Nonton Apa di Awal Tahun?

Wednesday, January 26, 2022


Udah nonton apa aja di bulan Januari ini, gengs? 

Jadi, selain sibuk baca buku untuk #JanexLiaRC (promosi terussss), aku sibuk nonton film dan serial di Netflix. Kok tiba-tiba banyak tontonan bagus?? Padahal beberapa di antaranya udah dirilis lama, cuma emang baru sempat nonton aja. 

Seperti biasa, jika sebuah tontonan berhasil mengguncangkan sanubariku, berarti cukup layak untuk dibagikan ulasannya di sini. 

Emang nonton apa aja, sih?

1. Don't Look Up


Mungkin udah banyak dari kalian yang udah nonton ini kali, yaa. Soalnya sejak akhir tahun lalu udah banyak yang ngomongin, karena somehow film ini mencerminkan kondisi pandemi di Indonesia... di seluruh dunia, mungkin. Nah lhooo. 


Seorang astronomer bernama Kate baru saja merayakan penemuan komet barunya bersama profesornya Dr. Mindy, setelah akhirnya mereka menemukan perhitungan bahwa komet tersebut sedang melaju menuju bumi dan akan mendatangkan kiamat hanya dalam enam bulan. Mereka bergegas memberitahukan pada presiden dengan harapan adanya pencegahan. Sayangnya, pemerintah nggak menggubris penemuan mereka. Belum lagi penemuan dan peringatan mereka malah dijadikan guyonan dalam berita entertainment dan mengalihkan perhatian netizen dengan berita "nggak penting" seperti putusnya hubungan romantis seorang selebritas dan betapa gantengnya Dr. Mindy (yea no doubt, Leo is handsome, tapi kenapa harus brewokan??) ketimbang memusatkan rakyat pada berita komet yang mempunyai kemungkinan 100% membuat satu dunia metong. Sounds familiar already?

Film ini seperti memperlihatkan gimana mereka yang duduk paling atas menggunakan wewenang mereka untuk kepentingan pribadi. Apa pun yang mereka lakukan harus ada keuntungan. Boro-boro mikirin masyarakat, yang penting gue tenar. 


Kita bakal nemu banyak dialog satir serta running gag (sebuah humor yang dimunculkan berulang kali, biasanya menyampaikan makna tertentu), seperti tentang kudapan gratis di white house yang dijual oleh komandan tertinggi di negara. Awalnya aku nggak ngeh kenapa joke ini diungkit terus oleh karakter Kate. Ternyata ini menggambarkan gimana pemerintah memutuskan untuk memungut biaya kepada rakyat akan hal-hal yang seharusnya gratis. Oh, well...

Meski film ini menggambarkan situasi di negara Paman Sam, namun nggak bisa dipungkiri bahwa situasi yang sama bisa ditemukan di Indonesia, khususnya dalam penanganan pandemi corona ini. Banyak yang nggak percaya karena katanya nggak ada bukti. Begitu buktinya ada, tetep aja ngelak. Eh, begitu kena, malah saling menyalahkan. 


Ini mungkin menjadi salah satu unpopular opinion dariku, tentang gimana manusia berusaha sekeras mungkin untuk melawan bahkan memanfaatkan cara kerja alam demi kepentingan pribadi, yang pada akhirnya pun nggak bisa berbuat apa-apa karena siapa, sih, kita sok-sokan melawam alam semesta dan segala isinya? 

Coba nonton, deh. Ending-nya pun sangat sangat ciamik dan membuatku termenung dengan dua hal: saat kita tahu cuma punya waktu enam bulan untuk hidup, kira-kira apa yang akan dilakukan?

2. Penyalin Cahaya (Photocopier)


Disclaimer: Lepas dari segala kontroversi yang ada mengenai film ini, aku mengecam tentang segala bentuk kekerasan seksual. Also, a trigger warning bagi penyintas kekerasan seksual disarankan untuk didampingi selama menonton film ini. 

Film ini berpusat pada Sur, seorang mahasiswa yang kehilangan beasiswanya setelah foto selfie-nya saat mabuk tersebar di media sosial. Saat Sur berusaha mencari tahu kebenaran di balik foto tersebut, dia malah menemukan fakta bahwa ada kemungkinan besar dirinya mengalami kekerasan seksual. 


