Staycation at Grand Hyatt Bali (Part 2)

Tuesday, October 19, 2021


Read the first part here: Staycation at Grand Hyatt Bali (Part 1)

Buat yang udah kenal aku lama (or at least baca blog ini), pasti tau kan, ya, yang paling dinanti-nantikan dari nginep di hotel itu adalah breakfast time! 

Tiap kali sarapan di hotel, biasanya identik dengan prasmanan ambil sendiri alias buffet. Terakhir staycation di salah satu hotel Jakarta, sarapan pagi dan AYCE dinner-nya masih buffet. Hanya bedanya kita nggak bisa ambil sendiri, ada pelayan restorannya yang siap bantu mengambilkan lauk ke atas piring kita. 

Jadi inget ada cerita lucu pas nginep di hotel itu. Waktu makan malam, aku ke station masakan Indonesia, karena ngiler lihat tumis kacang panjang dan tempe. Terus, liat ada toples kerupuk di sebelahnya. WAH. Enak nih makan malam pakai kerupuk! Dengan pedenya aku buka sendiri tutup toples tersebut dan begitu tanganku hampir masuk ke dalam toples, mas-mas pelayan gercep menghentikan gerakan tanganku. "Maaf, Bu. Biar saya yang bantu ambilkan." Sepersekian detik aku masih nggak sadar maksudnya gimana. Saat lihat mas-masnya mengambil dengan tangan berbalut sarung tangan plastik, barulah aku tersadar... dan malu! Astagaaaaaa. Lo kira lagi di rumah sendiri, Jennn, nyomot kerupuk seenaknya! Mana lagi pandemi orang sensi yakkk sama tangan telanjang ngambil makanan, HAHAHA. Untung lagi nggak ada orang di sekitarku, kalau nggak tambah malu 🤣

Eniweiiii. 

Di Grand Hyatt Bali sendiri sementara menghilangkan konsep breakfast buffet untuk alasan kebersihan dan kenyamanan bersama. Sebagai gantinya, kami pun diberikan menu dan memesan seperti saat berada di restoran pada umumnya. Bedanya, ya bisa pesan terus seperti konsep AYCE. Porsi yang datang pun pas untuk seorang. Bagusnya ini, sih. Karena sering kejadian kalau makan buffet, banyak yang suka (maruk) ambil banyak ke atas piring. Jadinya apa? Food waste pun berkelimpahan. Aku sendiri juga memastikan makanan yang diambil sesuai kapasitas perut. 

Hari pertama kami sarapan, kebetulan suasana restoran lumayan ramai, dikarenakan malam sebelumnya (saat kami check in) datang rombongan turis lokal. Mereka berkeluarga gitu, jadi restoran pun ramai anak-anak. Dan ternyata rombongan ini langsung check out di siang itu. Kok tau? Soalnya keesokan harinya nggak ketemu mereka lagi, hoho. 

Entah bingung atau karena staff yang bekerja memang sedikit, situasi di restoran pagi itu sempat chaos. Aku bisa melihat para staff sibuk bolak-balik ke meja tamu dan ke area dapur. Kebetulan pagi itu turun hujan, sehingga area outdoor tidak bisa dipakai. Sementara area indoor pun penuh. Akhirnya kami harus mengantre beberapa menit bersama pengunjung lainnya yang kebanyakan membawa anak juga. 

Sembari mengantre, terjadilah sebuah percakapan kecil yang sangat menyebalkan, terdengar dari belakang kami. 

Adalah sepasang suami istri dengan satu bayi yang usianya kira-kira 5 bulan berdiri di antrean tepat belakanga kami. Mereka berdua nggak memakai masker sama sekali. Bahkan aku nggak melihat masker menggantung di leher mereka. Di kepala udah siap suudzon. Apa-apaan ini nggak pakai masker, nggak lihat apa ada tanda di depan pintu masuk "area memakai masker, dilarang masuk tanpa masker". Tapi aku mencoba berpikir positif, oh mungkin maskernya di tas kali, ya. TAPI KENAPA ELO NGGAK PAKE? Hish! 

Melihat aku risih sendiri, suami pun menarik aku agak ke depan supaya nggak terlalu dekat dengan si tamu tersebut. Untungnya, pagi itu Krystal nggak ikut kami, dia ditinggal di kamar bersama popo kungkungnya. Josh pun aku suruh maju agak ke depan. 

