sementara kami bingung juga mau bawa dia main ke mana. Untung anaknya udah hepi banget diajak jalan-jalan dalam mobil sambil lihat-lihat truk di jalanan 😆

      Coba diluangkan aja, Mba Reyy kalau memungkinkan. Siapa tau bisa colongan waktu untuk baca beberapa halaman, biasanya aku sebelum tidur malam, biar ngurangin mata liat gadget 😝 semoga bisa ketemu waktunya yang cocok yaa Mba Rey 🤗

      Delete
  14. Uuuuh jd pengen ke Gramedia BSD liat buku2nyaaaaaa :D. Sbnrnya di Matraman Gramedia juga punya gedung sendiri mba, bbrp lantai juga. Tp yg di Matraman suka rame bangettt. Aku ga tau ya kalo skr, Krn sejak pandemi aku ga pernah jg kesana. LBH sering beli online kalo buku. Duuuh aku bisa ngerasain kenapa mba Jane bilang kayak surga dunia, Krn akupun slalu ngerasain yg sama tiap kali masuk ke toko buku :). Mencium aroma kertasnya itu aja udh seneng bgt.

    Aku ngerasa sept biasa aja kayak yg laki2 :D. Ga LBH cepet, ga lebih lambat. Tp jujurnya aku bosaaaaan hahahahah. Untung Sabtu besok aku udh hrs ke solo dan Jogja naik mobil, jd setidaknya sedikit terobati :D.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ternyata beberapa teman di sini udah pada menyambangi Gramedia Matraman, yaa. Aku yang ketinggalan banget nihh, malah baru tau keberadaan toko buku gede di Jakarta 😂 semoga nanti bisa mampir ke sana juga, siapa tau lebih kalap, eh puas 🙈

      Sekarang udah nggak bosan yaa, Mba Fanny. Lagi asik melalang buana di Solo ihiiy 😆 happy holidaaay, Mbakkuhh! Senang-senang yaa di sana, biar pulang di-recharge lagi! ❤️

      Delete
  15. astaga mujigae yang aku favoritkan di toko online belum kebayar hahaha, pokoknya sejak mbak eno cerita jadi aku penasaran. wahhh jangan jangan udah habis ni hehehe
    lia juga udah nonton the house detox dan aku belum buka sama sekali si viu ini, kalau mbak mbak ini cerita acara itu sebagus itu udah dijamin pasti bagus, ga sabaran semoga sempet nanti nonton

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayoo Mba Ainun segera di-check out biar nggak kehabisan 😆 kemarin aku belinya di toko langganan di Tokopedia, namanya House of Organix, kalau di Mujigae kehabisan coba cek di sana, Mba siapa tau ada stok :D

      Hahahaha iya nih kena racunnya Mba Eno nonton THD. Semoga nanti cocok juga sama Mba Ainun yaa. Menurutku memang baguss acaranya hihi

      Delete
  16. September lalu aku lebih banyak menghabiskan waktu buat nonton film kakk heuheu.

    Gramedia BSD situ emang enak sih kak, aku pernah berkunjung kesana sendirian dan itu ngabisin waktu lama banget cuma buat liat-liatin buku hahaha walau gak beli.
    Dan btw Apakah birdbox sama menegangkannya dengan A quiet place? Soalnya aku nonton quiet place di bioskop bener-bener tegang dan suram 😣

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang ke toko buku itu paling asyik strolling sendirian yaa bair puwaaas. Apalagi toko bukunya senyaman yang di Gramedia BSD itu, aku sampai muter beberapa kali di rak buku yang sama cuma karena senang sama suasana dan tatanan bukunya yang rapih banget XD

      Nah, menurut teman-teman yang udah nonton A Quiet Place, Bird Box ini levelnya cupu katanya wkwkwk lebih worth dan seru nonton AQP ketimbang Bird Box. Temanku juga bilang dia nonton AQP di bioskop, katanya satu bioskop mingkem semua nggak ada yang berani bicara, kehipnotis sama filmnya yah 🤣

      Delete