Sepanjang film, kita bakal melihat perjuangan Sur dalam mengumpulkan bukti tentang apa yang dialaminya. Dia hanya dibantu sahabatnya, Amin, yang bekerja di tempat fotokopi. Sur berusaha mungkin mencari keadilan namun tidak ada yang mempercayainya, bahkan ayahnya sendiri. Ayahnya malah menyalahkan Sur karena tidak bertanggung jawab dengan menghadiri pesta dan minum-minum sampai mabuk. 

Emosi kita bakal diaduk-aduk berkat akting luar biasa dari semua aktor. Aku bisa merasakan keputusasaan yang dialami Sur saat dia lelah mencari bukti karena dia kalah nggak punya power yang dimiliki orang-orang di "atas". Realita yang sama dihadapi oleh para penyintas kekerasan seksual yang pernah aku dengar ceritanya dalam mencari keadilan di Indonesia. 


Ngomongin soal akting, mau nggak mau aku harus mengacungkan jempol kepada Giulio Parengkuan yang memerankan Rama, di mana tokoh ini terkesan kalem dan karismatik di awal cerita. Menuju akhir cerita, Giulio muncul dengan performa akting yang sukses membuat mood-ku terjun bebas ke dalam jurang. I was terrified too, maybe. 

Di dalam film, muncul beberapa simbol tersirat yang baru aku pahami setelah selesai menonton. Salah satunya beberapa kali muncul adegan fogging demam berdarah dengan slogan khas 3M (menguras, menutup, mengubur) yang ternyata menggambarkan bahwa kekerasan seksual selalu menguras emosi korban dan kasusnya sendiri selalu ditutupi bahkan dikubur seolah-olah tidak terjadi apa-apa. 


Sekali lagi, lepas dari segala ironi yang terjadi di balik sosok pembuatan film ini (silakan cari tau aja, ya, di Google), menurutku Penyalin Cahaya layak diapresiasi sebagai karya seni yang memukau. 

3. Manifest 


Satu lagi tontonan yang sukses memporak-pondakan emosi batinku. Lu tuh nonton cari hiburan apa sengaja olahraga jantung, sih, Janeee? 

Apa rasanya kalau kita berpergian ke suatu tempat, kemudian saat kembali ke tanah air, kamu dinyatakan sudah hilang dan meninggal selama lima tahun? 

Begitulah yang terjadi pada seluruh penumpang dan awak kabin pesawat Montego Air 828 saat mereka tiba di bandara New York dan disambut oleh berita gempar ini. Susah dipercaya, namun begitulah kenyataannya. Ada yang merasa dibohongi oleh pemerintah, ada yang merasa ini hanyalah guyonan semata, namun ada juga yang menerima kenyataan bahkan mengambil keuntungan dari fenomena anomali ini. 


Nggak berhenti sampai di situ, mereka yang berada dalam pesawat 828 kembali dengan sebuah keanehan di mana mereka bisa mendengar suara-suara misterius, mengalami penglihatan bahkan merasakan hal-hal yang di luar akal manusia. 

Tokoh-tokoh penting dalam serial Manifest ini berpusat pada keluarga Stone: sang kakak beradik Ben dan Michaela, serta istri dan sepasang anak kembar Ben--Olive dan Cal.

Season pertama, memfokuskan pada karakter yang berusaha berdamai dengan realita pasca lima tahun pesawat 828 menghilang. Grace, istri Ben yang harus menerima kembali kehadiran suami dan anak laki-lakinya, Cal yang sakit leukimia. Michaela yang melihat mantan tunangannya menikah dengan sahabatnya sendiri. Selain itu, para tokoh utama ini mencoba untuk mencari tahu mengapa mereka bisa mengalami hal-hal mistis yang mereka sebut dengan Panggilan (the Callings) dan bagaimana Panggilan tersebut membawa mereka pada rentetan kejadian misterius pada penumpang yang satu dengan lainnya. 


Season kedua diisi dengan penuh ketegangan di setiap episodenya. Panggilan yang dialami oleh setiap penumpang, perlahan membukakan rahasia di balik pesawat 828. Di season ini jugalah mulai terbentuk beberapa kubu tentang insiden 828 tersebut, mereka yang menentang dan menganggap penumpang 828 adalah alien, mereka yang menuhankan para penumpang dan masih banyak lainnya. 


Season ketiga mulai terkumpul kepingan puzzle tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik fenomena aneh ini. Sampai akhirnya aku harus dibuat syok dengan episode terakhirnya. 

