BPN DAY 11: Cerita Koleksi Perintilan Boy Band 5566

Friday, November 30, 2018


Buat yang ngeh siapa itu 5566, mungkin kita pernah melewati masa ABG bareng atau jangan-jangan kita pernah berteman di salah satu forum diskusi lokal. 

5566 ini bukan sebuah password, bukan 4 digit belakang no hape, apalagi nomor togel.

5566 adalah sebuah boyband Taiwan yang sangat populer di era tahun 2002-2008. Ada yang tau drama MVP Lovers? Itu salah satu drama Taiwan yang terpopuler setelah Meteor Garden. MVP Lovers merupakan debut pertama mereka di layar kaca dan mereka juga mengisi beberapa lagu dalam album soundtrack-nya. Nama 5566 lantas melejit sejak saat itu. 

Kalo kamu bisa nyanyiin lagu ini, fix kita mungkin seangkatan :P 

Bisa dibilang, sejarah fangirling terlama dan paling nggak bisa dilupakan, adalah ketika 5566 ini booming banget di masanya. Istilah fangirling waktu itu belum ada, sih. Orang dulu bilangnya aku terobsesi. I guess it was half true. Selain orangtuaku, sebagian besar anggota keluarga lainnya tau deh kalo aku ini ngefans banget dengan 5566. 

Sedikit perkenalan dulu, ya, dengan grup ini. 

Dulu, 5566 ada di bawah naungan management Jungiery (J-Star). Kalo di dunia K-Pop, J-Star ini semacam SMTOWN, YG, gitu-gitulah. Di tahun awal tahun 2000an itu, artis-artis J-Star ini paling terkenal dan sukses. Mungkin beberapa nama artis jebolan mereka familiar di antara kalian, seperti Cindy Wang, 183 Club, 7Flowers dll. Rata-rata awal debut para artis ini adalah berakting di salah satu drama, kemudian aktif di karir menyanyi dan bermain di berbagai variety show

5566 sendiri lebih aktif di karir menyanyi. Album mereka terjual jutaan copy di berbagai negara Asia. Bahkan sempat pernah dijuluki The King of Asian Boy Band. Sepopuler itu lho mereka. Kalo menurut sebagian besar orang boy band itu cuma jual tampang, nggak berlaku untuk mereka berempat. Kemampuan vokal terbaik dipegang oleh member Tony Sun dan Zac Wang, sedangkan Jason Hsu dan Sam Wang ada di posisi sebagai rapper. 

Sekian aja perkenalannya. Mudah-mudahan udah ada gambaran, yaa bagi yang nggak familiar. Buat yang pernah ngefans, kita bernostalgia, yaa. 

Obsesiku dengan 5566 ini entah kenapa mendapat dukungan positif dari kedua orangtuaku. Mereka woles aja gitu liat aku nonton acara mereka di parabola sampai jam 10 malam, nggak pernah protes kalo CD lagu yang diputer di mobil album 5566 semua, nggak pernah marah kalo aku nonton DVD konser mereka dengan volume super gede di rumah. Apa mungkin mereka kesel kali, ya? Cuma yaudalah demi anak, HAHAHA. 

Aku paham juga, sih, kenapa mereka mendukung. Karena ngefans 5566 memberikan dampak positif untuk aku yang senang belajar Mandarin. Hobiku dulu di kelas, kalo lagi nganggur (dan ibu atau bapak guru nggak notice), adalah bawa kertas album berisi lirik lagu 5566, kemudian disalin ulang, terus kata-kata yang nggak ngerti aku garis bawahi, pulang ke rumah cari artinya di kamus segede gaban. I tell you, my mom was so proud of me back then, huahahaha. 

Nah, kalo udah ngefans, mengumpulkan album dan perintilan idola lainnya adalah hal yang sangat lumrah. 

Karena waktu itu uang jajanku nggak seberapa, kebanyakan dari CD/DVD album 5566 dan artis J-Star lainnya dibeliin oleh orangtuaku. Maklum, ya. Harga satu album waktu itu sekitar 100-200 ribuan. Harga segitu di awal tahun 200an udah cukup mahal. Tapi aku nggak mendapatkannya dengan cuma-cuma lho. Sesekali harus rela nggak terima uang jajan untuk bisa dapet satu album baru mereka. Terkadang harus memenuhi persyaratan dulu, baru deh tuh album nyampe ke tangan, kemudian nangis berkaca-kaca saking terharunya. 

Untuk mendapati album original waktu itu nggak begitu sulit, sih. Langgananku untuk beli album mereka ada di sebuah toko musik (sekarang udah nggak ada) bernama WOM (World of Music) di dalam Mall Taman Anggrek. Tiap kali dapet info 5566 keluar album baru, pasti langsung nyamperin ke toko musik tersebut dan nanyain Mbaknya. Paling seneng kalo ternyata beli album, bonus poster segede gaban. Itu salah satu hal tereceh yang paling bikin fans girang, iya nggak, sih? 