Selama antre, aku misuh-misuh sendiri. Suami berusaha menenangkan supaya nggak ikutan "panas", wkwkwkwk. 

😠"Kenapa, sih, mereka abai protokol?? At least, mereka pakai masker untuk jaga anak mereka lah!" 
🙂"Kita nggak bisa kontrol orang lain. Yaudalah, suka-suka mereka. Yang penting kita jaga diri."
😠"Mana bisa gitu!"
🙂"Ssshhh... udah jangan ruin our morning. Kamu laper belom makan, makanya marah-marah." 

Nah, iya. Bener juga itu yang kalimat terakhir. 

Nggak berapa lama, seorang petugas restoran mendatangi kami dan menginformasikan 5 menit lagi kami boleh masuk. Kemudian, ia berjalan ke arah tamu yang nggak memakai masker di belakang kami. Terdengarlah percakapan singkat ini. 

A: Staff
B: si tamu ngeyel 

A: "Maaf, Pak, Bu. Ada maskernya?"
B: "Ada."
A: "Oh, baik. Tadinya kalau tidak ada kami ada stok masker yang bisa dipakai."
B: "Memangnya kalau nggak pakai, kami nggak boleh masuk?" 
A: "Iya, Pak. Tolong dipakai maskernya, karena ini protokol kesehatan yang wajib dilakukan." 
B: "Nanti pas makan bukannya dilepas lagi, buat apa saya pakai masker?" 

Kalau bukan karena seorang staff menghampiri kami untuk mempersilakan kami duduk ke dalam, bisa-bisa kepalaku "panas" beneran sambil keluar asap mendengar percakapan tersebut.  

ASTAGAAA. ADA YA ORANG KAYAK BEGITU OMGGGG T__________T

Hati ademan begitu dapet posisi meja makan yang sebelahan dengan kolam ikan ini 

Karena kondisi restoran yang masih agak ramai, kami harus menunggu hampir setengah jam sampai pesanan kami keluar. Itu pun setelahnya terjadi beberapa kali error dari pihak restoran. Pesanan yang udah diantar, dibawakan lagi dengan permintaan maaf karena lama. Lah, terima aja. Kan all you can eat? Yaaaa, udah kenyang, masa diterima lagi. Mubazir donggg. Terus, sempat lihat pelayan bolak-balik di area dekat meja makan kami sambil membawa pesanan. Kayaknya, sih, dia lupa atau gimana, deh. Dia membawakan pesanan yang nggak tahu punya meja nomor berapa. 

Tapi kami memaklumi banget, sih. Mungkin mereka masih menyesuaikan sistem "baru" untuk sarapan ini. Untungnya, Josh juga sempat ngemil roti cokelat di kamar dulu, jadi nggak laper-laper amat. 

So, here comes the best part. Gimana menu sarapannya?? 

Di samping chaos-nya kondisi restoran, ditambah "ketemu" dengan tamu yang super ngeyel, sarapannya puji Tuhan enaaaaak dan mengenyangkan! 

Menu sarapan hotel kesukaan si kokoh: pancake! 

Nikmat banget ya, ko, sampai merem-merem 🤤

    Pastry platter punyanya suami. Tadinya aku nggak kepingin ambil ini karena aku pesan toast. Setelah nyicip cinnamon rolls-nya, KOK LEZAT. Apple crumbles (yang mini jar) juga wangi dan manis. Besoknya pun aku nyomot roti-rotian ini juga sebelum makan menu utama, hauhahaha. 

Setelah sapu bersih pancake, cah lanangku pesan waffle lagi, hauhahaha. 
Emang dasar penyuka dessert, even for breakfast 😝

Taraaaaa. Sarapanku pagi itu cantik sekali, yaaaa 😍

Egg Benedict pesanan suami. Yum! 

Antara belum kenyang dan mupeng lihat nasi uduk di buku menu, akhirnya aku pesan, deh. Ternyata enak juga lhooo. Walau rasanya kayak makan nasi uduknya McDonalds (karena tampilannya "bersih" wkwkwk), tapi versi original alias rasanya hampir mirip nasi uduk ibu-ibu warung, hihi. Bakwan gorengnya endul! 