Season keempat yang juga akan menjadi akhir dari serial ini akan segera ditayangkan dalam waktu dekat di Netflix. Nggak sabar rasanya karena aku terlanjur membangun hubungan emosional dengan para tokoh, khususnya Cal. Entah bagaimana nasib mereka semua setelah episode terakhir di season tiga 😭


***
Adakah dari kalian yang udah nonton ketiga film/serial di atas? Atau mungkin ada judul tontonan bagus lainnya? (: 

Image credit to Netflix ad NBC (Manifest)

28 comments:

  1. Mbaaa Jane makasih banget rekomendasinyaaa nih.
    Don't look up itu udah masuk banget sih di list yang mau aku tonton tapi belom kesampean sampe sekaran. Penyalin Cahaya juga ruameeeee banget, cuma aku gak kuat nonton yang begini... 27 steps of May aja aku gak jadi2 tonton.....
    Dan Manifest! Ya ampun aku sering banget liat di tiktok hahaha tapi gak tau kalo itu series toh? Kalo ditonton 1 season aja gak bisa ya? wkwkwk aku kurang bisa bersahabat nih kalo series film... series buku aja udah acak2an soalnyaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masamaaa, Mba Tika! <3

      Akupun mager lho nonton serial, apalagi serial barat. Manifest kayaknya sukses banget bikin aku betah ngikutinnya sampai season tiga. Soalnya satu episode nggak sampai satu jam, begitu abis rasanya pengen lanjut terus karena penasaran 😂

      Kalau gitu nonton Don't Look Up ajaaa! Abis itu review di blog, ya, Mbaaa. Pengen tau opinimuuuu 😝

      Delete
  2. Tontonan kak Jane seru-seru euy. Saya belum nonton ketiganya, tapi kayaknya Dont Look Up itu seru dan menarik. Tahun kemarin memang cukup banyak diperbincangkan. Kalo soal Penyalin Cahaya, saya juga baru dengar kontroversinya. Tapi saya orang yang cukup mampu memisahkan pembuat karya dan karyanya. Jadi, saya ngga terlalu mempermasalahkan hal itu sama seperti menonton film-film Woody Allen.

    Kalo film terakhir, saya barusan liat story kak Jane soal ini. Tahun ini, saya ngga terlalh banyak nonton film. Terakhir, nonton seriesnya Hawkeye dan lagi ngikutin drakor Snowdrop. Tontonan sekarang seru-seru, kalo mau ngikutin semua ngga selesai-selesai. Ha ha ha. Tapi kayaknya bakal nonton Dont Look Up sesegera mungkin. Penasaran euy~

    ReplyDelete
    Replies
    1. Heiii Mas Rahul apa kabarmuuu? :D

      Wah, ketiga tontonan ini aku rasa cocok banget dengan seleranya Mas Rahul. Apalagi yang Don't Look Up dan Manifest. Aku suka banget dengan segala pesan tersirat yang ada di kedua tontonan ini :D

      Aku pun yang cukup mudah memisahkan pembuat karya dan karyanya, walau memang setelah nonton dan baru tahu kontroversinya makin membuat kepalaku puyeng, wkwkwk. But it's worth to watch, serius deh 🙌🏼

      Snowdrop itu yang juga sempet diprotes nggak boleh tayang ya? Aku juga milih banget tontonan yang ingin diikuti, untungnya pilihanku kali ini sangat sangat memuaskan XD

      Delete
  3. Sudah nonton dua daru tiga list diatas kak! 😃 Photocopier itu Penyalin Cahaya yang lagi kontroversial itu ya, karena penulis skenarionya ternyata titik titik...😬 pengin nonton tapi pengin solider juga dengan para korban. Tapi mungkin sebetulnya gapapa juga ya?#bingung

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yaaaas! Don't Look Up sama Manifest kayaknya emang cocok di kamu, yaa *sotoy* 😝 Nungguin season 4 nya nggak, Noa? Katanya late spring gitu bakal rilis, semoga cepat tayang juga di Netflix!

      Sebetulnya gapapa, sih... karena menurutku nggak adil juga untuk tim produksi dan para aktor lainnya yang udah susah payah membuat karya ini. Worth to watch kok 😊

      Delete
    2. Iya nunggu season 4 juga di Netflix supaya tahu apa misterinya.