Beberapa dari koleksi album 5566 yang masih aku simpan di rumah orangtua

Dan ini beberapa album dari artis J-Star lainnya

Koleksi lainnya yang masih berhubungan dengan 5566, adalah majalah keluaran resmi dari J-Star management. 

Bisa ditebak, aku kepengen banget bisa punya majalah tersebut. Tapi karena itu hanya terbit di Taiwan, akhirnya aku pasrah. Sampai suatu hari, Mamaku nanya: "Kamu mau langganan majalah J-Star? Kita coba langganan setahun, ya. Tapi kamu harus janji bakal baca majalahnya."

And there you go, my friend. Setelah subscription kami diterima, setiap awal bulan, setiap pulang sekolah, aku pasti nunggu Pak Pos untuk mengantar majalah tersebut. Mata berbinar-binar setiap kali membuka bungkusan plastik abu-abu yang berisi majalah kesayangan ini. 

Majalah J-Star ini sampai aku sampul supaya nggak cepat rusak. Pernah beberapa kali juga aku bawa ke salon untuk referensi model rambut yang aku inginkan. Karena waktu itu model rambut member 7 Flowers ngetren banget. Sekalian pamer maksudnya bawa-bawa majalah luar. Padahal yang potongin rambut juga nggak paham majalah yang aku bawa. 


Momen yang nggak pernah aku lupakan dari sejarah menjadi fans 5566, tentu saja pengalaman nonton konser pertama mereka di Jakarta, tepatnya saat pergantian tahun 2005 ke 2006. 

Aku pergi ke konser tersebut bareng sahabatku, yang juga sesama fans beratnya 5566, nggak lupa ditemani oleh Mamaku. Beliau udah wanti-wanti nggak bakal ngelepas aku dan sahabatku itu nonton konser berduaan, sampe tengah malam pulak. Gara-gara mamaku ikut, akhirnya kami beli tiket duduk di VIP. Padahal kami berdua udah kepingin di festival aja, biar bisa bebas berdiri loncat-loncat heboh bareng fans lainnya. Yasudalah, ya. Masih bagus udah dibeliin tiketnya. Yang penting momen nonton konser tersebut masih melekat banget di hati. Aku dan sahabatku nangis berduaan begitu keempat member 5566 masuk ke panggung dan mulai menyanyikan lagu-lagu hits mereka. 

Sehari sebelum nonton konser, kami berdua dan beberapa fans beruntung lainnya mendapat kesempatan untuk dinner bareng dengan 5566 di sebuah restoran. 

IYA. DINNER. BARENG. 

Jadi, sebuah tabloid Asia lokal yang hits waktu itu mengadakan kontes berhadiah makan malam bersama 5566. Caranya dengan mengirimkan SMS sebanyak mungkin ke nomor tertentu. Pemenang yang beruntung akan mendapatkan invitation dinner bersama 5566. 

As a crazy fan I was, entah berapa ratus SMS yang aku kirim demi memenangkan kontes ini. Sampai suatu hari, orangtuaku mendapat tagihan sebesar 1 juta rupiah lebih karena SMS yang aku kirimkan tersebut. Jangan ditiru, ya, dek-adek. Kalo mau ketemu idola, pake duit sendiri aja. Nabung! 

Well, 1 juta rupiah untuk dinner bareng 5566... worth it gak? 

YA WORTH IT LAH. 

Gilaaa deh. Udah kebayang skenario pas dinner nanti, aku pengen nanya ini itu. Sekalian pamer lah kemampuan bahasa Mandarin eke. Namun, apa daya begitu papasan dengan Zac Wang (my bias back then) ketika hendak mengambil makanan di buffet station, lidah ini kelu dan detak jantung mendadak berhenti. Aku lupa, sih, akhirnya ngomong apa. Yang diinget cuma disenyumin doi, terus pengen pingsan aja di tempat. Cuma nggak jadi, mengingat pulsa 1 juta yang udah dihabiskan, masa mau pingsan. 

No photo, berarti hoax. Ini bukti kalo aku pernah makan malam bersama dengan idolakuuu. 

Can you spot me? 
Beberapa cewek yang usianya jauh di atas kami, sampe dandan cantik lho demi makan malam ini.

***
Pernah terlintas beberapa kali untuk menjual koleksi di atas (kecuali foto CD bertanda tangan asli para member saat menghadiri fan signing di Jakarta) sebagai pre-loved. Tapi kok ya nggak tega. Ada sentimental value di setiap barang-barang tersebut. Kalo dijual, rasanya separuh hati ini ikut hilang *mulai lebay* 

Jadi, biarkan koleksi tersebut menjadi kenangan aja dan untuk bahan bernostalgia bareng anak-anak nanti. 

