Books I Read in July 2020

Wednesday, August 12, 2020


Senang sekaliii akhirnya bulan Juli kemarin cukup produktif baca buku. Selain tiga buku yang kusebutkan di bawah ini, ada beberapa judul lainnya yang masih on going. Mudahan-mudahan bulan depan bisa dirangkum kembali di sini 😊

Tanpa basa-basi, langsung aja, ya! 

Hidup Sederhana by Desi Anwar 


Buku pertama yang kubaca via iPusnas (thank youuu Lia!). 

Sesuai judulnya, buku ini menyampaikan pesan sederhana namun sangat bermakna. Semua isinya diambil dari jurnal pribadi Desi Anwar, beliau banyak menceritakan masa kecilnya, saat mengalami proses menjadi dewasa dan aspek kehidupan lainnya. Yang menarik dari buku ini, ada banyak sisipan foto koleksi Mba Desi sendiri saat traveling. Kesan saat membaca buku ini seperti sedang membaca buku jurnal seorang sahabat (: 

Hampir semua bagian buku menjadi favorit, namun ada satu bagian yang cukup menyentil, tentang being present here and now. 

Belakangan aku memang sedang memikirkan banyak hal, sampai-sampai rasanya kok pikiran dan badan ini nggak menyatu. Saat mencoba untuk nulis draft blog, pikiran malah melayang ke mana-mana. Saat makan siang, lagi-lagi pikiran nggak tertuju pada isi piring (yang mana isinya cuma telor ceplok dan nugget... maklum, mama belum belanja lagi nih), melainkan melalang buana entah ke mana. 

Mba Desi pun menulis demikian, 
"Apakah kamu 'hadir' di saat melakukan APAPUN yang kamu lakukan? Di mana pikiranmu berada? Apa kamu ingat apa yang 'tengah' kamu lakukan? Pikiran dan tubuh yang tidak terhubung ini menimbulkan sebuah pertanyaan: "Why am I not happy?" 

Nikmatilah saat ini dengan penuh sukacita, bersyukur atas kepenuhan dan kekayaan yang terserap oleh indera kita. Inilah definisi hidup sempurna." 
Sebuah pengingat di kala kita hilang fokus saat mengerjakan sesuatu. Jangan sampai kehilangan momen berhargamu hari ini (: 

Oh ya, buku ini sangat kurekomendasikan untuk menemani hari kalian. Cocok sebagai teman ngeteh atau ngopi ☕

Kisah Sang Handmaid (The Handmaid's Tale) by Margaret Wood 


Satu buku lagi yang kutemukan di rak buku iPusnas. Sebuah novel bertemakan dystopia, yang sering direkomendasikan berulang kali oleh Youtuber favorit akoh, Jenn Im. 

Novel ini menceritakan di sebuah masa pemerintahan Gilead, di mana kaum wanita tidak punya hak untuk melakukan apapun. Mereka tidak boleh berkarir, sekolah, bahkan menulis ataupun membaca. Mereka nggak boleh mencari tau berita atau gaya hidup terkini. Pemerintahan di masa itu memusnahkan semua buku-buku dan juga majalah sehingga para wanita ini nggak punya akses untuk medapatkan informasi. Di masa yang sama, terjadi infertilitas sehingga kelahiran bayi adalah sesuatu yang amat sangat jarang terjadi. Demi kelangsungan hidup umat manusia, pemerintah Gilead melakukan tindakan ekstrim. 

Kaum wanita terbagi dalam tiga tingkatan, dan tingkatan paling "hina" adalah para handmaid. Pada dasarnya, pekerjaan utama handmaid hanya satu: melahirkan bayi.

Setiap handmaid yang sudah dilatih dalam sebuah 'sekolah' khusus, mereka akan ditugaskan ke rumah majikan masing-masing untuk melahirkan seorang bayi. Jika mereka sudah berhasil melahirkan bayi dan menyusui selama beberapa waktu, mereka akan dipindahtugaskan ke rumah lainnya untuk dan melakukan tugas yang sama. 