      Delete
  4. Jadi inget pas nonton Dont Look Up. Belum nympe setengah film udah ketiduran.. 🤣🤣 katanya film ini emng bagus banget.. nnti deh tak lanjut lagi.

    Kalau aku awal tahun, cuma muter di film2 marvel sih mba.Rewatch Eternals, terus nonton series HawkEye..
    Oh sama nonton The Witcher season 1 tapi tak stop karena terlalu sadis dan terlalu ehemm... 😁😁

    Dari ketiga itu, aku paling penasaran sama Manifest sih mba.. kata orang2 ini juga bagus..

    ReplyDelete
    Replies
    1. HAHAHAHA serius, Mas Bayu sampai ketiduran? Mungkin waktu itu nontonnya lagi ngantuk berat ya 🤣 Lanjuttt, Mas Bayyy. Tell me what you think about the movie!

      Manifest juga seruuuu, ayoo ramaikan ramaikan! Biar ada yang nemenin aku penasaran nungguin season tiga 😆

      Delete
    2. Akuu toil banget nggak sih mba...
      Ini lagi proses nnton Manifest Season 2. Tapi jari udh kepoo duluan sama bagian2 yg nggak sabar aku pengen tahu.. tindakan kepoku justru malah ngebawa ke jawaban mengejutkan di akhir seasonn 3 dong. Wkwkwkwk 🤣🤣

      Delete
    3. AIHHHHH kzl banget spoilerin diri sendiri, whyyyyyy 🤣😱 *toyor nih yaa hahahahaha* jadi ini ceritanya udah kelar Mas Bay sampai season terakhir??

      Delete
  5. Penyalin cahaya aku baru nonton sebagian dan belum di lanjutin lagi. Baru nonton sebagian aja uda berasa kereen sekaligus dongkol jugaa. Nah Manifest ini pengen nonton tapi kok banyak bener yaaa. Walaupun liat di medsos pada bilang bagus, tapi aku masih maju mundur untuk nontonnya niihh.

    Cici ga nonton drakor Our Beloved Summer? Aku malah baru selesai nonton drakor tsb. Lumayan sebagai tontonan ringan yang bikin sulit move on 🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. Manifest nggak akan berasa nontonnya kalau udah nonton episode awal, Devv. Soalnya kita bakal dibuat penasaran banget dengan misterinya, kayak sayang banget gitu lho kalau nggak dilanjutin 😂

      Belummmmm. Kemarin mau nonton tapi belom tamat, sekarang udah tamat juga masih belum ada minat untuk nonton 🤣 wah gahwat kalau sampai bikin sulit move on, wkwkwkw. Tapi memang bagus ya?

      Delete
  6. Don't look up udh masuk ke watch list tapi belum sempet nonton nih huhuhu... Dan jadi tertarik untuk nonton Manifest deh. Thanks reviewnya ya Jane.

    ReplyDelete
    Replies
    1. I think you will love both of them deh, hahahaha *sotoy* Manifest coba nonton dulu aja, Ci. Soalnya season 4 nanti baru mau keluar 😁

      Delete
    2. I love Manifest!!!! Gak sabar nunggu season 4 nih. Belum nonton Don't look up, malah ngebut nonton Inventing Anna. Trus emosi liat si Anna psycho gitu gayanya... hahahha

      Delete
    3. Wohoooo, another fan! 😆 Jadi makin nggak sabar kan yaa nonton season lanjutannya!

      Ah, Inventing Anna bagus ya? Aku mau nonton tapi nggak jadi-jadi, kayaknya nanti mau ngintip dikit, ah, hahahaha.

      Delete
  7. Don't look up aku baru nonton bbrp menit nih 🤣. Belum lanjut lagi. Tapi memang bakal aku tonton sih, cuma mood nya aja kemarin itu keburu rusak.

    Photocopier memang kereeeeen. Akting si Rama merinding sih. Aku awalnya kayak familier Ama dia. Ternyata dia yg main di pretty little liars juga yaaa, yg jadi Tama, tokoh antagonis juga 🤣🤣🤣🤣. Hobi amat aktingnya antagonis mulu. Nama perannya mirip pula.

    Yg manifest, aku baca spoiler aja Jane, kalo udh terlalu banyak season, aku capek sendiri yg ada 🤣..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waaah, ada apakah sampai mood Mba Fanny dibuat rusak saat menonton? 😂

      Aku malah ngehnya si Rama ini main di film Dilan, wkwkwk. Tapi kayaknya di Dilan dia bukan antagonis, deh. Beda banget aktingnya yaampunnn. Kayak udah next level gitu, hahahaha.