Overall, we love our breakfast at Grand Hyatt Bali! Nggak yakin juga apakah menu seperti ini tetap ada kalau udah boleh ala buffet lagi. Yang pasti, pastry-nya enak-enak! 

Mumpung staycation kali ini kami mengajak orang tuaku, aku pun beride untuk ngajak suami dinner. Kapan lagi bisa dinner cantik (walau nyatanya kami celana pendekan juga plus pakai sandal hauhahaha) berduaan tanpa bawa anak-anak. Once in a blue moon lho ini! 

Juga terinspirasi oleh Mba Fanny yang selalu menyempatkan dinner bareng suami, sementara anak-anaknya tinggal di kamar hotel, hihi. Kami nggak mungkin meninggalkan Josh yang berusia 5 tahun dengan adiknya yang waktu itu masih 5 bulan. Setelah memastikan papa mamaku oke dititipkan kedua cucunya, aku dan suami pun cussss dinner! 

Dinner-nya di mana?

Di hotel aja kok, kan restoran yang buka hanya satu, yaitu tempat kami sarapan sebelumnya. Ternyata aslinya restoran tersebut menyajikan Italian food. Pas sekaliiii dengan selera suami yang doyan pasta. Aku sendiri nggak gimana-gimana banget dengan makanan italia. But, since we're here, why not untuk coba-coba, yekannn. Lagipula, tujuannya, kan, dinner date. Ihiiiy! 

Sejujurnya aku udah lupa apa nama pesanan kami. Soalnya panjang dan ribet, bahahaha. Yang pasti, makanan yang kami pesan SUKSES semuanya! Kami juga memesan pizza untuk diantar ke kamar hotel sebagai supper untuk Josh dan papa mama. And thank God, pizzanya ludes saking enaknya. 

How's the dinner date? 

Yang pasti kami ngobrol lama. Secara udah tiga bulan nggak ketemu. There are so many stories to tell. Sampai sesi dinner selesai pun cerita kami sebetulnya masih banyak yang belum disampaikan. Mana pakai acara air mata lagi... siapa lagi bukan karena ogut yang bercerita sambil mendramatisir, hauhahahaha. Untung restoran sepi. Yang lihat eike mewek cuma suami, hihi. 

Seafood something pasta... rasanya mantulity! 

Pose cool memandang pasta, sementara dalam hati ngedumel: "kapan bisa makan, ini istri gue foto lama amaaaaat!" 🤣

Terima kasih suamikuhhhh sayang mengiyakan untuk dinner kali ini. Seneng banget bisa ngobrol tentang diri kita masing-masing. Kapan-kapan date lagi yoks kayak gini! *cek aplikasi untuk booking hotel* #eh 

***
Demikianlah cerita staycation 3D2N keluarga kami kali ini. Maacih yang udah baca, ya! Rasanya baru kali ini update cerita jelong-jelong sampai dua bagian, hahahaha. Nulis begini aja jadi kangen liburan lagi. Hopefully soon! 😊✌🏼

13 comments:

  1. Wahhhh 🤤🤤... Mba Laperrr.. buahahah 😅 cuzz cari nasi uduk racing pinggir jalan. ✌

    Seperti biasa.. setiap baca tulisan mba Jane. Aura senangnya ikutan sampai kesini juga 😁 . Ikut senang bacanya, mba bisa punya momen super menyenangkan selama di Bali bareng keluarga 😊. Ikut senang juga bisa punya Momen berduaan bareng Pak Suami.. hahah

    Btw, maaf mba aku ngakak banget pas bagian Nyomot kerupuk.. haha 😅 adegannya bikin inget pas lagi makan di acara pernikahan orang2 yesss.. 😆

    Terus soal orang2 yg ngeyelan buat taat prokes.. hhmm 😒 rasanya pngen aku teriakinn "heyy situ Captain Marvel?? Nggak bisa sakit?? 😅" huahaha. Beratt amat ya buat pake masker.. padahal gampang, nggak disuruh bawa ember berisi air juga.. 🤔

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ketemu nggak nasi uduknya, Mas Bayyy? Hahahahaha.

      Uuuuu, seneng sekaliii kalau vibe-nya bisa sampe Banten 😆 Aku pun bersyukur buat kesempatan selama di Bali kemarin, Mas Bay. Sampai sekarang mikir sama suami, kok bisa yaaa kami ngelewatin itu semua, hahaha.