Sampai di sini mungkin kalian berpikir, "EDAAAN!". Itu lah yang kuucapkan setiap kali baca beberapa adegan yang sangat menganggu, salah satunya adalah adegan yang dinamakan "upacara" saat si handmaid sedang masa subur dan melakukan hubungan seksual dengan majikannya, nggak lupa proses tersebut diawasi oleh sang istri. IYA, SINTING KAN? 

Sebetulnya sebelum baca novel ini, aku sempat coba nonton serialnya tahun lalu. Namun, aku hanya mampu menyelesaikan satu episode, itu pun udah enge-engepan deh nontonnya ): 

Baca bukunya jauh lebih 'kalem'. meski tetap banyak adegan yang cukup menganggu. Mungkin karena ini versi terjemahan kali, ya? Dan banyak kalimat yang tersirat dari sang tokoh utama, jadi aku harus ekstra berpikir untuk mengartikannya. 

Overall, buku ini bagus sekali. Jarang-jarang aku bisa menyelesaikan habis sebuah buku bergenre dystopia. Buat yang suka dengan genre seperti ini, bisa cek bukunya, bisa juga nonton serialnya, ya ! 

New York Bakery (Antologi Cerita Pendek Korea) 


Buku ini kubeli tahun lalu dan baru sempat dilanjutkan kembali bulan kemarin. Iyaa, emang hobinya nimbun buku di rumah 🙈

Beli karena cover-nya minimalis dan lucu. Emang dasar cewek, perkara beli buku aja karena lucu hahahaha. Tapi sejujurnya yang bikin tertarik beli karena membaca sinopsis di belakang buku. 

Meski judulnya kayaknya agak ke western, New York Bakery adalah kumpulan 14 cerita pendek dari para penulis di Korea. Judul ini diambil dari salah satu cerpen di dalamnya.

Secara keseluruhan, buku ini menceritakan pandangan tiap penulis tentang bagaimana Korea berkembang dari masa ke masa, hingga dikenal sebagai salah satu negara yang gemerlap di mata dunia, dalam bentuk cerita fiksi. Seperti yang kita tau, kalau ngomongin Korea, pasti nggak jauh-jauh dari budaya Korean Wave (hallyu) yang nggak lepas dari drakor, musik K-Pop, makanan, dll. Ada satu cerita yang mengambil salah satu sisi budaya itu, tepatnya tentang budaya operasi plastik di Korea Selatan. 

Setelah baca buku ini, pandanganku tentang Korea tentu diperluas, nggak cuma seputar BTS lagi BTS lagi atau skincare lagi skincare lagi. Seperti di zaman lampau sempat ada toko roti keluarga yang laris manis sampai akhirnya terpaksa tutup karena kalah saing dengan bakery shop zaman modern. Masuk tahun 2000an, toserba serperti Family Mart, GS25, 7 Eleven mulai ditemukan di berbagai sudut jalan dan secara nggak langsung mengubah perilaku masyarakat sekitar; anak-anak muda yang nongkrong makan mie instan, pekerja paruh waktu yang mengenal para pelanggannya dll. 

Menarik sekali deh isi buku ini. Yang pasti aku mendapat gambaran seperti apa, sih, kondisi budaya dan sejarah di negeri ginseng sebelum semodern ini. Gara-gara buku ini pun, aku dibuat penasaran ingin melihat bangunan rumah hanok secara langsung atau menikmati musim dingin bersalju itu seperti apa. 