      Yaaaaaah sayang banget baca spoiler-nya, Mbaaa. Seruuuu padahal *masih berusaha meracun* 🤣

      Delete
  8. Parah sih emang Netflix ya mba akhir-akhir ini.. Jadi bingung mau Nonton yang mana padahal sebagai ibu 2 anak kayanya susah banget nyempetin nonton yang anteng ya mba haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahahaha bener banget, sihh. Curi waktu nontonnya tuh pas siang mereka bobok. Terus namatin si Manifest ini sempet bergadang juga, padahal aku nggak pernah sampai bergadang nonton serial setelah punya anak 🤣

      Delete
  9. huwaaa dan aku belum nonton sama sekali hahaha, kudu nanges dah.
    manifest ini menarik mbak, jadi keinget sama final destination. Ternyata berseri-seri ya, bakalan lama selesainya aku kalau nonton ini

    Nahh penyalin cahaya yang sempet viral itu juga belum ditonton, ini ga ada misteri misterinya kan ya, kalau malem nonton sendirian bakalan lari ntar aku hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayaknya ini bukan pertama kali deh aku denger ada yang referensi Final Destination pas bahas Manifest, plotnya mirip atau gimana, Mba Ainun? Aku nggak nonton FD soalnya atutttt 🙈

      Nggak ada, Mbaaa. Amannnn! Cuma ini karena genrenya psychology thriller, jadi siapkan mental hati saja 🤣

      Delete
  10. Sejujurnya waktu Penyalin Cahaya tayang di Netflix aku dilema, Ciii, karena kebetulan aku tahu kasusnya terlebih dahulu jadi dilema mau nonton atau nggak 😂
    Pada akhirya aku tetep nonton sih #plakk, tapi seriously ini akting-akting para pemainnya bagus bagus bangettt, cuma aku habis nonton ini malah mual 😂 entah karena kebayang writernya punya pesan tersembunyi di balik film ini atau karena emosi banget makanya jadi mual (psikosomatis) 😂. Adegan terakhir yang waktu fogging itu sih yang cringe parah tapi bikin emosi karena begitulah kenyataannya yang biasa terjadi pada kasus-kasus KS 😭, sedih 😭

    Anyway, aku cukup kepo sama Don't Look Up karena list pemainnya yang menarik 👀 dan ada Timothy Challamet juga kan 🙈. Aku noted dulu sambil menunggu mood nonton datang 🤣.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aduh, bisa jadi sih nih ada penonton yang kayak kamu, Liii. Abis nonton berasa mual dan aku rasa nggak heran juga, karena dari segi cerita, efek cahaya produksi film *halah apa namanya* sama akting antagonis tuh bener-bener apa yaa... mengacak adul emosi jiwa 😢 Tapi kamu abis itu gapapa kan, Liii??

      Timothy Challamet pemanis aja di tengah sampai akhir cerita, Liii, hauhahaha. Ayokkkk nonton!

      Delete
    2. Kayaknya iya karena efek sinematografi sama efek aku tahu writernya problematic jadi pas nonton kebayang di real life ada kemungkinan writernya begitu 😫 jadi stress dan psikosomatis sendiri WKWKWK *lebay
      Tapi untungnya nggak sampai muntah 🤣.

      Timothy emang cocok jadi pemanis karena mukanya manis #plakk. Maukk! Nanti kalau moodnya muncul, aku akan nonton 🙈🙈. Thank you atas rekomendasinya, Ci Jane ❤️❤️

      Delete
  11. BELUM NONTON SEMUA T_____T aku pingin nonton yang Don't Look Up sama Penyalin Cahaya. Tapi dengan adanya masalah pembuat film Penyalin Cahaya, nggak yakin filmnya bakal lama di Netflix huhu. Makasih Ci Jane ulasannya, jujur ini yang paling detail tentang Penyalin Cahaya dibandingkan twit-twit temenku di Twitter.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepertinya masih aman di Netflix, Ndahh. Ayok nonton sebelum bener-bener ditarik, hahahaha *malah ngompor* Soalnya jarang banget ada film Indonesia yang kece begini, lepas dari kasus di baliknya, yaa.

      Ahhh, sama-sama udah baca juga, Ndah. Mungkin karena abis nonton juga jadi celotehnya panjang 😆

      Delete