      Duh, malu banget suer insiden kerupuk itu 🙈

      Itu lah, sungguh ku tak memahami apa isi pikiran orang-orang kayak gitu. Dia nggak mau pake, orang lain yang rugi 😤

      Delete
  2. Omaygad Egg Benedict-nya kelihatan so yuuums 😍 Salah banget nih baca post malam-malam, perut mendadak keroncongan huhuhu, by the way, nasi uduknya hotel rata-rata begitu yaaah mba, terlalu clean jadi rasanya kurang medhok *jiah curhat* 🤣

    Ohya setuju sama mas Bayu, baca post mba Jane auranya kebawa happy, baca ini pun sambil senyam-senyum sendiri, membayangkan mba Jane curhat panjang lebar sama pasangan saat dinner date sambil sesenggukan 😆 Terus jadi bagaimana rasanya? Semoga sudah plong, mbaaa ~ dan lihat foto pasangan mba Jane lagi menunggu kapan bisa makan, langsung ngakak. Resiko punya pasangan bloggers kayaknyah 😂

    Semoga semakin banyak dinner date -- dinner date seru untuk mba Jane dan pasangan, plus cerita-cerita yang nggak kalah menyenangkan untuk dibagikan. Longlast mba 😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mba Eno suka Egg Benedict kah? :D Salah satu menu brunch favorit kami nih, Mbaa kalau ke kafe/resto di Bali. Soalnya nggak bisa bikin sendiri, yang ada telurnya ambyar, hahahaha. Dan nasi uduknya bener banget. Walau tetep enak, tapi nggak senendang beli di warung depan rumah 🤣

      Hahahahaa kalau dipikir-pikir malu juga kenapa bisa mewek di resto coba 🙈 Sudah plong, Mbaaa. Rasanya langsung lega bisa curhat langsung, ihi. HAHAHAHA. Derita blogger/instagram husband memang begitu, yaa 😆

      Aminnnn! Terima kacih banya, Mba Enooo. Semoga Mba Eno dan Kesayangan juga langgeng, yaa <3

      Delete
  3. wah di mcd ada nasi uduk juga? baru tau. hehehe
    makanan2nya keliatannya enak2!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada, Kohh. Udah lama banget ada menu nasi uduk di McD Indo sebagai sarapan, hahahaha. Bayangin makan nasi biasa ala McD tapi pake santan, terus scrambled egg-nya yang khas itu plus sambel, hahahaha.

      Delete
  4. Ciii, aku yang udah makan kenyang aja, masih esmoshi baca cerita Cici soal pengunjung di belakang Cici 😩. Berarti bukan hanya efek lapar 😝 tapi memang orangnya nyebelin, why people, why.. 😩. Staffnya sabar banget ngadepin orang seperti itu 😩

    Untuk makanannya, everything looks yummy!! Aku lihat plating Egg Benedict, toast dan Wafflenya, wow banget sih!! Bahkan untuk plating aja serapih dan semenarik ini meskipun AYCE, nggak kebayang gimana rusuhnya di dapur sana 😂.
    Kelihatan semuanya enyak-enyakkk, pasta untuk makan malamnya juga tempting banget 😭 memang bintang nggak bohong ya Ci wkwkwk.
    Semoga Cici dan Kokoh bisa segera dinner date bareng lagi 🙈😍

    ReplyDelete
  5. Hohoho akhirnya tayang juga nih part 2 yang isinya makanan hahaha
    Emang paling suka deh menyiksa diri dengan ngeliatin makanan yang bikin laper ini

    Aku baru kali ini tau ada konsep sarapan AYCE tapi tetep mesen lagi, soalnya beberapa kali staycation selama pandemi ini pilihannya kalo gak makan di room, ada yang nunggu di stand makanan jadi kita tinggal tunjuk-tunjuk atau disedian sarung tangan yang wajib dipake. Aku gak bayangin itu sibuknya seperti apa yang di kitchen kalo lagi rame-ramenya yang mau sarapan.