***
Demikian bahasan singkat tentang buku yang kubaca selama bulan lalu. Kalian sendiri ada bacaan menarik apa belakangan ini? Boleh buku, artikel, apa saja (:

24 comments:

  1. Aku pernah baca Hidup Sederhana beberapa tahun yang lalu dan bener Janee, bacanya berasa baca jurnal punya sahabat.. Suka banget cara Desi Anwar nulisnya :D

    Aku udah lamaa pengin baca Handmaid Tale, karena ya ituu sama jugaa penasaran tapi ga sanggup nonton serialnya hahaha. Ternyata ada ya di ipusnas? Aku mau cari aah nanti.. Thank you for sharing Jane :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Buku pertama Desi Anwar yang kubaca dan suka! Jadi kepingin punya buku fisiknya buat koleksi di rak buku 🙈

      Duh iya, aku juga nggak sanggup nonton serialnya. Tapi novelnya worth to read. Ada di iPusnas, cuss tinggal pinjam!

      Sama-sama, Eyaaa :D

      Delete
  2. aku dulu hampir beli bukunya desi anwar tapi gak jadi hehehe, terus itu yang handmaid tale kok kayaknya kejam tapi menarik ya dan memancing caci maki sepertinya kasian banget kelas rendah :((( new york bakery kok kayaknya juga menarik, haaaa pingin baca semua tapi tumpukan bukuku masih menggunung wkwkwk, sekarang lagi baca everything is f*cked-nya mark manson, terus yang antri di belakangnya ada...enam buku T.T

    ReplyDelete
    Replies
    1. Buku Desi Anwar yang sebenarnya ingin aku baca tuh yang judul "Going Offline", di iPusnas adanya cuma yang ini, jadi iseng baca deh. Eh taunya baguss :D

      Betul sekali! Handmaid's Tale sangat memicu kemarahan para perempuan 😭

      New York Bakery juga menarikkk kalao suka budaya Korea. Beberapa cerpennya menarik dan kusuka sekali dengan gaya penulisannya (meski terjemahan sih yaa) hahaha

      SEMANGAAAAT! Giliran nggak ada bacaan bingung, banyak bacaan nggak dibaca-baca yaa LOOOL 🤣

      Delete
  3. Aku senang bisa menularkan racun iPusnas ini ke ci Jane 😆 semoga bisa lebih banyak orang yang merasakan manfaat dari keberadaan iPusnas ini ❤️

    Btw, aku sepakat sama cici mengenai tulisan Desi Anwar. Tulisannya sederhana tapi penuh makna dan setiap bab-nya selalu ada pelajaran yang bisa dipetik. Rasanya semua buku yang ditulis oleh Desi Anwar patut untuk direkomendasikan 😍

    Oiya, yang Handmaid's Tale ceritanya miris dan menyedihkan ya 😭 Dan, ini termasuk genre baru yang belum pernah aku baca. Aku sempat lihat sinopsisnya tapi belum baca isinya 😂 Aku masukkan ke To-Read List dulu ya ci, terima kasih rekomendasinya! ☺️

    Kalau aku, baru selesai baca Madre dan hari ini mulai baca Supernova 1. Cici pernah baca buku karya Dee Lestari, belum? 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa, Liaaa. Kalo nggak tau tentang iPusnas, kayaknya bulan lalu aku tetep nggak baca apa-apa deh 😭 maacih banyak ya!

      Hidup Sederhana ini buku yang heartwarming sekali. Betul, banyak pelajaran yang bisa dipetik dan direnungkan. Sayangnya, yang kamu rekomendasikan itu belum ada di iPusnas, sepertinya mau nggak mau harus ke Gramedia aja deh hihi

      BANGET! T_T aku jarang baca genre dystopia tapi yang ini sangat menarik. Mudah-mudahan nanti cocok juga sama selera kamu yaa.

      Karya Dee Lestari aku cuma pernah baca Filosofi Kopi sama Rectoverso nih. Udah sering denger Supernova baguss tapi kayaknya genrenya kurang menarik di aku 😅 Madre kumpulan cerita pendek juga yaa? Bagus nggak, Lia?