Siapa yang di sini juga senang mengoleksi sesuatu di rumah? Atau tanpa sadar punya koleksi unik tertentu karena sempat punya sentimental value pada barang tersebut seperti yang aku alami? 

12 comments:

  1. OMG JANEEE.. I was so into 5566. Sampe skrg masih sering aku ulang2 loh My MVP Valentine!! Obat rindu sama para personil 5566.... tapi dulu nggak sampe fangirling kaya kamu gini. But you're so cool loh sampe dpt kesempatan dinner bareng kyaaaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huahahahaha tosss! Tiap kali denger lagu mereka tuh langsung flashback masa-masa alay kayak gini nih. Tapi nggak nyesel sih dulu pernah kayak gitu, jadi bisa diceritain kayak sekarang ini di blog huahahaha

      Delete
  2. Janeee parah sih mau nangis baca ini rasanya, nostalgia banget! Dan kita tuh kenal berkat mereka yaa wkwk I remember I was so crazy over them just like you, cuma koleksiku ga sebanyak kamu huhu. Bener dulu buat beli CD/DVD or even kaset mereka tuh ga susah, aku suka beli di MKG tapi lupa nama tokonya apa haha. Inget dulu pernah ditanyain tanteku "ulang tahun mau kado jam tangan apa CD 5566?" And of course I choose CD :))) But sadly I never got chance to meet them sih :(( Apa kabar ya mereka sekarang? Kangen banget :')

    ReplyDelete
    Replies
    1. waktu nulis ini, aku sambilan nonton video wawancara mereka pas konser di Jakarta waktu itu, Eyaa. Nangiss sih liat mereka berempat huhuhu T_T

      Gara-gara 5566 kita jadi temenan yaa sampe sekarang, hahahaha. Aku pun sama, pokoknya kalo ditanya mau hadiah apa, jawabannya semua related ke 5566 LOL

      Mereka sekarang udah sibuk masing-masing, sih. Zac Wang aja udah berkeluarga tuh, udah jadi papa dia sekarang :D

      Delete
  3. Wooooow dinner bareng ? What A Precious moment you had .... Saya gak asing kayaknya sama mereka, tapi bingung lagu-lagunya yang mana. Dulu ingetnya lagu2nya F4 kayaknya.. hahaha...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Coba denger lagunya yang aku share di atas, Mbaa. Itu soundtrack dari MVP Lovers, siapa tau langsung familiar hahahaha. Iyaa mereka muncul setlelah zamannya F4 :D

      Delete
  4. Ya ampun mbak ... Jadi keingetan lagi zaman-zamannya nonton MPV Lovers 😂😂😂 lebih 'ngena' ketimbang Meteor Garden.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi masa kejayaan ngefans sama idola Taiwan yaa, Mbaa. Kalo dramanya sih aku lebih ngena meteor garden, tapi 5566 nyantol lamaaa banget daripada F4 hahahaha

      Delete
  5. Wakakakak aduuuh zaman sekolah tuh zamannya fangirling banget ya! Taun segitu kayaknya aku masih SMP tuh, kalau aku lagi ngefans-ngefansnya sama band-band emo rock macem My Chemical Romance, Fall Out Boys, Panic! at The Disco, Good Charlotte, dan lainnya. Dan sama, dulu aku juga pernah ngejar mati-matian untuk nonton konsernya My Chemical Romance di Jakarta. Segala ikut kuis radio dan SMS-SMS gitu, tapi nggak menang. Tiketnya dulu cuma Rp 500ribu, duit jajan umur segitu mana cukup. Coba kalo sekarang konsernya, pake duit gaji pasti ketutup, udah cus nonton pasti 😂 Seru banget nostalgianya, thanks for sharing!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah, don't forget about Simple Plan! PIERREEE! XD aku nggak terlalu ngefans sih sama mereka tapi lagu-lagunya aku denger dan sukaaa. Inget banget temen sebangku ngefans banget sama mereka. Tiap kali di sekolah aku ngomongin boy band asia, dia ngomongin simple plan. We both were crazy talking about our crush back then huahahaha iya ya, dipikir-pikir tiket segitu muahal banget. Kalo sekarang masih 500 ribu aku juga cusss 😂

      Delete
    2. OMG bener banget Simple Plan!!! Hahahaha Pierre adalah primadona pada masanya. Aku juga dengerin dan suka sama lagu-lagunya (tentunya 'Welcome to My Life' hapal luar kepala dong...) 😂😂😂

      Delete
  6. KEREN BANGET ITU SAMPE DAPET DINNER SEGALA OMG DEKET PASTI😭 lihat di panggung aja nangis apalagi dinner bareng😭

    ReplyDelete