    Btw, aku juga beberapa kali ngeliat orang yang gak pake masker pas mau sarapan. Mana kadang lebih nyolot lagi dibanding sama petugas yang mengingatkan. Aku yang liatnya aja kesel banget, untung para petugas hotel tuh udah antisipasi banget ya sama yang resek-resek gini. Kadang gak mikir juga apa ya mereka ini tuh masih pandemi.

    ReplyDelete
  6. Baca postingan ini habis ngakak, kesel, ngiler lihat makanan enak, ngakak lagi plisss. xD Hadeeeuh itu orang-orang yang nggak pakai masker kok norak banget huhuhuhuhu. Kalau misal membahayakan dia sendiri sih yaudahlahya masa bodo soalnya kita udah taat prokes, masalahnya itu tindakan ceroboh mereka bisa juga membahayakan orang lain huhuhuhu. Semoga kita terhindar dari bahaya orang-orang ceroboh.

    Sumpah sih itu foto makanannyaaa huhuhuhuhu waffle-nya luvvv banget! T.T Josh mirip Ci Jane banget di sini. <3

    ReplyDelete
  7. Ciciiii, ituuuu menu breakfastnya enaaak-enaaak amaat. Apple crumblenya mengiurkan deehh. Duuhh emang kalau ke hotel yang dicari itu menu breakfast yaa. Entah kenapa menu westernnya terkadang menarik untuk di coba, belum lagi pastrynya yang bisa unik-unik. Btw, nasi uduknya juga terlihat enaaak. Huaaa semoga ada kesempatan untuk menginap disanaa.

    Kemarin saat aku ke Solo-Semarang untuk breakfast masih diambilin sama petugasnya. Jadi masih menu buffet gitu kita tinggal ke station dan bilang mau menu yg mana, nanti mereka yang ambilin. Cuma memang jadi ga puas karena ga bisa ambil sendiri. Positifnya memang porsi yang di ambil sesuai sama yg di makan, jadi ga mubazir banget.

    ReplyDelete
  8. Salah banget ni baca beginian Malam-malam 🤣 mana belum makan malam sangking bingung mau makan apa. Wkwk!

    Terlihat sedap Mba. Pastanya, Egg Benedictnya (terakhir makan ini udah kapan tahun yang lalu) bahkan nasi Uduknya terlihat menggiurkan.

    Well, saya ikut senang kalau Mba Jane menikmati momen2 bersama saat di Bali kemarin. Apalagi pas baca bagian punya Special Moment berdua bareng suami. Hehe. Setelah punya anak apalagi anaknya yg masih Kecil dan butuh perhatian lebih pasti susah banget ya Mba buat punya momen berduaan. 😁

    Sehat selalu Mba dan Keluarga.

    ReplyDelete
  9. Ya ampuuuun Jane, aku emosi juga baca yg ga pake masker itu. Kalo aku di sana, aku sindir keras orang begitu hiiih!! Dikira hotel nenek moyang dia apa.. ikutin dong aturan di suatu tempat kalo memang well educated , jadi Julid kan aku -_- ..

    Aghhhhh sarapan Hyatt memang da bessst !! Tapi mungkin pas aku stay di Hyatt Jogja masih akhir THN lalu, jadi sarapannya masih buffet, walopun ttp diambilin. Ga dikasih menu sih.

    Sayang aku ga nyobain aneka pasta di restonya. Cuma sempet coba SOP buntut , yang enaaak juga. Tapi kalo aku liat Yaa, kayaknya beda deh menu2 antara Hyatt Bali dan Jogja. Mungkin memang disesuaikan Ama daerah nya kali Yaa... :)

    Hihihi, untung Ama papa mama yg bisa dimintain tolong ga Jane :D. Anakku udh gede soalnya, 9 dan 5 THN. Jadi udah bisa minta kakanya untuk jagain adeknya :D. Kalo ada yg bayi, aku juga pasti ga bakal ninggalin hahahahah , bisa tergeletak di lantai takutnya pas pulang -_-

    ReplyDelete
  10. aku bacanya senyum senyum ikutan seneng, meskipun ikut sedikit kesel sama pasangan suami istri yang dibelakang mbak jane itu
    tapi untung pikiran langsung adem ya mbak, pas udah duduk deket kolam itu


    hiks itu pancake sama waffle nya aku maoooo hahahaha, sarapan makan begitu aja udah seneng. Lama juga aku ga check-in ini wkwkwk

    ReplyDelete