      Delete
    2. Sama-sama ci Jane <3

      Yang "Going Offline" ya? Belum ada di iPusnas, sepertinya karena baru rilis. Di Gramedia digital atau Google Playbook ada ci. Kalau mau intip-intip dulu, bisa lihat free samplenya di Playbook :D

      Supernova sepertinya isi ceritanya campur aduk >.< Iya, Madre kumpulan cerita dan prosa seperti Filosofi Kopi ci. Bagusss!! Aku suka kisah "Madre" :D
      Kedua buku yang cici udah baca, juga bagus kah menurut cici?

      Delete
  4. Hidul Sederhana terlihat menarik. Argumennya juga cukup renung-able. Saya jadi ingat, pernah ditegur oleh guru Agama saya waktu SMA karena pas mata pelajaran selalu ngintip ke pintu kelas yang terbuka: "badan kamu disini, tapi pikiran kamu dimana-mana.". Mumpung punya IPusnas, mau baca juga ah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha sepertinya setiap murid pernah merasakan di posisi yang sama kayak Mas Rahul :P

      Sippp, boleh dibaca siapa tau suka (: memang banyak sekali yang bisa direnungkan setelah baca buku ini. Dan buku ini nggak perlu dibaca berurutan per halaman menurutku, bisa dibaca sesuai judul bab yang diinginkan (atau dibutuhkan).

      Delete
  5. Langsung aku browsing di google, apaan sih dystopia. Maklum, baru pertama kali denger istilah ini aku, Mbak Jane. Ternyata kebalikan dari utopia ya. 🤭

    Baca ulasan singkat handmade's tale ini aku juga jadi tertarik buat baca. Tapi takut-takut juga sih. Takut gak kuat dan gak tega bacanya. Tapi penasaran. Gimana tuh, Mbak Jane.🙈

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha iyaa betul, Mba Roem. Kebalikannya Utopia :D

      Hihihi akupun juga awalnya miris, tapi penasaran juga bagaimana si tokoh utamannya bertahan sampai akhir. Coba baca terjemahannya aja, Mbaa. Kalo menurutku, buku versi terjemahan ini nggak se-disturbing serialnya (meski aku nonton episode pertama doang sih). 🙈

      Delete
  6. Setelah membaca review singkat dari Mbak Jane di Kisah Sang Handmaid. Aku tertarik!!
    Ini kayaknya seru banget!! Kayaknya mau cari review lain di good reads. Siapa tau cocok, nanti aku mau baca juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yesssss! Tell me how you feel about it setelah selesai baca ya! :D

      Delete
  7. keren sebulan bisa baca 3 buku lebih. aku 1 buku belum tentu 3 bulan selesai dibaca huhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini juga jarang-jarang kok bisa selesai 3 buku dalam sebulan hihi soalnya biasa cuma mentokin 2 buku aja, tapi bulan lalu lagi semangat jadi berhasil deh ngelahap 3 buku 🙈

      Delete
  8. Penasaran sama new york bakery, berhubung aku juga suka korea-koreaan heuheu . Thanks for ulasan singkatnya kak jane!

    Aku lagi baca kumcernya pratiwi juliani yg atraksi lumba-lumba & kisah lainnya, cukup menenangkan jiwa dikala kondisi yg sedang lusuh 😃

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama Nisa! Semoga nanti cocok baca bukunya :D

      Wah, aku baru dengar nih Pratiwi Juliani. Coba nanti cari-cari di iPusnas, kali-kali ada 😊

      Delete
  9. Ipusnas memang luar biasa ya Mba Jane. Banyak banget buku bagus2 di situ. Walaupun bukan buku baru2, tapi tetep aja membabtu banget buat kita bs nge akses banyak bacaan..

    Btw, aku udah lama penasaran sama Kisah sang Handmaid. Apalagi ratingnya di goodreads juga bagus. Tp aku agak takut2 sih, takut greget sendiri. Hehehe. Apalagi aku sebenernya lebih suka fantasy yg fairytale dibanding distopia. Btw Mba Jane, itu ending bukunya nanggung ga? Soalnya kan ada buku ke-2 nya kan kalau ga salah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa betul sekali. Terkadang buku-buku yang pengen kita baca ulang, di sana juga ada. Senang banget :D

      Hayukkk baca juga, Mba Thessa! Awalnya emang deg-degan, tapi setelah itu pasti penasaran banget deh gimana kisah tokoh utamanya. Eh iya yaa, ada sekuelnya. Ending-nya memang agak ngegantung sih huahahaha aku sampai bengong dan bertanya-tanya, "Hah? Jadi gimana kamsudnya?" XD

      Delete
  10. Mba Jane menonton serial Handmaid's Tale dari web apa? Netflix adakah? Penasaraaan 😆 dari sinopsisnya lumayan membuat panas soalnya 🙈

    Saya sekarang lagi baca buku NUNCHI mba tapi sudah mau selesai tinggal beberapa puluh halaman 🤣 bukunya bercerita mengenai salah satu skill yang diwariskan turun temurun di Korea yang membuat Korea jadi sukses seperti sekarang. Skillnya itu dalam hal membaca pikiran dan perasaan orang, dalam artian menjadi lebih peka terhadap keadaan 😁

    Eniho, soal kata-katanya Desy Anwar, saya jadi ikutan merenung, bisa dibilang saya kadang demikian. Semisal lagi menonton series terus pikiran mengawang ke mana-mana 🤣 tau-tau ketiduran, ini sering kejadian mba 🙈

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waktu itu aku nonton di situs free streaming, Mba Enoo. Indofilm kayaknya ada deh. Handmaid's Tale punyanya Hulu, jadi kayaknya nggak dimasukkin ke Netflix 😆

      Wah, aku langsung googling dong apa itu NUNCHI. Nanti mau cari bukunya ah, sepertinya menarik belajar cara pandang masyarakat dari negara lain :D

      Huahahaha tau-tau ketiduran baru kejadian tuh sama aku kemarin siang, Mba 🙈 seringnya memang aku nggak in the present saat mengerjakan sesuatu. Pikiran suka ke mana-mana, bahkan mau tidur aja otak nggak berhenti bekerja hadehh

      Delete
  11. Bulan ini saya sama sekali tak ada buku yang saya baca
    Biasanya setiap bulannya beli buku, bulan ini nol sama sekali
    Wah saya jadi penasaran dengan bukunya Hidup Sederhana by Desi Anwar
    Biar ada rasa lebih bersyukur dalam menjalani hidup ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada beberapa waktu saya juga seperti itu, Mas. Satu dua bulan penuh hampir nggak baca buku. Ini setelah dikenalkan dengan iPusnas, akses membaca jadi lumayan luas. Apalagi di sana banyak menyimpan buku-buku lokal terbitan lama. Boleh dibaca Hidup Sederhana, sangat bagus untuk perenungan hidup (:

      Delete
  12. yg handmaid kok menarik yaaa, walopun 'seram' :D. aku mau cari ah mba..

    Aku udah sebulanan ini ga baca dari ipusnas, krn baru beli segambreng buku dari langganan toko bekas ;p. padahal aku udah janji mau stop beli buku fisik krn ga ada tempat, tp kok ya lgs ngiler pas si owner toko ngirimin beberapa sinobsis buku yg bagus2 huaaaaaaa ;p. buku thriller semua pulaaa :D.

    belum ada yg aku baca, krn skr ini aku sdg baca buku Karen Harper, judulnya Mistress of mourning. Cerita dari zaman Tudor gitu, banyak kisah pembunuhan para ahli waris kerajaan yg sah dari musuh2nya.. aku beli buku ini krn kisah klasiknya sih... nth kenapa aku msh belum nemu buku klasik yg sama menariknya kayak Gone with the wind ato Scarlett soalnya.. masih belum bisa mutusin sih buku ini sama menariknya ato ga, krn aku baru di bab2 awal :D.

    ReplyDelete